Home / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 117: Berawal dari Candaan...?

Share

Bab 117: Berawal dari Candaan...?

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2025-05-21 21:01:39

“Enak sekali rumah kamu ini Rey, boleh aku di sini dulu?” Roro menatap sang perwira tajir ini. Rey mengangguk dan Roro langsung senyum manis.

“Eh boleh kepo nggak? Kok kamu bisa beli rumah bagus ini, pasti harganya nggak murah kan?” pancing Roro, gadis tinggi semampai ini pun sebut angkanya yang menyentuh 2,5 miliaran.

Rey diam sebentar lalu sebut ini…warisan kakeknya, Fandi Haruna!

“Astagaa…iya lupa, kakekmu kan mantan polisi bintang 2, enak banget kamu dapat warisan,” ceplos Roro.

Roro juga dengan bercanda bilang, kenapa nggak dari dulu saya Rey dapat warisan, sehingga tidak menjadi pekerja…shift malam!

Rey hanya bisa senyum mesem, malu menjawab pertanyaan ini. Sebab inilah masalalunya yang kelam.

Tapi Roro buru-buru ralat dan bilang semua orang punya masalalu dan tak perlu sok suci mengaku bersih, dia pun blak-blakan ngaku...sudah tak perawan lagi!

Rey sampai terhenyak sesaat, tapi setelahnya senyum maklum.

“Ro…apa yang akan kamu lakukan sekarang? Nggak mungkin kan kamu mabuk mulu,
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 117: Berawal dari Candaan...?

    “Enak sekali rumah kamu ini Rey, boleh aku di sini dulu?” Roro menatap sang perwira tajir ini. Rey mengangguk dan Roro langsung senyum manis.“Eh boleh kepo nggak? Kok kamu bisa beli rumah bagus ini, pasti harganya nggak murah kan?” pancing Roro, gadis tinggi semampai ini pun sebut angkanya yang menyentuh 2,5 miliaran.Rey diam sebentar lalu sebut ini…warisan kakeknya, Fandi Haruna!“Astagaa…iya lupa, kakekmu kan mantan polisi bintang 2, enak banget kamu dapat warisan,” ceplos Roro.Roro juga dengan bercanda bilang, kenapa nggak dari dulu saya Rey dapat warisan, sehingga tidak menjadi pekerja…shift malam!Rey hanya bisa senyum mesem, malu menjawab pertanyaan ini. Sebab inilah masalalunya yang kelam.Tapi Roro buru-buru ralat dan bilang semua orang punya masalalu dan tak perlu sok suci mengaku bersih, dia pun blak-blakan ngaku...sudah tak perawan lagi!Rey sampai terhenyak sesaat, tapi setelahnya senyum maklum.“Ro…apa yang akan kamu lakukan sekarang? Nggak mungkin kan kamu mabuk mulu,

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 116: Tak Sengaja Bertemu Roro

    Kini…tak ada yang tahu, Mayor Rey bukanlah seorang perwira militer biasa, tapi dia adalah seorang crazy rich alias milyader kaya raya, yang memiliki kekayaan hampir 2 triliun.Namun Rey tidak terlalu memusingkan soal ini, dia bahkan sengaja sediakan 50 miliar buat…disumbangkan ke tempat ibadah, atau pun orang-orang yang membutuhkan.“Buat apa uang di simpan-simpan, mending di sumbangkan ke orang yang membutuhan, toh kalau kita mati, uang nggak di bawa ke lubang kubur!” batinnya.Tapi ada yang unik, setiap kali nyumbang, Rey tidak mau namanya di sebut! Dia benar-benar menyumbang dengan tangan kiri pun tak tahu.Tak sulit bagi Rey untuk jadi dermawan, dia cukup searching di internet dan beberapa panti asuhan ataupun tempat ibadah dia datangi dan tanpa ragu beri sumbangan. Uniknya, biarpun dia muslim, Rey juga tak ragu nyumbang ke gereja, vihara, kuil ataupun panti asuhan yang non muslim.Banyak yang penasaran dengan sosoknya, tapi Rey selalu menutup rapat identitasnya.Kini, niat hati R

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 115: Batu Mengubah Hidup Rey Lagi

    Selama kurun waktu 7 bulan, Rey dan pasukan khususnya sudah 5X bentrok dengan kelompok pemberontak, semuanya di menangkan pasukan Rey. Walaupun Gurai sampai kini sangat licin, tapi dengan adanya Pasukan Maut ini, kelompok pemberontak benar-benar ketakutan dengan sepak terjang serdadu pimpinan Kapten Rey ini. Lambat laun, gebrakan pasukan maut Kapten Rey ini di ketahui Danrem, Pangdam hingga KSAD. Tapi...diam-diam mereka malah tutup mata!Bukan hanya di Ndagu wilayah operasinya, Kapten Rey juga kadang di minta Danrem-nya agar bergerak ke beberapa titik di mana kaum pemberontak bersenjata bersembunyi."Baguslah, kini Danrem tak melarang lagi pasukanku ini," batin Rey senang dan makin merajalelanya ia dengan pasukan khususnya ini.Imbasny....usulan Letkol Suyono agar Rey naik pangkat di kabulkan atasannya. Rey dan 25 Pasukan Maut-nya, mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat.Rey kini berpangkat Mayor dan langsung diangkat sebagai Wadandim Ndagu, Boni jadi Serka, Anang naik

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 114: Kokain dan Uang Kontan

    Hogo tanpa ragu ajak Rey melihat tempat yang dia jaga. “Itu tuan, karung-karungnya di tutupi dedaunan di dalam gua itu."Saya tak tahu apa sinya tuan, soalnya si Gurai bilang tugasnya aku hanya menjaga, kalau berani membuka aku akan di tembak mati!” kata Hogo, Rey yang masih di penuhi hawa membunuh kali ini bersikap berbeda.Dia melihat Hogo ini agaknya tidak bohong, pria bertubuh gelap ini terpaksa ikut kelompok Gurai karena di culik.“Ya sudah, kamu jalan ke depan dan gabung dengan pasukanku di pondok itu.”Tanpa di suruh 2X Hogo langsung mengangguk dan ke 25 anak buah Rey tentu saja surprise, tumben ada ‘satu’ anggota komplotan Gurai yang tak di bunuh, pikir mereka.“Paman Hogo,” seru seorang perawat yang sebelumnya jadi tawanan berseru setengah berlari menuju pria ini dan dia memeluk Hogo dengan erat.Rey terdiam, apalagi saat melihat Hogo memeluk ke 5 -nya bergantian dan bersyukur mereka selamat, atau lebih tepatnya diselamatkan Rey dan anak buahnya.“Untung aku tak kesalahan tang

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 113: Bebaskan Sandera

    Rey menatap arlojinya dan…semua anak buahnya tercengang, saat Rey dengan gaya bak jagoan di film bangkit berdiri dengan senjata AK-nya, lalu…trattt…tratt…trattt.Dengan berdarah dingin dia menghamburkan amunisinya dan 10 orang sedang istirahat di depan pondok atau markas mereka ini kalang kabut dan pastinya meregang nyawa kena tembakan dari jarak dekat pula.Amukan Rey yang tak kenal ampun membuat pasukan bersenjata ini tak sempat membalas dan hanya memikirkan agar selamat dari tembakan maut ini.Puluhan orang yang niat membalas ke arah Rey dan 5 anak buahnya, justru jadi korban, saat pasukan Sertu Boni dan Serda Anang juga mulai lakukan rentetan tembakan tanpa ampun pada pasukan pemberontak bersenjata ini.Pertempuran brutal dari jarak dekat benar-benar tersaji saat ini, Rey yang jadi pimpinan seolah punya nyawa rangkap, dia hanya sesekali berlindung, tapi setelahnya bangkit lagi lalu muntahkan magazine-nya ke arah pasukan musuh.Gaya bertempur Rey yang bak cari mati menular pada anak

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 112: Pasukan Maut Kapten Rey

    Kapten Rey memandang 25 orang anak buahnya, senjata serbu AK- seri terbaru made in Rusia dengan gagah di pegang anak buahnya, juga seragam hijau khusus yang mereka kenakan makin menambah seram pasukan maut yang ia pimpin ini.Kapten Rey tanpa ragu gelontorkan uang ratusan dari kocek pribadinya, untuk membekali pasukan khususnya ini dari rekan Bungki yang memang menjadi pebisnis senjata-senjata perang.Satu senjata canggih dan mematikan ini di hargai hampir 20 jutaan berikut magazine-nya, yang mampu muntahkan peluru hingga 50 amunisi sekaligus.Bahkan…diam-diam Kapten Rey seakan ingin tiru gaya Bannon Sulaiman, setiap kali sukses lakukan operasi…makan bonus akan menanti semua personel.Sehingga makin menambah semangat semua anggota pasukan khusus ini. Rey juga janjikan, bila mereka mampu basmi komplotan musuh, satu orang akan memiliki motor baru...!“Ingat, pasukan kita ini bergerak senyap, siapapun yang membocorkan, di anggap berkhianat dan resikonya nyawa kalian,” cetus Kapten Rey s

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 111: Sang Algojo Makin Ganas

    Letkol Suyono menatap wajah Kapten Rey, anak buahnya ini minta izin untuk kembali lakukan patroli dan ingin bawa amunisi serta senjata berat lainnya.“Rey, Pangdam minta agar kita menahan diri dulu,” kata Letkol Suyono, beri nasehat buat anak buahnya ini.Letkol Suyono bilang, aksi Rey yang bentrok dengan pasukan bersenjata sampai ke Mabes dan bikin heboh.Apalagi diam-diam ada anak buahnya yang bilang, pasukan musuh yang menyerah pun di bantai Rey tanpa ampun.Sehingga seperti biasa, para penggiat HAM langsung cawe-cawe memprotes kekejaman pasukan Kapten Rey tersebut.Diam - diam ini bikin Rey gemas bukan main. HAM sialan, coba kalau keluarga mereka yang di bantai pasukan pemberontak, pasti beda lagi ucapannya, pikirnya menahan kemangkelan di hati. “Maaf Ndan, kalau kita diam warga tak bersalah dan pasukan kita justru akan terancam, jadi sekarang kita balik, pasukan kita yang jadi pemburu mereka, pasukan pemberontak itu,” sahut Rey sambil tetap dalam posisi tegap.Sesaat Letkol Suyon

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 110: Kejam Tanpa Kompromi

    Anehnya, Dandim dan Wakil Dandimnya yang berpangkat Letkol dan Mayor, seakan tak punya nyali di ajak Rey masuk hutan buru para pemberontak.“Kayaknya mereka ini perwira katrolan, di ajak perang ada-ada saja alasan,” batin Rey senyum sinis melihat kelakuan dua atasanya ini.Apalagi sang Wakil Dandim, yang dikatakan sering izin pulang ke Jakarta, ada-ada saja alasannya.Rey pun tak punya pilihan lain, kecuali bawa 150 an pasukannya mulai lakukan patroli di hutan-hutan yang di katakan sangat rawan dengan penghadangan.Patroli yang Kapten Rey lakukan awalnya datar-datar saja, tidak ada kontak senjata atau bertemu musuh.Namun, apa yang di khawatirkan anak buahnya, kejadian juga, di kesempatan ke 3 lakukan patroli, Kapten Rey dan pasukannya di hadang 50 an pasukan OPM dan terjadilah aksi kontak senjata yang mendebarkan.Rey yang saat itu istirahat dan asyik ngopi bersama dua anak buahnya yang berpangkat Serda dan Sertu di tengah hutan lebat ini kaget bukan kepalang, saat kopi mereka berhamb

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 109:

    Demi keselamatan Tante Neci, Rey minta si cantik ini jangan lama-lama tinggal di Bagoya.“Temui Bang Bungki dan minta perlidungan, aku sudah telpon dia. Kalau di sini aku tak bisa lindungi tante 24 jam!”Mendengar saran Rey, Tante Neci langsung mengangguk setuju."Ada yang kangen sama kamu tuh,” cetus Tante Neci tertawa, sesaat sebelum wanita cantik ini otewe balik ke Jakarta dengan private jet sewaannya. Rey tentu saja tertawa dan paham siapa yang di maksud, siapa lagi kalau bukan Mitsuko…!“Ingat yaa…rahasia kita berdua, kasian Mitsuko kalau tahu hubungan aneh kita ini,” bisik Rey, hingga mata indah Tante Neci membulat, lalu cubitan keras mampir ke perut pemuda ini.“Emanknya aku anak kecil…dikit-dikit cerita, Mitsuko itu janda juga lohh...kenapa dia janda, kamu tanya sendiri deh padanya. Tak etis aku cerita...!!” cetus Tante Neci lalu mencium bibir Rey dan pamit langsung ke bandara.“Kalau ada apa-apa, jangan sungkan kontak aku,” ceplos Rey lagi.“Ntar kalau aku ngidam baru kontak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status