Share

29. Ketenangan hati yang menipu

“Sabtu besok kau ada acara?” tanya Reivant memecah keheningan di antara mereka.

“Tidak ada,” ucap Vanilla dengan jujur. Ia mulai percaya pada pria itu. Dengar-dengar kemarin Reivant juga benar mengikuti kelas tambahan. Kabar itu membuat geger satu sekolah.

“Besok aku akan menjemputmu,” ucapnya sambil menyantap makanannya. Lagi-lagi Vanilla terpaksa menerima segala tawarannya itu. Apakah selamanya akan terus seperti ini? Ini tidak nyaman karena ia bukan orang yang selalu melihat materi.

***

Di hari Sabtu, Vanilla terkejut melihat mobil merek Bugatti berhenti di depan rumahnya. Ia melihat Reivant sudah rapi dan tengah menunggunya. Vanilla pun buru-buru menghampiri agar tidak menjadi pusat perhatian.

Mereka pun masuk dan berangkat ke tempat yang ingin Reivant kunjungi. Vanilla tidak mempunyai clue untuk menebak tempat apa yang ingin dikunjungi pria itu. Mereka selalu terdiam jika dalam pe

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status