Home / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 65: Jebol Juga

Share

Bab 65: Jebol Juga

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2025-05-02 11:56:08
Dayang memunggungi tubuh Rey, tapi bukannya nyenyak, Rey malah tak bisa tidur. Aroma lembut tubuh Dayang yang beda dari wanita-wanita yang selama ini ia geluti makin mengusik otak Rey.

Bau tubuh Dayang yang alami jadi pembeda!

Saat Rey mendekatkan hidungnya di bahu Dayang, ketiak mulus wanita ini juga berbau kembang yang harum, entah pakai apa wanita manis dengan body menggiurkan ini, lebih harum dari deodorant!

Apalagi kini mereka berdekatan tidur, godaan makin hebat saja, saat ada bunyi petir disertai kilat.

Entah kenapa, Dayang agaknya agak trauma dengan kilat dan petir yang menggelegar, dia memundurkan dikit tubuhnya dan mepetlah kini dengan tubuh Rey, sudah tak ada jarak lagi.

Rey lalu sengaja miring dan pelan-pelan memeluk punggung Dayang, di janda denok ini awalnya kaget, tapi dia lega, karena Rey hanya memeluknya, sambil perlahan silahkan kaki ke kakinya.

Namun…Dayang kini gantian yang tak bisa tidur, saat sesuatu yang besar dan keras nemplok persis di antara bongkahan panta
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 66: Bulan Madu yang Membagongkan

    Paginya…Suara bunyi deret ranjang dan desisan nyaring terdengar, di pagi yang dingin ini, Rey dan Dayang ternyata sedang melanjutkan olahraga malamnya di pagi yang dingin ini.Ibarat makanan enak, Dayang langsung ingin menikmati lagi santapan di pagi yang dingin ini. Rey...sama saja, tanpa ragu dia kembali memeluk tubuh denok dan putih bak blasteran Korea ini.Kali ini Dayang yang mulai mabuk kepayang, makin melayang ke angkasa, bahkan kali ini dia tak malu-malu minta Rey puaskan dirinya dengan berbagai gaya."Penasaran saja, pingin tahu rasanya bagaimana," bisik Dayang malu-malu, tapi begitu Rey mulai beraksi, sifat malu-malu Dayang lenyap seketika.Gaya duduk, doggy hingga gaya berdiri dengan senang hati Rey lakukan dan makin mendesislah suara Dayang di buat Rey.“Bikin melayang sayangg…!” bisik Dayang tanpa malu-malu lagi, sambil sodorkan apem “mungkungnya” alias montoknya ke wajah Rey.Rey tertawa kecil dan menggigitnya, hingga Dayang berteriak manjaaaaaa…tapi setelahnya suaranya

    Last Updated : 2025-05-03
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 67: Cerita Kulo yang Mengejutkan

    “Kulo, antar aku ke markas mereka, aku akan usahakan selamatkan anak dan istrmu, kamu tentu tahu kan di mana kantor perusahaan itu berada...?” Rey menatap wajah Kulo.“Tahu Ndan, letaknya tak jauh dari Kampung Halar itu,” sahut Kulo cepat, wajahnya bahkan terlihat antusias, sikapnya makin membuat Rey yakin, cerita Kulo tidak mengada-ngada .“Bagus, aku balik dulu ke rumah, setelah ini kita berangkat!” cetus Rey.Setelah saling peluk dengan Dayang, bahkan makanan dan minuman di masukn Dayang ke dalam ransel. Tanpa buang waktu, Rey pun bersama Kulo berangkat menuju ke markas perusahaan itu.Uhui Cs yang ingin ikut di larang Rey.“Tugas kalian tetap menjaga kampung ini, aku khawatir ada lagi orang jahat yang ganggu warga kalian,” Rey beri alasan.Sang kepala Adat Usu Abulu setuju, saat ini memang Uhui dan 2 rekannya di anggap sebagai kepala keamanan di kampung ini, karena nyali ke 3-nya lebih berani di bandingkan warga desa lainnya.Rey ikuti motor Kulo yang jalan duluan di depannya sebag

    Last Updated : 2025-05-03
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 68: Bakar Kantor Tambang

    “Jenderal Fandi Haruna…!” gumam Rey tanpa sadar, sambil termenung, ingat tulisan ibunya di ponsel jadul, yang masih Rey simpan sampai kini.“Nahh iya Bang komandan, itu namanya aslinya, mendiang ayahku pernah sebut itu!” sela Kulo hingga Rey makin terkaget-kaget.“Baiklah Kulo terima kasih informasinya, sekarang mari kita bersiap-siap, tugas pertama kita cari di mana anak binimu di sekap mereka!” kata Rey lagi dan Kulo pun mengangguk.Tak salah lagi, itu kakekku, batin Rey.Malam sudah tiba, sunyi melanda tempat ini, namun saat Rey dan Kulo mendekati markas ini, terdengar bunyi musik dangdut yang sangat nyaring, juga suara tertawa-tawa dari orang-orang yang joget-joget itu.Tempat ini terang benderang karena pakai genset lumayan besar.“Bang Komandan, seingatku, di ujung sana ada sebuah gudang, siapa tahu anak dan biniku mereka sekap di sana,” bisik Kulo,.Rey mengangguk. "Kita ke sana, selamatkan anak binimu dulu," sahut Rey dan keduanya lalu berindap-indap menuju ke arah yang di tunj

    Last Updated : 2025-05-03
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 69: Tragedi Maut di Kampung Halai

    Apa yang Rey khawatirkan kejadian juga, menjelang siang, warga Kampung Halai geger saat puluhan orang ‘menyerbu’ kampung ini dan mengejar setiap pemuda ataupun laki-laki yang ada di sini, dengan mandau.Mereka lakukan itu semua acak alias random saja, siapa saja laki-laki yang di temui langsung di tebas dengan mandau.Rey yang baru saja ingin makan bersama Kulo dan istrinya kaget. Tapi dia tidak gugup seperti Kulo dan istrinya.“Kulo amankan istri anakmu, biar aku hadapi mereka,” cetus Rey tanpa takut, dia pun buru-buru ambil pistolnya, juga tak lupa cadangan amunisi-nya.Setelah pasang sepatu dan hanya pakai kaos dan celana loreng hijaunya, Rey berlari menuju ke ujung desa di mana keributan itu terjadi.“Bangsat,” dengus Rey saat melihat dua orang tengah menimpas (membacok) warga yang berteriak ketakutan dan minta tolong, karena si pemuda warga kampung ini yang agaknya akan ke ladang di keroyok dua orang tersebut.Dorr…dorrr!Tanpa ampun sekaligus tanpa tembakan peringatan lagi, Rey l

    Last Updated : 2025-05-04
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 70: Kepala Adat Antek Perusahaan

    “Pak Rey, saya dapat kabar, katanya tadi malam kantor perusahaan tambang hangus terbakar. Apakah kamu pelakunya. Sehingga para penjaga perusahaan ngamuk ke sini dan melukai banyak warga saya..?” pancing Punai tanpa basa-basi, setelah mereka duduk di teras rumahnya.Rumah milik sang kepala adat ini terlihat paling mewah di tempat ini, dibandingkan ratusan rumah milik warga lainnya. Bahkan Rey melihat ada 3 buah sepeda motor di halaman ini.“Ya…akulah pelakunya! Aku menyelamatkan anak dan istri Kulo, juga kampung ini, agar tak di jadikan tambang ilegal” sahut Rey kalem.Punai kaget bukan main, laporan pagi tadi yang dia terima soal terbakarnya kantor milik perusahaan benar adanya, dan saat ini si pelakunya yang kini duduk berhadapan dengannya, juga sudah blak-blakan akui itu.Kekagetan ini tentu saja tak luput dari perhatian Rey.“Aku juga tak segan dor siapa saja yang jadi antek perusahaan itu, tak peduli siapapun orangnya, mau sesama aparat pun aku tak tak takut. Aku bertugas menjaga r

    Last Updated : 2025-05-04
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 71: Misteri Bekas Tambang Emas

    Bukk…bukkhh…ampunnn…ampunnnn..!”Rey terkaget-kaget, Punai di keroyok puluhan warganya sendiri. “Gawat bisa mati konyol ni orang!” batin Rey.Dorrr…!Sekali tembakan ke udara pengeroyokan itu seketika berhenti, dengan tubuh sang kepala adat bonyok parah, darah mengucur dari wajah dan tubuhnya, Punai kini setengah mampus.Padahal kata Kulo, si Punai ini kebal bacok, rupanya warganya sudah tahu kelemahannya ini, Punai di pukuli menggunakan kayu ulin dan ruwah-lah (jebol-lah) kekebalannya tersebut.“Sudah cukup, lihat si Punai setengah mampus!” tegur Rey dan otomatis pengeroyokan benar-benar total berhenti, tidak ada lagi yang memukulinya.Tak lama keluar tiga wanita dari rumah Punai, ternyata mereka ini entah istri atau gundik Punai, ketiganya terlihat ketakutan melihat Punai babak bundas begitu.“Bawa dia ke dalam dan rawat. Hei kalian bantu, jangan diam saja!” kata Rey, sehingga 3 lelaki muda yang tadi mempermak Punai mengangkat tubuh si kepala adat ini ke rumahnya.Tak lama Kulo yang

    Last Updated : 2025-05-04
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 72: Tak Sengaja Bertemu Mantan Istri Punai

    Berdasarkan petunjuk Kulo, Rey benar-benar berangkat ke esokan harinya, Kulo tak bisa menemani, dia harus membenahi Kampung Halai sebagai kepala adat yang baru."Hati-hati Bang Rey, secepatnya balik ke sini," pesan Kulo, Rey pun tersenyum, dia dan Kulo kini bak dengan Tanggui dulu, makin dekat saat ini.Rey tak masalah jalan kaki, selama pendidikan militer di Magelang, Rey sudah biasa jalan kaki seharian bahkan berhari-hari dengan medan yang sulit, bahkan dengan beban berat.Rey justru menikmati jalan kaki di hutan.“Someday moga aku di tugaskan ke Papua, ingin rasa-nya bertempur habis-habisan dengan kelompok pemberontak itu. Tuh aku tak punya saudara dekat, atau keluarga…kalaupun tewas tak ada yang menangisi!” batin Rey.Sampai di sebuah lereng bukit, Rey kaget ada sinyal ponsel, tanpa ragu dia pun menelpon anak buahnya, kalau masih berada di Kampung Halai dan Kampung Matus untuk selesaikan misi-nya.Rey memang sengaja pakai ponsel ‘jadul’ yang baterainya kuat sampai 2 mingguan lebih.

    Last Updated : 2025-05-05
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 73: Makin Dekat dengan Janda Punai

    “Sebenar-nya aku tertipu Tuan Komandan, si Punai bilang kampungnya lebih bagus dari sini, makanya aku mau-mau saja ikut dia, eh tak tahunya selain istrinya banyak, kampungnya juga begitu. Sejak saat itulah aku berusaha kabur dari sana, tapi selalu gagal, nah setelah kejadian itu, aku pun bisa pergi dari kampung tersebut, lagian si Punai juga bakalan cacat biarpun sembuh setelah di keroyok warganya sendiri!” ceplos Finai apa adanya.Rey pun senyum, Finai ternyata lebih supel dari Dayang, pikirnya.“Jadi si Punai selama banyak di bantu perusahaan batubara ilegal itu ya?” pancing Rey lagi, sengaja ign korek keterangan dari mulut wanita cantik ini.“Iya, uangnya ada terus, aku juga heran awalnya, darimana dia dapat duit sebanyak itu. Setelah tinggal di sana, barulah aku tahu, dia sudah jual Kampung Halai dan terima duit hingga 500 juta, dan rencananya akan dapat lagi yang banyak setelah seluruh warga kampung itu pergi dari sana!” aku Finai blak-blakan.“Hmm…tak aneh, wajar akhirnya dia bis

    Last Updated : 2025-05-05

Latest chapter

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 80: Ular Besar Mengamuk

    Paginya, keduanya kini bersiap menuju ke tempat di mana si kakek tampan dalam mimpi Rey beri petunjuk.Kali ini mereka sengaja bawa semua barang, karena jarak yang akan di tempuh lumayan jauh dari pondok ini.“Aku yakin mimpi itu tak bohong,” cetus Rey, Finai hanya mengangguk dan kini mengikuti saja langkah Rey yang jalan duluan di depan.Merek memulai perjalanan ke arah kanan pondok ini, dan kini mereka jalan lurus saja sampai 250 meteran lebih, tak bisa cepat, mereka harus hati-hati, juga semak belukar sangat lebat.“Bang lihat ada sungai!” tunjuk Finai.“Apa kan ku bilang, ternyata mimpi itu nggak bohong,” sahut Rey ceria.Kini mereka lanjut jalan menyusuri sungai kecil ini menuju ke arah hulunya hingga 150 meteran.Bukan perkara mudah melewati jalan ini, selain semak belukar, juga mereka harus hati-hati agar tak tergelinjir ke arah sungai kecil yang arus airnya lumayan deras dan juga lumayan dalam ini.Rey harus pinjam mandau Finai untuk menebasi semak belukar ini dan butuh waktu

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 79: Harta Karun Tersembunyi

    “Setidaknya kini sudah jelas, isu bahwa ada emas berton-ton di sini hanya kabar burung saja. Ku rasa tulisan dari Mr F ini tak bohong. Buku harian ini semacam curhat saja...!” sahut Rey, sambil hirup kopi panas buatan Finai.“Benar juga Bang, lantas apa sekarang rencana kita?” Finai menetap Rey, kecewa juga dirinya, jauh-jauh ke sini, mereka malah zonk.“Apa boleh buat! Besok kita pulang, Lembah Bamuk hanya lembah biasa, tak ada emas di sini,” sahut Rey sambil hela nafas panjang.“Tunggu Bang, ini ada tulisan lainnya, coba Abang baca, soalnya di tulis dalam Bahasa Inggris. Aku nggak paham artinya?”Finai lalu serahkan buku tadi ke Rey lagi. Rey pun membacanya, dia tentu ngerti arti tulisan tangan ini.“Aku simpan emas hasil penggalian warga, yang upahnya sudah aku bayarkan. Ku pekirakan beratnya 100 kiloan, tempatnya ku aku simpan di sebuah gua…!”Rey terus membaca dan kini dia mengangguk-anggukan kepala. Senyumnya mengembang di bibir, akhirnya dia benar-benar akan dapatkan harta karun

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 78: Lembah Misterius

    Dengan langkah cepat keduanya kini mulai memasuki kawasan Lembah Bamuk yang mulai terang ini.Kadang mereka saling tarik atau saling membantu, kalau melewati jalan-jalan yang becek dan penuh semak belukar ini, juga kadang menanjak jalannya.Tanpa mereka sadari, semakin jauh mereka masuk Lembah Bamuk, secara cepat halimun yang tadi hilang, kembali selimuti kawasan ini, sehingga bayangan lembah ini lenyap dari pandangan.Inilah dulu yang membuat Brigjen Arnold dan Om Fransi gagal menemukan lembah ini. Biar pun mereka sampai gunakan alat teropong canggih. Tapi lembah misterius ini tetap tak mereka temukan.“Rey lihat…?” tunjuk Finai, antara takjub dan ngeri, apalagi cuaca terang tadi mendadak berubah jadi gelap.“Tak apa, itu halimunnya kembali menutupi kawasan ini, kita teruskan perjalanan,” ajak Rey sambil gandeng tangan Finai, agar tak ketakutan melihat perubahan cuaca yang mendadak gelap ini.Rey juga cerdik, dia sejak awal menyiapkan tali rapia warna terang dan di beberapa ranting d

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 77: Adu Gelut di 'Pondok Indah'

    Ritme permainan makin meningkat, Finai terbelalak sekaligus menahan malu, tapi membiarkan, saat perabotannyan dengan lahap di ‘makan’ sang pejantan tangguh ini.Finai justru merasakan sukmanya seolah terbang ke angkasa.Rey kini mulai berubah seleranya, kalau dulu-dulu lawan mainnya adalah wanita-wanita STW berkelas.Yang tubuhnya kencang karena perawatan di salon mahal, bahkan kadang ada saja kendur-kendurnya, karena faktor usia.Kini Rey lebih suka wanita muda dengan bau khas, yang tak pakai wewangian mehong. Rey candu dengan tubuh Finai yang alami dan bentuk tubuh yang padat menggairahkan.Setelah dengan Dayang, kini Rey menemukan kenikmatan dengan Finai, yang bahkan lebih cantik dari Dayang.Terus di lumat tiada henti, tubuh Finai tak pernah berhenti menggeliat, dia benar-benar di buat terbang oleh sang komandan muda ini.Tapi sejurus kemudian dia melonjak, saat sesuatu yang sejak lama di tahan-tahan akhirnya meledak juga.“Amboii…sedap niannnn sayanggg..!” desah Finai.Inilah klim

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 76: Gara-gara Cebok

    "Arnold, kita sudah hampir dua minggu keliling di sini, tapi petunjuk harta karun itu tak ada, sebaiknya kita bersiap kembali saja ke Jakarta, lain waktu kita cek lagi, kita kembali ke helikopter...!” Fransi berdiri dan Arnold pun menganguk.“Iya…agaknya harta itu sudah terkutuk dan terkubur bersama puluhan penambang liar di Lembah Bamuk itu!” sahut Arnold lagi.Frans lalu panggil 3 orang pengawal-nya dan mereka bersiap-siap balik lagi. Tak lama kemudian tempat ini sunyi, ke 5 orang itu pergi meninggalkan tempat ini.Rey kini duduk termangu, tak pernah dia sangka, akan menemukan sebuah fakta yang sangat mengejukannya tentang jati dirnya.“Jadi Om Frans mantan tunangan ibuku dan ini rupanya sebabnya ibu sangat dendam dengan ayah kandungku, yang mengecewakannya. Kelewatan kamu Bannon, ibu sampai tak beres hidupnya sampai tua…” batin Rey analisa sendiri, sekaligus marah besar dengan ayah kandungnya itu.Rey tentu saja tak tahu sejarah percintaan ayah kandung dan ibunya tersebut. Makin sak

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 75: Jati Diri Ayah Kandung Terkuak Tak Sengaja

    Rey dan Finai kembali lanjutkan perjalanan, walaupun sudah pukul 7.30 pagi, tapi halimun tetap terlihat tebal. Sehingga mereka agak hati-hati jalan,karena cuaca masih agak gelap.“Ini kenapa Lembah Bamuk itu menghilang Finai, bukan karena lenyap,” cetus Rey, Finai pun mengangguk dan mulai paham.Semakin jauh mereka berjalan, cuaca makin dingin saja, tapi juga makin terang.“Finai, stop…aku lihat ada asap di sana, artinya ada orang selain kita,” bisik Rey, hampir menyentuh kuping Finai, hingga wanita ini sempat kaget.Kini mereka melangkah lebih hati-hati menuju asap itu, yang agaknya berasal dari sebuah api unggun yang di buat seseorang.Setelah berjalan hampir 45 menitan, mereka kini bersembunyi sambil melihat sebuah kemah dan ada 5 orang di sana.“Jenderal Arnold dan Frans,” gumam Rey tanpa sadar.“Siapa itu Jenderal Arnold dan Frans itu?” bisik Finai, karena dia memang tak tahu dua orang tersebut.“Dia kaki tangannya perusahaan tambang ilegal itu dan si Frans itu pemilik tambangnya!

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 74: Berpetualang dengan Finai

    Rey senyum kecil, dengan gemas dia langsung melumat bibir merah alami si denok ini dan meremas-remas dada Finai yang ukurannya lebih gede dari milik Dayang.Nafas Finai langsung mendesah lirih.Tangan nakal Rey langsung bergerak ke paha Finai dan…Rey kaget, karena tempat ini tertutup pembalut, Finai terkekeh dan bilang dia sudah empat hari datang bulan.“Maaf ya, apem-nya lagi merah, tunggu sampai bersih...!” desah Finai dan tanpa malu-malu dia melumat bibir Rey lagi dan setelahnya kamar ini sunyi, mereka memutuskan untuk beristirahat malam ini, karena besok akan segera berpetualang.Besoknya Bacong sang kepala adat tanpa ragu izinkan Finai menemani Rey menuju ke tempat yang dikatakan penuh misteri itu.“Kalau perlu pulangnya kamu bunting yaa, biar cucuku ganteng kayak pa komandan,” seloroh Bacong, hingga Rey antara kaget dan ingin tertawa, dipikirnya ‘Om Bacong’ ini hanya bercanda doang.Bacong memang beda, sang kepala adat ini ternyata suka bercanda, padahal ucapannya tadi aslinya…se

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 73: Makin Dekat dengan Janda Punai

    “Sebenar-nya aku tertipu Tuan Komandan, si Punai bilang kampungnya lebih bagus dari sini, makanya aku mau-mau saja ikut dia, eh tak tahunya selain istrinya banyak, kampungnya juga begitu. Sejak saat itulah aku berusaha kabur dari sana, tapi selalu gagal, nah setelah kejadian itu, aku pun bisa pergi dari kampung tersebut, lagian si Punai juga bakalan cacat biarpun sembuh setelah di keroyok warganya sendiri!” ceplos Finai apa adanya.Rey pun senyum, Finai ternyata lebih supel dari Dayang, pikirnya.“Jadi si Punai selama banyak di bantu perusahaan batubara ilegal itu ya?” pancing Rey lagi, sengaja ign korek keterangan dari mulut wanita cantik ini.“Iya, uangnya ada terus, aku juga heran awalnya, darimana dia dapat duit sebanyak itu. Setelah tinggal di sana, barulah aku tahu, dia sudah jual Kampung Halai dan terima duit hingga 500 juta, dan rencananya akan dapat lagi yang banyak setelah seluruh warga kampung itu pergi dari sana!” aku Finai blak-blakan.“Hmm…tak aneh, wajar akhirnya dia bis

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 72: Tak Sengaja Bertemu Mantan Istri Punai

    Berdasarkan petunjuk Kulo, Rey benar-benar berangkat ke esokan harinya, Kulo tak bisa menemani, dia harus membenahi Kampung Halai sebagai kepala adat yang baru."Hati-hati Bang Rey, secepatnya balik ke sini," pesan Kulo, Rey pun tersenyum, dia dan Kulo kini bak dengan Tanggui dulu, makin dekat saat ini.Rey tak masalah jalan kaki, selama pendidikan militer di Magelang, Rey sudah biasa jalan kaki seharian bahkan berhari-hari dengan medan yang sulit, bahkan dengan beban berat.Rey justru menikmati jalan kaki di hutan.“Someday moga aku di tugaskan ke Papua, ingin rasa-nya bertempur habis-habisan dengan kelompok pemberontak itu. Tuh aku tak punya saudara dekat, atau keluarga…kalaupun tewas tak ada yang menangisi!” batin Rey.Sampai di sebuah lereng bukit, Rey kaget ada sinyal ponsel, tanpa ragu dia pun menelpon anak buahnya, kalau masih berada di Kampung Halai dan Kampung Matus untuk selesaikan misi-nya.Rey memang sengaja pakai ponsel ‘jadul’ yang baterainya kuat sampai 2 mingguan lebih.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status