Share

Bab 26

Penulis: Nelda Friska
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-27 23:07:59

"Mama mau ke mana?" Bram bertanya saat melihat Prita yang sudah berdandan rapi.

"Mama mau arisan. Mas kok belum berangkat ke kantor? Ini sudah jam 9 lho, Mas." Prita menatap heran suaminya yang masih bersantai di ruang tamu.

"Nanti saja agak siangan. Hari ini Papa ada meeting sama Pak Hadi sekalian makan siang," terang Bram seraya meletakkan ponsel yang sejak tadi menjadi fokusnya.

Sebenarnya pria itu sedikit malas untuk bertemu dengan Hadiwijaya yang akan membahas perkembangan kerjasama mereka. Bram masih malu atas sikapnya yang terang-terangan menghina Sadewa dan meremehkan pria yang kini sudah menjadi menantunya tersebut.

"Ya sudah begitu. Aku berangkat dulu ya, Mas." Prita sedikit menunduk untuk mengecup pipi sang suami. Bram membalas dengan kecupan singkat di kening sang istri.

Arisan kali ini diadakan di rumah salah satu teman Prita yang dikenal sebagai pemilik toko perhiasan terbesar di kota itu. Kedatangan Prita disambut hangat oleh mereka yang sudah tiba lebih dulu.

"Maaf
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (6)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
Prita2 gak tau malu ya jelas aja Bram sering di tempatmu krn salam dah males lama2 tinggal sama Bram gak usah kepedean kamu ,,,minta mahar 5milyar emang anakmu sehebat apa
goodnovel comment avatar
Ariny arni
Diancam apakah si Arga kok takut banget ?
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
pak Bram yang kamu lihat dari Prita dulu itu apa toh, ko malah milih ningalin Salma demi si prit prit
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 96

    "Saya senang akhirnya kita bisa berkumpul seperti ini," ujar Bram pada semua orang yang hadir di rumahnya. Malam itu, ia sengaja mengundang Hadiwijaya bersama Miranda, juga Pras dan Yunita untuk makan malam bersama. "Kalian jadi bulan madu?" Tatapan Bram beralih pada Ayuna dan Raga yang duduk di depannya. "Jadi, Pa." Raga yang menjawab. "Aku sudah mengajukan cuti minggu depan.""Baguslah. Nikmati bulan madu kalian. Semoga saja sepulang kalian nanti, ada kabar bahagia untuk kami," ujar Hadiwijaya, ikut membuka suara. "Betul. Semoga saja, tidak lama lagi Athalla, Alika sama Zeya akan punya adik," timpal Miranda dan diaminkan oleh semua orang yang berada di sana. Kebahagiaan benar-benar menyelimuti keluarga mereka setelah mendapat kabar tentang Airin yang mendapat vonis hukuman dua puluh tahun penjara, meski sebenarnya Hadiwijaya tidak puas dengan vonis tersebut karena yang dia inginkan, wanita yang telah menyebabkan putranya meninggal dihukum seumur hidup. Namun, pria paruh baya it

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 95

    "Jadi, kalian mau bulan madu?" tanya Farhan. Saat ini pria itu sedang menemui Raga di ruangannya. "Iya. Aku sudah ngambil cuti beberapa hari. Gak jauh kok. Cuma ke Bali," jawab Raga. "Memangnya, hubunganmu sama Ayuna sudah membaik, ya? Dia gak sering menghindar lagi?"Raga mengulum senyum. Ingatannya tiba-tiba melayang ke kejadian tadi malam saat pertama kalinya mereka melakukan hubungan suami istri, dan Raga benar-benar dibuat tergila-gila oleh istrinya itu. Ayuna bukan saja memuaskan dahaganya sebagai seorang pria dewasa yang beberapa tahun tidak mendapatkan sentuhan dari seorang wanita, tapi juga membuatnya merasa menjadi pria paling beruntung karena bisa memiliki istri sempurna yang diidamkan banyak pria. "Ya. Hubungan kami sudah jauh lebih baik. Aku sama dia sudah sepakat untuk menjalani pernikahan kami sebagaimana mestinya."Farhan tersenyum lebar. Ia turut bahagia mendengar pernikahan sahabatnya itu sudah membaik dan perjuangan Raga untuk mendapatkan cinta Ayuna lagi tidak b

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 94

    "Aku tidak percaya, ternyata wanita ib*is itu yang telah membuat Sadewa meninggal," ujar Hadiwijaya dengan mengepalkan tangan. Saat ini, Ia, Bram, dan Raga sedang berada di ruang tamu rumah Raga, sedangkan Salma dan Miranda sedang menemani Ayuna serta cucu-cucunya di kamar. "Dia menyimpan dendam karena dulu ditolak Sadewa dan merasa dipermalukan oleh Ayuna," timpal Raga. "Dan parahnya, ternyata Alex juga terlibat." Hadiwijaya kembali menyahut. Ia sangat terkejut saat mengetahui salah satu reka bisnisnya tersebut adalah suami dari Airin, sekaligus orang yang membantu wanita itu mencelakai putranya. "Kita harus memastikan wanita itu dihukum seberat-beratnya." Bram yang sejak tadi diam, ikut membuka suara. "Itu pasti." Hadiwijaya berdiri, melangkah menuju kamar Ayuna untuk melihat kondisi mantan menantunya itu. Di sana, di kamar itu, Ayuna sedang dipeluk oleh Salma, sedangkan Miranda sedang menatap Athalla dan Alika yang tertidur. Hati Miranda kembali dilanda nyeri saat mengingat me

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 93

    Raga baru saja selesai mandi saat mendapati Ayuna sedang duduk menghadap jendela dengan tatapan kosong. Raga mengira, istrinya itu sedang memikirkan sesuatu yang cukup serius karena Ayuna tidak menjawab panggilannya setelah beberapa kali ia menegur sang istri.Raga memutuskan menghampiri Ayuna dengan handuk yang masih tersampir di lehernya. Ia menatap Ayuna dengan lembut, lalu mengusap rambut sang istri penuh kasih. "Sedang memikirkan apa, hmm?" Raga bertanya lembut. "Mas perhatikan, dari kemarin kamu sering melamun."Ayuna sedikit tersentak, kemudian menoleh pada suaminya. "Aku tidak sedang memikirkan apa pun, Mas. Aku hanya sedikit lelah."Raga mengangguk pelan, berusaha mempercayai ucapan istrinya, meski ia menebak Ayuna sedang berbohong.Direngkuhnya kepala sang istri untuk ia sandarkan di bahunya. "Kalau ada yang mengganggu pikiranmu, kamu bisa cerita sama Mas. Jangan dipendam sendirian."Ayuna tersenyum tipis. Ia mulai merasa nyaman dengan sentuhan dan perhatian dari suaminya.

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 92

    Alex duduk di kursi mobilnya setelah meninggalkan Hadiwijaya dan keluarganya. Meski ia sempat berpamitan dengan sopan, pikirannya terus berputar tentang Ayuna. Bayangan wajahnya dan cara Ayuna menatapnya membuat dadanya berdebar, meskipun ia tahu itu salah. Ayuna adalah istri Raga, dan lebih dari itu, mantan istri Sadewa, musuh yang tak pernah ia temui, namun sudah menjadi bagian dari hidupnya melalui cerita-cerita Airin.“Kenapa aku merasa seperti ini?” gumam Alex, menatap keluar jendela, mencoba mengabaikan perasaan yang tumbuh di dalam dirinya. Dia menghembuskan napas panjang, seolah-olah mencoba mengeluarkan perasaan tersebut.Tapi semakin dia mencoba, semakin kuat bayangan Ayuna menghantui pikirannya.Airin selalu menggambarkan Ayuna sebagai wanita licik yang berhasil merebut Sadewa darinya. Namun, dari setiap interaksi singkat yang terjadi, Ayuna tak pernah terlihat seperti wanita yang Airin gambarkan. Sebaliknya, Ayuna selalu menunjukkan sikap yang tenang dan penuh kasih, terut

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 91

    Alex mengepalkan tangan. Laporan yang ia dapat dari anak buahnya makin membuatnya yakin bahwa Airin tengah bermain curang di belakangnya. Wanita itu menemui seorang pria dan Alex bisa menangkap gelagat tak biasa dari keduanya, apalagi dalam video tersebut pria itu berani mencium istrinya. "Kamu sudah mulai bermain api, Airin. Jika terbukti hubunganmu dengan pria itu sudah sangat jauh, aku tidak akan berpikir dua kali untuk membuangmu," gumam Alex dengan mata yang terus tertuju pada video yang dikirimkan anak buahnya. Alex memang mencintai Airin. Namun, pria itu sangat membenci yang namanya pengkhianatan dan tidak akan pernah ada kata maaf untuk yang satu itu. Alex berdiri dari tempatnya duduk. Pria itu berjalan ke arah balkon dengan sebatang rokok yang menyelip di sela-sela jemarinya. Ia hisap benda tersebut dan menghembuskan asapnya ke udara. Kilasan masa lalu ketika ia pertama kali bertemu Airin hingga jatuh cinta dan memutuskan menikahi wanita itu melintas dalam ingatan pria ber

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status