Share

Chapter Two

Cerry Pov.

Rupanya reaksinya tidak seburuk dugaanku, bisa di bilang ia sama sekali tidak peduli. Ini hampir melukai harga diriku. Baru pertama seorang pria tidak melotot atau ngiler setelah melihat bokong kebanggaan ku. Padahal pantat ini telah banyak menelan banyak korban. Ternyata dia benar-benar kebal.

Aku mengira bosku yang bernama Scott Anderson akan menegurku karena bersikap ceroboh. Ternyata ia orang yang cukup tidak peduli dengan sekitarnya.

Aku yakin selama hal yang terjadi di sekitarnya tidak mengganggu produksi dolar yang sedang ia cetak, bosku tidak akan terpengaruh. Walau bumi bergoncang langit terbelah aku yakin dia tidak akan berhenti bekerja, yang penting jarinya masih bisa menyulap dolar, itu cukup.

Oh tipikal penggila kerja. Di sini akhirnya dada besar dan bokong seksiku menemukan saingan. Kedua asetku tidak memiliki harapan menang jika dihadapkan dengan kekuatan dolar yang super berkuasa. Mereka seperti sampah jika harus bersaing dengan benda yang bisa mengubah dunia itu.

Jadi ku rasa kalian bisa menebak kenapa aku yang seksi dan super duper syantik ini masih menyandang status jomblo yang mengemaskan. Itu semua juga karena dolar.

Aku sering tertipu dengan pria elite yang menjanjikan diriku semua kebahagiaan dunia. Bukannya aku materialis tapi karena ayah tak punya hartapun tiada, akhirnya aku memilih para pria yang pandai mencetak dolar.

Sungguh miris ternyata para pria itu hanya menginginkan aku membuka pahaku lebar-lebar hanya untuk memuaskan nafsunya. Istilah keren hal tersebut adalah menjadi simpanan.

Mereka hanya menginginkan aku sebagai simpanan tanpa ingin menikah dengan ku. Bagi mereka status istri resmi harus sepadan dengan status sosial mereka. Janji berlimpah harta terus mengalir dari mulut para bajingan itu. Mereka sanggup memberikan apapun asal bukan status resmi. Sungguh miris.

Untungnya aku masih memiliki nurani sehingga tidak sanggup menghancurkan keluarga orang lain. Saat tawaran itu datang berkali - kali aku langsung menghilang dari hidup mereka.

Tidak sedikit percobaan pemerkosaan yang aku hadapi hanya demi memuaskan ego mereka. Sayang sekali aku lebih pintar dari para pria itu. Segala senjata mematikan selalu ada di tas ku. Sebab inilah sampai sekarang aku masih bisa melenggang dengan santai di jalan.

Mengingat hal tersebut aku tersenyum miris. Semoga saja di sini aku bisa hidup normal.

Aku mengambil catatan memo yang tertempel di monitor komputer. Wow sungguh aku tidak menyangka jika daftar pekerjaan yang harus aku lakukan sangat banyak. Tapi harus aku akui jika asisten Mr. Scott sangat profesional. Dia menuliskan secara detail pekerjaan yang harus aku lakukan. Dari awal kedatangannya hingga dia meninggalkan kantor, semua tertulis secara detail.

"Semoga saja insiden terjungkalnya diriku tidak membuat penilaian Mr.  Scott padaku menjadi buruk. "

Aku harus menyesali pemikiran konyol yang mengira Mr. Scott seorang gay. Seharusnya aku tidak terlalu naif mengira jika bokong dan dada wanita bisa mengalahkan segalanya. Tidak semua pria mengumbar nafsunya. Aku yakin saat ini aku menemukan pria itu yaitu bos ku sendiri. Akhirnya pria yang bisa menepis daya tarik sensual ku telah lahir.

Hihihi mengingat hal tersebut aku jadi malu.

Oke,  waktunya menunjukkan sikap profesional pada bos baruku ini.

"Sir, ini data yang bisa anda periksa dan tanda tangani. Departemen keuangan dan marketing juga mengirimkan file yang perlu anda periksa," ucapku lembut.

"Taruh di sini,  lalu berikan laporan hasil rapat kemarin. Aku yakin Angel sudah menyimpan file-nya di komputer mu. "

"Baik. " Aku segera menyeret kakiku ke meja kerja. Mata cantik dan tanganku bekerja secara singkron untuk menyelesaikan tugas dari Mr. Scott.

Oh aku sangat bangga dengan diriku. Lihatlah tangan cantikku bekerja dengan terampil dan cekatan. Jujur saja aku sendiri terkejut melihat bagaimana diriku bisa bekerja dengan baik. Semoga aku tidak sedang mempraktekkan istilah bisa karena terpaksa.

Normal Pov.

Tok tok tok

Cerry segera membuka pintu untuk tamu yang akan bekerja sama dengan Scott. Sesuai jadwal seharusnya Mr. John Willson datang untuk memberikan proposal kerja sama dengan perusahaan Anderson Corp.

Cerry sempat tertegun saat melihat postur pemilik Willson Enterprise. Bayangan pria serius,  dingin dan berperut gendut yang mampir di benaknya langsung buyar. Ternyata CEO Willson Enterprise juga pria panas seperti Mr Scott.

"Silakan, Mr Scott sudah menunggu di ruang pertemuan. "

John memindai Cerry sekilas lalu mengikuti langkah Cerry dari belakang. Langkahnya juga diikuti oleh asisten beserta sekretaris nya yang berdada super besar.

Tidak ada yang mengira jika Cerry dalam hati bersorak karena bertemu para pria tampan pencetak dolar.

'OMG,  aku dikelilingi pria tampan,  mapan dan hot. ' Lalu pandangannya jatuh pada sekretaris John.

'Ah,  ternyata ada juga yang memiliki dada sebesar itu. '

Cerry tidak menyadari jika John sedari tadi memperhatikan dirinya. John bukanlah pria yang menolak daya tarik sensual seorang wanita. Posisinya yang berjalan di belakang Cerry memungkinkan dirinya menikmati bongkahan pinggul Cerry yang bergoyang ke kiri dan kanan.

Someone Pov.

Cerry-ku yang cantik,  perasaan ingin memilikimu bagaikan ribuan semut yang menggigit tubuhku. Sangat gatal dan menyiksa. Tapi tanganku tidak bisa menggaruk rasa gatal itu. Ini sangat menyiksa

Kau mungkin tidak tau arti tersiksa. Kau juga tidak merasakan bagaimana aku harus melewatkan malam hanya dengan membayangkan mu. Otakku hampir meledak karena gila. Namun aku harus menahan diri agar segala persiapan selesai. Terkutuklah dewa asmara yang menyiksaku dengan rasa manis dan pahit ini. Membuatku mengalami ribuan kematian karena merindukan mu.

Tapi cepat atau lambat kau akan berada dalam gengganku. Cerry aku akan menjadi pecinta gila demi dirimu.

tbc


Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nietha
anjrot ngakak q🤣🤣 menelan bnyk kurban ueeh😅
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status