Share

Judul 6 Mantan dan Pacar Barunya

Bab 6

        *Saat keangkuhan tak lagi dapat bersuara, di hadapan sang pangeran cinta*

***

"Assalamu'alaikum, sayang! Sedang di mana?" tanya Fatih pada Vera, melalui sambungan telepon.

"Waalaikumsalam, sedang di rumah, Yang"

"Ada waktu gak? Kita jalan yuk!" ajak Fatih.

"Ayo! Kapan?"

"Sekarang ya! Aku jemput sekalian,"

"Hem, tapi Aku mau antar mama dulu ke pasar, maklum Ibu-ibu hehe"

"Lama gak?"

"Ya gak tau! Namanya juga Ibu-ibu kalau belanja, gak tentu, bisa lama, bisa sebentar, hehe" tukas Vera seraya tertawa kecil.

"Bagaimana kalau kita ketemuan di tempat biasa? Nanti sepulang dari antar Mama, kamu naik ojek online, Aku tunggu di sana!"

"Oh, ya, udin hehe,"

"Deal, ya?"

"Iya!"

"Sip! Assalamu'alaikum" pungkas Fatih seraya mengakhiri percakapan.

"Waalaikumsalam,"

***

Fatih sengaja datang lebih dulu ke Cafe, tempat dirinya dan Vera biasa bertemu sejak sebelum keduanya jadian.

Setelah memasuki Cafe, ia langsung menuju tempat yang sudah dipesan sebelumnya.

Tempat favorit Fatih dan Vera, adalah di bagian agak menjorok serta sedikit terpisah dari meja lainnya, agar dapat membangun suasana lebih nyaman dan romantis.

Biasanya mereka menghabiskan waktu berjam-jam di tempat itu. Bercengkrama, berbincang sambil menikmati macam-macam menu dan minuman yang disediakan oleh Cafe tersebut. Lantas setelah itu barulah mereka pulang.

Begitulah Fatih, tak pernah berbuat macam-macam pada semua gadis yang di pacarinya. Baginya, mempunyai pacar bukan untuk memuaskan hasrat kelelakiannya. Kencannya hanya sebatas jalan dan makan, hingga sampai detik ini, pemuda itu pun masih bisa mempertahankan hal tersebut.

Menu kesukaan Fatih adalah Roti bakar dan minumannya ice lemon tea, sedangkan Vera biasanya pesan Ice blend, dan untuk menu makanannya mengikuti Fatih. Itulah kesukaan mereka dari sebelum menjalin hubungan istimewa seperti saat ini.

***

Dengan sabar, Fatih menunggu kekasihnya, sambil menikmati segelas Ice lemon tea. Pandangannya lekat pada layar ponsel seraya Asyik menonton video-video pendek.

Tampak di pintu masuk ada dua sejoli saling bergandengan tangan dengan mesranya, seraya melangkah ke dalam cafe tersebut. Keduanya mengambil tempat duduk tak jauh dari Fatih berada.

Sejurus kemudian pandang si wanita mengarah ke tempat Fatih yang sedang terlihat santai. Namun gadis tersebut tiba-tiba mengernyitkan dahi seperti keheranan.

"Fatih! Ngapain dia disini?" bathin wanita itu, namun di balik rasa heranya, ada sesuatu yang ingin ditunjukan.

"Sayang! Mau minum apa?" tanya wanita itu pada Laki-laki di depannya seraya dengan nada manja dan sedikit di naikan suaranya. Seakan sengaja agar terdengar oleh pemuda yang sedang duduk tak jauh dari tempatnya saat ini, yang tampak asyik dengan gawainnya. Sesekali mata wanita tersebut curi-curi pandang ke arah pemuda tersebut.

"Aku pesan jeruk hangat aja, Yang," tukas Laki-laki yang tadi datang bersama gadis itu.

"Sayang! Makannya apa?" tanya Wanita itu lagi, seraya masih dengan suara manjanya.

"Crispy Chiken aja, Yang"

"Oke, Sayang!" ucap Wanita itu seraya tangannya melambai ke arah pelayan.

Selama menunggu pesanan datang, dua sejoli itu berbincang hangat, sesekali tangan mereka saling berpegangan erat, nampak jelas keromantisan keduanya.

Namun di balik itu ada perasaan bangga dan puas yang ditunjukan oleh sang wanita, tatkala melihat Fatih yang sedari tadi cuma sendirian. Hanya tampak sibuk dengan benda pipih di tangannya.

"Rasain lo! Jomblo, makanya jangan belagu jadi cowo" bathin wanita itu, sepertinya sangat merasa puas. Ketika tahu, Fatih tak lagi mempunyai pacar, setelah beberapa hari lalu diputuskan oleh Anita dan ditinggal gebetan barunya.

Kini wanita itu merasa sudah berhasil telah dapat menghancurkan hubungan Fatih dengan pacarnya.

Fatih, yang sedari tadi asyik dengan gawainya, tiba-tiba sadar dan merasa mendengar suara yang sudah familier di telinganya. Hingga hal itu memaksa ia menghentikan sejenak kegiatannya. Seraya pandangannya mengarah pada sumber suara tersebut.

"Linda!" bathin Fatih seolah tak percaya, dan seketika tatapan keduanya beradu beberapa saat. Namun Fatih buru-buru mengalihkan pandangannya pada layar ponsel.

"Kok, bisa tiba-tiba Dia ada di sini" gumam Fatih, heran.

"Ahhh, bodo amat! Biar sekalian Dia tahu, tak semudah itu panas-panasin Aku dengan memamerkan pacar barunya, gue juga bisa! tunggu aja lo! Hahaha" bathin Fatih merasa puas, inilah momen yang tak sengaja telah membuatnya seolah diberi peluang.

Namun Linda terlihat makin ingin menunjukan kemesraan dengan pacarnya itu, rerbukti dengan tingkahnya yang makin menjadi. Menciumi tangan Laki-laki di hadapannya itu seraya berucap mesra.

"Sayang! Aku bahagia banget bisa bersama Kamu, Laki-laki yang setia dan pengertian, terimakasih ya, Sayang mmuach!"

"Hahahaha, preeett" bathin Fatih terbahak, mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Linda, yang tampak sesekali mata gadis itu pun masih curi-curi pandang ke arahnya.

"Waalaikumsalam, masuk aja Yang, Aku sudah di dalam, kok" ucap Fatih, sesaat menerima panggilan di smartphonenya.

Mendengar itu sontak membuat Linda terdiam, tak nampak seceria tadi, seraya pandangannya mengarah ke pintu masuk Cafe, namun seketika ia kaget dibuatnya.

"Bukankah itu sepupunya Reni?" bathin wanita itu. Tak menyangka, jika gadis yang sedang berjalan ke arah Fatih adalah Vera, sepupu dari teman SMA-nya. Tapi, melihat pertunjukan itu, Linda bersikap seolah biasa saja, agar pacarnya tak curiga, jika perasaan di hatinya saat ini sedang kurang baik.

"Duh! Sayang, maaf, lama ya, nunggunya?" ucap Gadis itu, seraya mengulurkan tangan dan mencium tangan Fatih dengan lembut.

"Gak apa-apa Yang, sampai besok pun, Aku akan tunggu kamu, hehhehe" seloroh Fatih.

"Gombal..."

"Ya, udah Yang, mau pesan apa?" lanjut Fatih menawarkan menu.

"Biasa aja Yang, ice blend, kalau makanannya samain aja"

"Oke! Sayang" tukas Fatih, lantas memanggil pelayan untuk minta dibuatkan pesanannya.

"Mbak, saya pesan nasi goreng seafood dua, ice lemon tea satu dan ice blend strawberry satu," pinta Fatih.

"Baik Pak! Mohon ditunggu," ucap sang pelayan seraya meninggalkan dua sejoli itu.

Fatih yang sudah mengetahui kehadiran Linda dengan pacar barunya, tampak santai bersama Vera, seraya keduanya berbincang hangat, penuh kemesraan. Hingga hal itu membuat Linda menjadi gusar, terlihat dari reaksinya, sesekali memandang sinis ke arah Fatih dan kekasihnya yang sedang bercengkrama.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status