Share

BAB 68: Kafe para Lansia

Author: Nareswari
last update Last Updated: 2025-08-03 18:38:03

“Wow, banyak sekali ya syarat dan ketentuannya!”

Sasha membuka berkas dari Julie. Ia membaca permintaan khusus dari pelanggan yang akan merayakan hari jadi pernikahan mereka yang ke-50.

“Kamu disuruh apa?” tanya Eva.

Sasha memperlihatkan kertas berisi permintaan khusus klien VIP. “Aku harus bikin desain untuk hari jadi pernikahan.”

“Yang ke-50? Wow! Keren banget! Kayanya nenekku pernikahannya nggak sampai 50 tahun deh,” kata Eva.

Mata Sasha membelalak. “Nenek kamu cerai?”

“Kakek aku keburu meninggal!” pekik Eva.

Sasha mendengus. “Dasar!”

Eva kemudian melirik nama pelanggan yang tertera di berkas itu. “Eh, sebentar! Coba lihat atas permintaan siapa?”

Sasha menyodorkan berkasnya.

“Nyonya Romanoff? Oh, Tuhan! Kamu nggak akan kuat hadapi dia, Sha!” pekik Eva.

Sasha mengernyitkan dahi. “Emang kenapa?”

Eva memutar bola matanya. “Susah banget untuk memuaskan dia. Lima tahun sekali dia selalu memesan perhiasan dari sini.”

Eva mencondongkan tubuhnya untuk berbisik. “Dan kamu tahu, nggak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 69: Pagi yang Berat

    “Terima kasih, Hubby!”Sasha mulai mengeluarkan buku sketsanya. Sambil mencoba menggambar desain, ia mengamati interaksi para lansia.Jade sibuk memperhatikan istrinya yang sedang serius mendesain. Sesekali ia menyuapi Sasha camilan. Setelah cukup lama duduk di kafe, mereka pindah ke ruangan tempat para lansia bernyanyi. Lagu-lagu yang mereka nyanyikan lagu-lagu oldies tahun 60-70an. Mereka bernyanyi dengan riang dan penuh perasaan. Sasha mengamati gaya berpakaian mereka.Di sini para lansia mengenakan pakaian dengan warna yang kalem. Didominasi warna bumi. Berbeda dengan mereka yang berpesta di ruang menari. Kebanyakan dari mereka bergaya modis dan trendi. Warna-warna cerah dan berani mendominasi. Sasha mencoba membayangkan seperti apa Nyonya Romanoff. Ia harus bisa mendapatkan desain yang tepat agar Nyonya Romanoff bisa merasa puas dengan desainnya. Seorang nenek berusia 70-an yang masih terlihat energik, menghampiri Sasha dan Jade yang sedang duduk. Ia mengajak mereka menari

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 68: Kafe para Lansia

    “Wow, banyak sekali ya syarat dan ketentuannya!” Sasha membuka berkas dari Julie. Ia membaca permintaan khusus dari pelanggan yang akan merayakan hari jadi pernikahan mereka yang ke-50. “Kamu disuruh apa?” tanya Eva. Sasha memperlihatkan kertas berisi permintaan khusus klien VIP. “Aku harus bikin desain untuk hari jadi pernikahan.”“Yang ke-50? Wow! Keren banget! Kayanya nenekku pernikahannya nggak sampai 50 tahun deh,” kata Eva. Mata Sasha membelalak. “Nenek kamu cerai?”“Kakek aku keburu meninggal!” pekik Eva. Sasha mendengus. “Dasar!”Eva kemudian melirik nama pelanggan yang tertera di berkas itu. “Eh, sebentar! Coba lihat atas permintaan siapa?”Sasha menyodorkan berkasnya. “Nyonya Romanoff? Oh, Tuhan! Kamu nggak akan kuat hadapi dia, Sha!” pekik Eva. Sasha mengernyitkan dahi. “Emang kenapa?”Eva memutar bola matanya. “Susah banget untuk memuaskan dia. Lima tahun sekali dia selalu memesan perhiasan dari sini.”Eva mencondongkan tubuhnya untuk berbisik. “Dan kamu tahu, nggak

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 67: Kembali Bekerja

    “Sasha, kita harus bicara!”Val tiba-tiba menerobos kerumunan dan memegang lengan Sasha dengan erat. Sasha meringis kesakitan.Jade yang tadinya sedang mengobrol dengan si Kembar Bastian langsung menoleh ke arah Sasha. Ia segera menghampiri dan melepaskan pegangan Val dari tangan Sasha.“Lepaskan istriku, Val!” pekik Jade.Val tersenyum sinis. “Ah, istri ya? Padahal kamu dari dulu mengemis-ngemis kepadaku untuk menikahimu. Sekarang mentang-mentang kamu bisa membuat Paman Jade menikahimu, kamu tampak–”Val kemudian berbisik di telinga Sasha. “Murahan!”Plak! Sasha menampar wajah Val di depan semua orang.Semua orang yang masih tersisa di ruang sidang tiba-tiba menjadi hening. Beberapa reporter langsung mengambil kamera mereka dan mengabadikan momen itu.Sasha terlihat marah sekali. Matanya menatap Val tajam. Jade langsung memegang tangan Sasha. Ia maju dan menyembunyikan Sasha di belakangnya.Val mengelus-ngelus pipinya. Ia tersenyum angkuh. “Lihat saja pembalasan dariku, Sasha! Kamu

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 66: Sidang Pertama

    “Semoga proses persidangannya lancar ya!”Laura memeluk erat Sasha dan Jade. Begitu pula dengan Stephen. Mereka tahu pertempuran mereka tidak akan mudah. Tapi semoga perjuangan mereka tidak akan sia-sia. Hari-hari berlalu begitu cepat. Sidang pertama sudah akan dimulai. Sasha, Jade, dan si Kembar Bastian sudah berada di ruang sidang. Begitupun juga dengan Val, Paula, dan pengacaranya, Kevin Pharrel. Mereka duduk dengan percaya diri. Selain mereka, banyak pula yang ingin menyaksikan pertarungan sengit antara Fairy Goldmother dengan Les Bijoux by Demian. Mereka yakin, pertempuran ini akan menjadi fenomenal. Hakim Freddy McStar beserta jajaran Panitera memasuki ruang persidangan. Semua orang berdiri untuk menghormati hakim. Setelah Hakim Freddy duduk, semua orang kembali duduk di kursinya. Hakim mulai membuka persidangan. “Sidang perkara nomor 4125/Pdt.G/2025/PN Crépusculaire, antara penggugat Sasha Blanc dan tergugat Val Demian, dibuka. Kepada kuasa hukum penggugat dipersilakan

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 65: Keluarga Jade

    “Sudah sejak lama.”Jade memandang lurus ke jalan. Wajahnya terlihat murung. “Ada apa, Hubby?” tanya Sasha penasaran. Sepertinya memang ada yang disembunyikan oleh Jade. Jade menggeleng. Lalu ia tersenyum pada Sasha. “Nggak ada apa-apa.”Tidak lama kemudian ponsel Jade berdering. Terlihat di layar dashboard mobil Ibu Jade menelepon. “Sepertinya kita nggak bisa langsung pulang ke rumah nih.” Jade langsung memutar setir, dan putar haluan menuju Kota Boisville. Sasha tertegun. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. ‘Kenapa perasaanku nggak enak ya?’“Maafkan aku memperkenalkan kamu kepada mereka dengan cara ini, Honey,” ucap Jade dengan nada sedih. Sasha menggenggam tangan Jade. “Nggak apa-apa, Hubby, apa yang kamu lakukan sudah lebih dari cukup.”Ponsel Jade kembali berdering. “Jawab aja, aku nggak akan apa-apa kok,” ucap Sasha. Jade kemudian memencet tombol di layar dashboard. “Ya, Bu,” kata Jade. “Jade, Ibu melihat berita hari ini di TV–”Belum selesai Laura berbicara, Jad

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 64: Keluarga Val

    Jade tersenyum “Baik, Bibi Holly. Bibi apa kabar?”Holly langsung memasang wajah cemberut. “Kamu tahu sendiri. Bibi selalu pusing melihat kelakuan anak bungsu Bibi.”Jade terkekeh.“Kamu juga terlalu memanjakan Val. Begitulah jadinya. Val tumbuh menjadi anak yang keras kepala dan semaunya sendiri,” ucap Alec.Alec dan Jade langsung berpelukan.“Maafkan aku, Paman. Padahal Paman dan Bibi sudah menitipkan Val kepadaku, tapi kami malah berakhir berhadapan di pengadilan,” ucap Jade.Alec menggeleng. “Tidak, tidak. Ini bukan salahmu. Oh iya, Sasha, apa kabar?”Sasha tersenyum kikuk. “Aku baik-baik saja, Om.”Holly segera mendekap Sasha. “Maafkan anak Tante, ya. Kami sudah berusaha supaya dia segera menikahimu, tapi entah apa yang ada di pikiran anak itu!”Sasha menggeleng. “Tidak apa-apa, Tante. Sekarang Aku sudah menemukan orang yang tepat.”Sasha menatap Jade dan tersenyum. Jade segera merangkul Sasha.“Oh benar! Tante sampai kaget menonton konferensi pers kalian. Kapan kalian menikah?”

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status