Share

Senja di Rumah Lidya

Beryl masih berdiri di depan rumah yang berpagar mewah itu. Ia meneliti keadaan di sekitarnya. Bunga-bunga yang begitu indah sore itu bermekaran dengan aroma yang begitu wangi. Pintu pagar rumah itu tak terkunci. Menunjukkan rumah itu ada penghuninya. Dengan pelan, Beryl mencoba mendorong pintu pagar itu. Bunyi keras terdengar dari pagar yang di dorong Beryl. Apa yang dilakukan Beryl begitu mengejutkan bagi perempuan setengah baya yang tengah menyiram bunga di taman samping rumah. Sejenak perempuan itu menghentikan aktivitasnya. Dia menatap ke arah rambut gondrong Beryl yang dari beberapa waktu lalu belum sempat di potong. Perempuan itu mengeryitkan dahinya, merasa heran dengan sikap Beryl yang dinilainya kurang memiliki tata karma.

Beryl mencoba tersenyum pada perempuan setengah baya itu. Namun, perempuan itu bersikap lain. Terlihat merasa kurang suka dengan kedatangan Beryl. Beryl menjadi salah tingkah.

“Selamat sore, Bu. Saya teman Lidya.”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status