Home / Romansa / Istri Palsu Presdir / 147. Menahan Diri Sekuat Tenaga

Share

147. Menahan Diri Sekuat Tenaga

Author: Velmoria
last update Last Updated: 2025-09-16 22:55:17

Beberapa waktu hening,

Diam menekan lagi, lalu suara Ethan keluar terdengar nyaris seperti bisikan.

“Apa aku masih asing bagimu?”

Namun Ivy sudah tidak tahan terus diam dan tidak menjawab, saat Ethan bertanya padanya dengan nada dan suara yang seperti itu berulang kali.

“Tidak, Ethan.” Suaranya bergetar, menahan segala rasa sakit di dada. “Bukan begitu. Aku … aku hanya sedang ingin sendiri.”

Keheningan merambat di antara mereka. Ivy menunduk, jemarinya mencengkeram erat ujung selimut, seakan itu satu-satunya penopang agar ia tidak runtuh. Napasnya berat, dan dadanya sesak.

Harusnya Ethan mendengarkannya karena ia baru saja mengusir pria itu secara halus. Tidak mungkin pria itu tidak peka.

Tapi ditunggu sampai lebih dari lima menit pun, Ethan masih di sana.

Ivy bisa merasakan tatapan pria itu menunggu, menuntut tanpa kata. Tidak ada gerakan mendekat, tapi juga tidak ada langkah menjauh.

Kehadiran Ethan seolah menegaskan sesuatu. Pria itu tidak akan pergi, sekalipun Ivy memintanya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Velmoria
Hai, Kak. Maaf aku baru baca komentarnya. Udah yaa. Di chapter 151 udah aku ceritain tentang Isla. Ikuti terus lanjutannya, Kak. Terima kasih. ...
goodnovel comment avatar
nana lizt
thor....bikin crita isla donk gmn keadaanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Palsu Presdir   191. Terungkap

    Ivy dan Ethan bercinta dengan penuh perasaan. Sejenak, Ivy melupakan kegelisahan hatinya, namun meluapkannya lewat seks mereka yang intens dan berulang.Ivy terus menikmati, sambil tetap diliputi oleh rasa sesak di dada. Dari senja sampai paginya, ia hampir tidak ingin Ethan berhenti berada di dalam dirinya.Ia merasa seperti hilang akal. Sampai akhirnya tertidur nyenyak dalam dekapan hangat Ethan.***Dua hari setelahnya.Langit siang itu mendung tipis. Udara di sekitar mansion terasa lebih lembap dan tampak muram, membuat Ivy memilih untuk minum teh lebih cepat hari ini.Setelah teh disajikan, Ivy membiarkannya sejenak sebelum diminum. Ia memilih membaca buku untuk menenangkan pikirannya yang masih saja kacau pasca kabar sadarnya Isla. Karena tidak bisa berkonsentrasi penuh, Ivy berniat melanjutkan membaca buku di balkon. Udara di sana pasti lebih menyenangkan. Rasanya agak pengap di sini. Mungkin itu disebabkan oleh kegelisahan hatinya yang masih saja belum mereda.Meletakkan cang

  • Istri Palsu Presdir   190. Resah Saat Bersamamu

    Sore harinya, Ivy duduk di sofa, memandangi cangkir teh yang mengepul di tangannya dengan tatapan kosong.Pikirannya masih penuh oleh gambaran saudara kembarnya yang sudah sadar.Ia sudah mencoba menenangkan diri, tapi pikirannya terus berputar ke arah yang sama.Tanpa sadar, ia menyesap teh yang baru saja diseduh pelayan beberapa menit lalu.Panasnya langsung menyambar lidah.Ivy tersentak kecil, hampir menjatuhkan cangkir dari tangannya. “A—ah!”Belum sempat ia bereaksi lebih jauh, suara langkah berat terdengar cepat dari arah pintu.Ethan baru saja pulang. Jasnya masih melekat di bahu, dan tanpa berpikir, ia melempar tas kerja di sofa lalu segera mendekat.“Sayang!” Suaranya terdengar sedikit panik ketika melihat wajah istrinya memerah.Ia langsung merebut cangkir itu dari tangan Ivy, meletakkannya terburu di meja, lalu meraih dagu sang wanita. Tanpa memberi kesempatan untuk bertanya, ia menunduk dan menempelkan bibirnya pada bibir istrinya.Sentuhan itu spontan, bukan lembut sepen

  • Istri Palsu Presdir   189. Cemas yang Samar

    Ivy mencoba memastikan sekali lagi. Ia memiringkan kepala, menatap lama inisial samar di pojok halaman itu.Huruf pertama tampak seperti ... huruf A? Tapi bagian lainnya tertutup tinta hitam tebal. Dari sisa guratan di bawahnya, samar-samar seperti membentuk nama.“... Voss?” gumam Ivy pelan, hampir tidak yakin dengan dugaannya sendiri.Ia mencoba menggeser kertas lain di bawahnya, berharap ada tembusan tulisan dari tekanan pena, tapi nihil.Dan anehnya, catatan itu seperti sengaja disembunyikan di antara berkas lama—bukan dokumen utama, melainkan salinan yang terlipat di balik map.Ivy menggigit bibir, memandangi catatan kecil itu sekali lagi.Ia tahu Ethan tidak akan melewatkan detail sekecil ini. Perlahan ia memahami cara kerja pria itu. Dan kalau pun Ethan berniat menyembunyikan darinya, tidak akan mungkin mudah ditemukan seperti ini di ruang kerja.Berarti, tulisan ini masih tersisa. Yang artinya memang ada sesuatu yang Ethan simpan untuk sementara waktu.Bukan karena Ethan tidak

  • Istri Palsu Presdir   188. Seseorang Selain Stella

    Ivy memajukan wajah dengan spontan, dan bibir mengecup bibir Ethan. “Ya, aku puas. Sangat puas, Sayang. Terima kasih,” bisiknya, setengah terengah.Ethan kembali menatap sang istri dalam-dalam. “Kau menikmatinya?”“Sangat,” angguk Ivy. “Bagaimana denganmu?”Ethan tersenyum. Senyum yang membuat Ivy terpana. Dalam situasi seperti apa pun, Ethan tetap selalu terlihat sempurna, tanpa cela.“Aku juga, Sayang ...” Lalu ujung jarinya mencolek hidung Ivy. “Justru aku nyaris kewalahan menghadapimu yang sangat ‘lapar’ hari ini.”Ivy tertawa, tanpa rasa canggung, tapi tetap saja tersipu.Mereka mulai mengenakan pakaian secara bergantian. Ivy dibantu oleh Ethan, begitu pun sebaliknya.Saat mereka sudah berpakaian lengkap kembali, Ivy menawarkan bantuan, ketika melihat segaris lelah di raut Ethan. “Mau aku yang menyetir kali ini?”Sedetik hening, lalu Ivy tersentak begitu ia sadar bahwa dirinya masihlah ‘Isla’ di mata semua orang, termasuk pria di sampingnya itu.“Kau ... bisa menyetir—”“Hahaha,

  • Istri Palsu Presdir   187. Apa Kau Puas? (21+)

    Tangan Ethan mencengkeram bokong Ivy, mengangkat dari pangkuannya dengan mudah. “Pergilah ke belakang, sekarang.” Ia segera membantu Ivy memanjat ke kursi belakang.Rok Ivy yang nyaris tersingkap, ditarik oleh Ethan dengan sengaja.“Aww!” Ivy memekik pelan, lalu tertawa bersama Ethan saat menyadari bahwa roknya sudah terjatuh ke lantai mobil.Hanya blus terbuka kancing depan seluruhnya dan celana dalamnya yang tertinggal di tubuh. Dan Ivy tidak merasa khawatir sama sekali, karena jendela mobil Ethan sepenuhnya berkaca gelap, tidak tembus keluar.Ivy langsung berbaring di kursi belakang, kulit hitam kursi terasa dingin di punggungnya, mengantarkan sensasi sampai membuat putingnya mengeras lebih jelas.Ia membuka kakinya lebar-lebar. Seketika vaginanya berkilau dari kelembapan, dan matanya terkunci pada Ethan yang mengikuti. Tubuh pria itu kini telanjang. Memamerkan tubuh yang berotot. Terlihat kuat dan gagah di bawah cahaya senja yang redup.“Ayo, Ethan, bercintalah denganku,” desah Iv

  • Istri Palsu Presdir   186. Sekarang Juga

    Ethan mengangguk, menarik Ivy lebih erat ke dalam dekapannya, “Itu sudah jadi tugasku, Sayang.” Lalu ia mencium bibir Ivy lembut, kontras dengan apa yang sudah terjadi di antara mereka tadi. “Aku akan bercinta denganmu seperti ini kapan pun kau menginginkannya.” Ivy terkekeh, kepalanya bersandar ke dada Ethan, mendengarkan detak jantung pria itu yang perlahan melambat. “Aku baru sadar sekarang, kalau tadi rasanya ... aku terlalu agresif,” balasnya, bukan malu, malah bernada nakal berbalut kehangatan. Ethan tersenyum, mencium kening Ivy. “Jadi kau tidak ingin bersikap seperti itu lagi saat kita bercinta nanti?” Ia bertanya dengan tangan yang masih melingkari pinggang wanita itu. Ivy terkekeh lagi. Mendongak sesaat untuk melihat ekspresi Ethan saat bertanya, lalu menjawab tanpa keraguan. “Keagresifanku pasti akan muncul saat bersamamu, Ethan.” Tawa berat dan pelan Ethan menggema mendengar suara penuh keyakinan istrinya, membuat hasratnya perlahan bangkit kembali. Namun ia menekan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status