Home / Romansa / Possessive Husband / Bab 1 - Perjodohan

Share

Possessive Husband
Possessive Husband
Author: Caty Perii

Bab 1 - Perjodohan

Author: Caty Perii
last update Last Updated: 2022-02-08 13:59:42

"Hot Newss guys!!"

Seorang pria dengan wajah sumringahnya itu berlari pelan memasuki kelas barunya dan mendekati teman-temannya yang tengah bergembira karena dapat satu kelas lagi tahun ini.

"Apasih Gem! Lo gak liat kita lagi happy banget karena bisa sekelas lagi? Bisa gak lo diem dulu tahan semua gosip yang lo bawa itu" ujar Fia salah satu temannya yang protes pada Gema.

"Ini soal Mr. Killer! Yakin lo gak mau denger?"

Mendengar panggilan tersebut, tentu tak membuat Fia saja yang membulatkan matanya penasaran namun beberapa teman-temannya yang berada di belakang mejanya masih sibuk bercerita mulai memperhatikan Gema dan mengerumuninya.

"Apa Gem?" Satria duduk di atas meja dan mulai penasaran mengenai gosip yang sering ia dengar mengenai Pak Keith sewaktu mereka kelas 10.

"Gue baru keluar dari ruang guru dan cari jadwal untuk kelas kita dan kalian harus liat ini!" Gema meletakan satu lembaran jadwal setiap kelas dan menunjuk satu hari di hari jum'at yang semua jadwalnya diisi oleh Pak Keith.

"Mati!! Ini serius?!" Bima kembali melihat jadwal di hari jum'at dan menggeleng dramatis seolah itu adalah akhir dunia.

"Gila kelas kita paling banyak jam pelajaran pak Keith dong!!" Aura yang mencocokan jadwal Pak keith di kelas lain dengan kelas mereka sendiri nampak tak terima dan mengundang anak-anak lain melihatnya.

Meski hanya kelebihan satu jam saja tetap itu merupakan neraka untuk mereka.

Diantara semua kehebohan itu ada satu diantara mereka yang menatap dengan polos dan seolah apa yang mereka lakukan itu satu hal berlebihan.

"Kalian kan belum tau bagaimana cara Pak Keith ngajar kita, kenapa harus bertingkah berlebihan begitu?"

Ucapan Kiara mampu membuat kelima teman-temannya menatap dia dengan kedua mata membulat lebar.

"Kia?! Lo gak pernah denger semua gosip tentang guru itu? Dan lo gak liat gimana jadwal guru itu yang mendominasi hari jum'at di kelas kita?" Aura menggeleng dan berdecak pelan.

"Sepertinya Kiara gak akan percaya kalo belum diajar sama guru itu. Yaudah Kia lo tunggu aja dan rasakan bagaimana cara guru itu mengajar" ucapan Fia dengan tawa ledeknya itu justru membuat perasaan Kia mendadak tak enak.

Sepertinya gosip-gosip mengenai Pak Keith memang benar.

***

"Besok kira-kira Pak Keith masuk gak ya?" celetuk Aura yang berada dalam rangkulan Satria.

"Emang dia bisa gak masuk?" tanya Satria pada Aura yang diangguki gadis itu.

"Bisa sayang! Pak Keith itu pekerjaan utamanya bukan guru"

"Emang iya?" Gema nampak baru mengetahui soal ini.

"Iya, gue sering ikut Papah ke pesta  bisnisnya. Terus suka liat Pak Keith di sana. Gue tanya sama Papah kalo Pak Keith itu salah satu pengusaha muda yang sukses besar bahkan perusahaannya bergerak di banyak bidang! Gila sekaya apa dia ya?!"

"Kalo dia udah kaya, buat apa dia ngajar di sini ya?" Fia menendang satu buah kerikil kecil di dekat kakinya, nampak semangatnya hilang karena besok sudah masuk hari jum'at dan mereka akan berhadapan dengan Pak Keith.

"Mau cari dede emesh kali" ucapan Gema itu membuat Fia dan Aura sontak memukulnya.

"Kia diem aja! Mikirin apa si?" lengan Kia disenggol oleh Bima yang sedari tadi memperhatikannya, hanya dia yang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Kia menoleh pada Bima dan pada teman-temannya yang kini menatap ia dengan raut penasaran.

"Ahh ... Enggak, gue cuman pusing aja"

"Lo gapapa Ki? Mau gue temani ke uks?" Fia mendekat pada Kiara dan memegang dahi temannya itu namun Kiara tersenyum tipis dan menggeleng.

"Gapapa Fi, gue sehat kok. Cuman sedikit pusing, ada sedikit masalah di rumah"

"Lo benar gapapa Ki?" Bima nampak ikut memegang kepalanya namun Kiara menggeleng dan menurunkan tangan Bima dari kepalanya.

"Gue gapapa. Yaudah yuk balik ke kelas" Pandangan Kiara tertuju pada sesosok pria yang berdiri jauh dari hadapannya dengan senyum yang bisa Kiara bayangkan bagaimana rupanya.

Ia menggeleng kuat dan memilih berbalik lebih dulu meninggalkan teman-temannya lebih dulu.

***

Malam itu, entah bagaimana Kiara yang dipaksa berdandan rapih dan cantik karena ada tamu penting yang berkunjung ke rumahnya. 

Awalnya Kiara masih belum mengerti kedatangan tamu tersebut untuk apa dan mau apa ke rumahnya, namun karena dia menurut pada kedua orangtuanya yang menyuruhnya berdandan rapih ia sama sekali tak berpikir maksud dan tujuan tamu tersebut. 

Dan ketika tamu tersebut datang, di situlah Kiara kaget  serta tak percaya pada siapa yang datang. 

Guru sekaligus seseorang yang selama ini tak pernah ia pikir akan kenal dengan keluarganya itu datang berkunjung.

Keith Wilson, pria itu beserta kedua orangtuanya yang ternyata Boss Papah dan sahabat  dekat Mamah, mengobrol dengan ramah membahas masalalu dan pekerjaan. 

Hanya Kiara yang seperti patung hidup karena dia sendiri yang tak mengerti apa yang dibicarakan serta berada dalam suasana canggung karena dekat dengan gurunya sendiri. 

Meski malam itu hanya pembicaraan singkat tentang kabar dan silaturahmi, namun Kiara mendengar kedua orangtua tersebut membicarakan soal besan yang tak ia mengerti apa maksudnya. 

Terlebih bagaimana Pak Keith, guru bahasa inggrisnya itu selalu meliarkan pandangan mata padanya yang tak jarang membuat tubuhnya kepanasan. Karena merasa di kedua mata gurunya terdapat laser panas yang seolah membakar tubuh jika hanya ditatap selama beberapa detik. 

***

"Ngelamun terus deh! Kenapa sih?" Kiara terlonjak kaget saat Fia menyenggolnya dan mengejutkannya dari lamunannya. 

Kini mereka sedang berada di kelas, dan Kiara nampak melamun di saat satu guru di depan sana tengah menjelaskan materi yang akan dipelajari mereka di kelas 11 ini. 

"Maaf ..." Kiara meringis pelan, dan membuka buku pelajarannya untuk menyimak guru di depannya.

Kiara tak mau lagi terbengong dan memikirkan maksud kedatangan Keith ke rumahnya beberapa hari lalu, yang terus menghantuinya karena penasaran. 

***

"Pulang sekolah nih, kalian gak mau pergi kemana gitu?" Gema yang sudah selesai membereskan buku-bukunya ke dalam tas itu memakai tasnya dan menatap kelima temannya yang sibuk membereskan buku-bukunya. 

"Maaf Gem, gue harus pulang cepat. Mau ada acara keluarga" ujar Kiara tanpa memperhatikan Gema. 

"Mau pacaran Gem!" Kali ini Satria yang berujar sembari merangkul bahu Aura yang tersenyum meledek pada Gema yang berdecih geli serta  sebal terhadap dua teman bucinnya itu. 

"Fia, Bima? Kalian bisa kan temani abang Gema bermain di Mall?" kali ini tatapan Gema beralih pada Bima dan Fia yang sayangnya  dua-duanya menggeleng menolak. 

"Gue mau jagain kucing gue di rumah" 

"Gue juga ada tugas harus mandiin burung bokap gue, bye Gem" Bima melambai pada Gema dan meninggalkan teman sebangkunya itu dan keluar lebih dulu, diikuti Satria dan Aura yang saling bergandengan lalu Kiara serta Fia. 

Gema mendesis dan mencoba sabar memiliki teman-teman yang meninggalkannya sendiri. 

"Untung kalian sahabat gue! Kalo gak gue cabik-cabik nih!" Gema mengambil tasnya dan berlari keluar untuk menyusul teman-temannya tersebut. 

***

Kiara memasuki rumahnya dan melihat Mamahnya yang tengah memasak di dapur dibantu dengan dua pelayan rumahnya. 

"Mah?" Kiara memanggil Mamahnya itu dan wanita baya dengan senyum cerianya itu menyambut Kiara hangat. 

"Hai sayang, sudah pulang anak Mamah" Mamah Rima, mendekati Kiara dan menemani Kiara ke kamar gadis itu karena ada sesuatu yang mau ia bicarakan. 

"Bagaimana sekolah hari ini?" Tanyanya yang merupakan kebiasaannya untuk menanyakan keseharian Kiara. 

"Menyenangkan, semua teman-teman Kiara menghibur Kiara" Kia tersenyum senang memikirkan teman-temannya itu. Dia membuka setiap kancing seragamnya itu dan membukanya untuk menggantinya dengan kaos rumahan. 

"Kia tau bukan, nanti malam keluarga Wilson akan kembali datang ke rumah kita?" 

Kiara mengangguk pelan dia tau soal itu. "Iya Mah, Kiara  tau. Tapi kenapa belakangan hari ini Pak Keith dan keluarganya selalu ke rumah kita Mah?" 

Kiara duduk di sebelah Mamahnya yang duduk di ranjangnya setelah ia menggantungkan seragam sekolahnya di pintu lemari kamarnya. 

"Nak, apa kamu tidak bisa menangkap pembicaraan keluarga kita kemarin?" Rima membelai rambut  Kiara dan menatap putrinya itu dengan tatapan dalam. 

"Kalian hanya bertemu kangen dengan teman lama. Dan aku hanya  sangat canggung karena tak percaya  jika anak teman kalian itu guruku sendiri" 

"Jadi kamu belum menangkap maksud pertemuan dua keluarga ini Kiara?" 

Kiara mengangguk yakin, dia memang masih abu-abu mengenai ini. 

"Kiara, kami mau menikahkan kalian" 

Seolah ada petir yang menyambar kepalanya, Kiara terpaku sejenak setelah mendengar apa yang Mamahnya itu katakan.

Siapa yang mau dinikahkan? 

Bukan dia 'kan?

Kiara masih duduk di bangku kelas 11 dia bahkan baru saja kemarin mendapat pembagian kelas namun mengapa ia sudah mendapat berita tak mengenakan ini?

"Mah ..." 

"Mamah dan Papah sudah tau jika kamu tidak siap Nak, tapi kami sudah berdiskusi dan memikirkan semua masa depanmu" 

Kedua mata Kiara berkaca, sudah jelas bahwa dia yang akan dinikahkan. Kiara tidak siap dan tidak akan pernah siap saat  ini. Usianya masih dini dan dia tidak akan mampu menandingi calon suaminya dari segi apapun. 

"Kia gak mau Mah ... Kia gak mau nikah!" Kiara menangis dan menunduk menggenggam tangan Mamahnya erat. 

"Tidak dalam waktu dekat ini Kia ..." Kiara masih menggeleng kuat dan menolak kuat keputusan kedua orangtuanya yang akan menikahkannya. 

"Kia gak mau Mah!!!" isaknya makin kuat ketika membayangkan terhadap apa yang kini ia tengah hadapi. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Siti Aziah
masih di bangku sekolahan udah mahu di jodohi...
goodnovel comment avatar
Dewi Vera
sbnrnya pak keith orang glk apa ya
goodnovel comment avatar
Kikiw
ini karakter Kia kelewat polos apa yak?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 12

    Special Kiara Pov *** Gelap ... Sunyi ... Dan terasa sangat hampa. Aku tidak pernah menyangka jika aku terjebak dalam kegelapan yang tidak ada ujungnya. Semuanya terasa aneh dan menyeramkan untukku. Berlari kemanapun kakiku melangkah aku tidak bisa menemukan cahaya atau seseorang. "Kiara ... Kapan kamu akan bangun? Aku membutuhkanmu Kleo dan putri kita juga begitu ..." Keith! Itu suara Keith! Aku bisa mendengarnya namun aku tak bisa melihatnya dan merasakan kehadirannya! "Keith! Kamu di mana?!" Aku berteriak memanggilnya namun tidak ada jawaban, aku hanya bisa mendengar suara Keith yang terus bercerita seolah aku mendengarnya namun dia tak bisa mendengar suaraku. "Cepatlah sadar Kiara, jangan pernah pergi tinggalkan kami!" Sadar? Kenapa Keith berharap aku sadar? Memang aku sedang dimana? Jantungku berdebar dengaan kuat, hari berganti hari tak lagi aku rasa. Aku terus ketakutan berada di ruang gelap ini. Sampai entah aku menunggu berapa lama, aku mulai merasakan

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 11

    Special Keith's Pov***Aku tidak pernah merasakan kehancuran di dalam hidupku sebelumnnya.Hanya saja, saat melihat Kiara terbaring koma di ranjang pesakitan sudah benar-benar merengut sebagian kewarasanku. Aku sungguh takut kehilangan dia, aku takut tidak bisa lagi melihat wajahnya ketika bangun tidur, aku takut tidak ada yang menyambutku pulang bekerja dengan pelukan hangat lagi setiap harinya. Sungguh ketakutanku membuatku terus bermimpi buruk setelah melihat sendiri bagaimana detik-detik istri tercintaku ingin pergi. Mimpi itu selalu menggangguku sehingga aku selalu mengalami panik berlebih.Contohnya seperti malam ini, aku kembali bangun di tengah malam ketika mimpi mengerikan itu datang lagi, Kiara yang bersimbah darah dan meninggal tepat di depan mataku."Tidak!! Kiara sayang jangan pergi!!" aku mengigau dengan keringat yang membanjiri wajahku. Rasanya sangat berat saat akan membuka kedua mata. Saat merasakan usapan di kening dan tepukan ringan di pipi barulah aku berhasi

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 10

    Kiara membuka perlahan kedua matanya dan mengerang pelan. Merasakan rasa sakit di perut, tangan Kiara mengusap perutnya dan merasakan keanehan di sana. Ia merasakan perutnya lebih keras dari biasanya, jantungnya berdebar kuat menduga apa yang terjadi pada dirinya. "Kiara sayang, kamu sudah bangun? Apa yang kamu rasakan?" Kiara menoleh pada pintu dan melihat Keith yang datang membawakan nampan berisikan makanan dan air untuknya. Keith masih dengan pakaian kantornya namun dasinya sudah tak dipakai juga tiga kancing atas kemejanya yang sudah terbuka, penampilan Keith pun sedikit berantakan namun Kiara bisa melihat ada sebuah sinar bahagia di kedua mata Keith. "Aku kenapa" tak menjawab tanya Keith padanya, Kiara justru menanyakan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Keith berjalan makin dekat dan meletakan nampan tersebut di atas nakas di samping ranjang sebelum duduk di sisi tubuh Kiara. Tangan Keith menjangkau satu tangan Kiara dan digenggamnya erat. "Kamu berhasil ... Kita berd

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 9

    "Jadi sebelumnya kamu sama Jane memang pernah berkirim pesan?" tanya Kiara dengan tatapan menyelidiknya pada Keith. Pria yang ditanya hanya memberi cengirannya dan mengangguk tanpa rasa bersalah. "Saat itu aku pikir kamu masih memendam benci pada Jane. Aku mau menjagamu sayang, jangan salah paham ya?"Kiara mendengus pelan dan bersidekap jemarinya menarik pelan pipi Keith dengan penuh rasa gemas."Alasan!" ujarnya yang justru mendapat tawa geli Keith."Sudah yuk, ikut aku, kita kencan" ajak Keith pada istrinya."Kleo bagaimana? Dia di rumah sendiri!""Jangan khawatir, sebelum aku kesini Mamah dan Papah mu datang dan mereka mengajak Kleo keluar. Jadi kita punya waktu berdua sampai malam nanti"Kedua mata Kiara berbinar mendengar kalimat akhir Keith."Benarkah?!""Ya, kita akan berkencan satu hari ini! Kita habiskan waktu ini berdua saja"Kiara memeluk lengan Keith dengan senyum yang mengambang lebar di bibir."Iya aku mau!!"Keduanya pun meninggalkan area restoran dan mencari tempat l

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 8

    Jane terkekeh geli dan menepuk pelan punggung tangan Kiara yang raut wajahnya berubah sendu setelah mendengar kalimatnya barusan. "Jangan dipikirkan, meski aku mencintai Keith kita tidak akan pernah bisa bersama. Aku tau bagaimana besarnya cinta Keith padamu!" Kiara mendesahkan pelan napasnya, "bukan itu yang aku khawatirkan! Apa selama ini kamu tersiksa karena perasaan cinta itu melekat di hatimu?" Senyum di bibir Jane perlahan menghilang dan jujur saja Jane mengiyakan pertanyaan Kiara di hatinya. "Tersiksa sih tidak, namun karena perasaan itu aku justru susah menerima kehadiran pria lain di hidupku. Hanya suamiku pria paling sabar yang mau menunggu aku siap menerimanya sampai akhirnya aku menikah dengannya" "Apa kamu mencintai suamimu?" "Aku sayang padanya, jika dikatakan cinta mungkin belum pasti. Aku masih ragu dengan perasaanku sendiri" Kegiatan keduanya terinterupsi saat dering ponsel Jane berbunyi. Wanita itu nampak sangat serius menjawab telepon yang masuk ke dalam pons

  • Possessive Husband   Bonus Chap - 7

    "Jadi ada apa memanggilku kemari?" tanya Kiara lansung pada intinya, tak menanyakan kabar serta pertanyaan basa-basi lainnya pada Jane yang terlihat sibuk menenangkan balita di gendongannya karena terlihat mulai tak nyaman. "Seperti yang sudah ku tulis di pesan itu, aku mau meminta maaf padamu. Sungguh bertahun-tahun lamanya setelah apa yang menimpamu membuat hidupku terasa tak tenang" Kening Kiara berkerut dalam, "mengapa kamu sampai memikirkannya? Bukankah seharusnya kamu kesal padaku karena membuatmu terusir dari perusahaan Keith?" Bibir Jane menyunggingkan senyum kecut dan kepala wanita itu mengangguk "iya. Jika persoalan itu tentu aku masih kesal padamu, namun tentu aku sudah melupakannya dan mengikhlaskannya. tapi bukan itu yang menggangguku"Kiara mengangguk mengerti, bibirnya tersungging senyum tipis. "Apa kamu mau pesan minum dulu?" Kiara mengangguk pelan "boleh" Jane memanggil seorang pelayan untuk memesankan minuman untuk dirinya dan Kiara. Selagi menunggu pesanannya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status