Share

Terapi Cinta

“Oh, ya, Beryl. Perempuan yang kamu cintai itu sangat cantik. Tubuhnya juga langsing.”

“Masih lebih cantik, Bu Liana. Asal tak terlalu banyak makan coklat sama minum es KRIM saja.”

“Sekarang aku mau minum jus advokat. Bagus, ‘kan?”

“Yah,” kata Beryl sambil menjentik ujung hidung Bu Liana .

“Hidung perempuan yang bernama Widya itu juga bagus sekali. Sangat mancung, juga sangat indah . Harmonis dan serasi dengan mulutnya. Kasihan sekali jika melihat dia menangis. Menangisnya nggak bersuara. Kalau aku nggak bisa nangis model dia. Kalau aku yang nangis pasti bersuara.”

Beryl hanya merenungi gelas minuman yang ada di depannya.

“Widya itu cantik sekali,” kata Bu Liana.

“Tapi, wajahnya terlihat sedih sekali.

Apakah anaknya hanya satu itu, Beryl?”

“Katanya, iya.”

“Lalu suaminya di mana seka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status