Share

106

Meski Air terjun itu  bukan lah tempat yang patut untuk  di pertahankan seperti ini. Namun, Gentala sangat menghargai dan memuji ketulusan serta kepintaran dari Raden Brama Wijaya, ternyata dia sungguh-sungguh mengabulkan semua  permintaan nya.

Sebelumnya, malam sebelum Gentala berangkat ke kerajaan Natu. Malam itu Raden Brama Wijaya mengajak dirinya  untuk  berbicara secara empat mata di kamar pribadinya.

Sesampainya di sana, keduanya  terduduk saling berhadapan dengan sebuah meja kecil yang memisahkan jarak di antara keduanya.

Salah satu alis Gentala berkedut, melihat penampakan kamar tidur Raden Brama Wijaya yang sangat berantakan, ada banyak  gulungan serta buku yang berceceran di mana-mana dengan Hadiyata yang meringkuk tertidur di atasnya.

" Maaf, tempat ini sedikit berantakan. " Raden Brama Wijaya berkata seraya berusaha merapihkan kamarnya, namun malah berak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status