Share

Chapter 38

"Wow, wow, wow! Bukankan ini masih terlalu pagi?" ucap Arland yang berdiri di depan pintu pondok dan membuat aktivitas Marren bersama Arsan terhenti serta membuat Arsan kalang kabut menutupi tubuh telanjang Marren.

"BAJINGAN KAU ARLAND! APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI? SIALAN!" maki Arsan dengan emosi.

''TAK BISAKAH KAU MENGETUK PINTU? SIALAN!"

"Ya maaf saja, pintu terbuka lebar di waktu pagi begini, semua orang juga pasti berpikir kalian sedang sarapan pagi atau berjemur di luar," jawab Arland mengutarakan fakta dengan sikap tidak merasa bersalah sama sekali. Sambil mencebik ia beringsut meninggalkan pintu itu.

"Maaf mengganggu, lanjutkan saja Saya akan menikmati, ups sorry! Maksud Saya, Saya akan menunggu."

Arland membanting pintu pondok hingga tertutup rapat. Sementara Arsan duduk, Marren yang menutupi wajahnya dengan bantal mulai membuka wajahnya perlahan.

"Oh... Ini memalukan.... Mau ditaruh di mana muka Saya ini? Ooohh..." keluh Marren dengan wajah merah padam.

"Kenapa malu, k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status