Home / Urban / Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku / BAB 9: Sebuah Kebetulan yang Lain (Lagi)

Share

BAB 9: Sebuah Kebetulan yang Lain (Lagi)

Author: Nareswari
last update Last Updated: 2025-06-18 23:32:28

“Kamu mau apa?”

Sasha tertegun di hadapan Val. Mata Val sekarang mirip sekali dengan predator yang sedang mengintai mangsanya.

Val terus menatap Sasha sambil terus memegangi wajahnya. Tangannya kemudian turun ke dagu, leher, dan terus ke bawah menuju ikatan handuk Sasha.

Sashan menahan napasnya gugup. Ia kemudian memejamkam mata.

Tangan Val ternyata berhenti disitu. Ia segera melepaskan tangannya.

“Semoga kamu tidak lagi harus berurusan dengan Paman Jade,” ucap Val. Ia kemudian melengos pergi.

“Kenapa Val?” tanya Sasha penasaran.

Val membalikkan badan. Ia menatap Sasha seperti sebuah santapan lezat. “Karena kamu hanya boleh jadi milikku!”

Entah kenapa Sasha merasa sakit hati mendengar kata-kata Val seperti itu. Padahal sebelumnya, Val sering mengatakannya dan Sasha merasa baik-baik saja.

‘Jadi milikmu tapi tak bisa memilikimu, kamu egois Val!’ pekiknya dalam hati.

“Aku tahu,” ucap Sasha dengan suara tercekat.

Val menghilang di balik pintu.

“Aku hanya mangsa yang empuk buatmu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 19: Terbanglah!

    “Val sudah pulang, Bu?”Kepala Sasha masih berpendar. Keringatnya juga masih mengucur. Bu Bertha segera mengambilkan baju ganti dan handuk untuk Sasha. “Sudah dari tadi, Nona. Tuan Val langsung masuk ke kamarnya begitu pulang. Sebaiknya Nona ganti pakaian dulu.”Sasha mengambil baju dan handuknya dan bergegas ke kamar mandi. Air hangat mulai membasuh tubuh Sasha. Sasha berusaha mengingat mimpinya barusan. Begitu jelas. “Apa maksud dari mimpi tadi?”Sasha menekan botol sabun dan mulai mengusapkannya ke seluruh tubuhnya. Aroma daun mint dan teh hijau menguar ke udara. Memberikan relaksasi pada otot dan saraf. “Kenapa akhir-akhir ini stress-ku meningkat? Apa aku minta izin aja ke Val untuk berkunjung ke makam Papa dan Mama?”Sasha sudah selesai mandi sekarang. Ia melihat jam. Baru jam 02:35. Rasa kantuknya sudah terlanjur hilang. Sasha mengecek ponselnya. Tidak ada notifikasi. Ia lalu mengambil ponsel khususnya dari dalam laci yang terkunci. “Ada balasan dari Paman Jade!” seru Sash

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 18: Burung dalam Sangkar

    “Malam ini mau makan apa, Nona?”Bu Bertha menyadarkan Sasha dari lamunan. Sejak pulang tadi, Sasha terus melamun di meja makan. “Aku sedang tidak nafsu makan, Bu. Sepertinya aku ingin ke kamar saja,” jawab Sasha, tidak bersemangat. Bu Bertha langsung melipat tangan di dadanya. Matanya melotot. “Nona harus makan. Marah dan kecewa pun menguras banyak tenaga. Kalau begitu, saya akan membuatkan Anda camilan yang mengenyangkan.”Sasha merasa terintimidasi dengan sikap tegas Bu Bertha. “Baiklah, Bu. Bu Bertha tampak menyeramkan kalau sudah begini.”Bu Bertha kembali tersenyum. “Anda tunggu di kamar saja sambil beristirahat, ya!”Sasha mengganggu. Ia beranjak ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Sasha duduk di balik meja kerjanya. Ia mulai mencoba membuat desain untuk Fairy Goldmother. “Aku harus bisa secepatnya dapat uang dari Fairy, supaya hutangku cepat lunas,” ucap Sasha bertekad. “Jadi aku bisa segera terbebas dari Val.”Sasha menggambar sebuah sangkar burung yang indah, bertabur per

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 17: Hari Pertama Bekerja

    “Maafkan aku, Paman.”Sasha merasa inferior saat Jade dalam mode bekerja. Aura dan kharismanya sebagai CEO terpancar jelas. Jade membungkukkan badannya ke arah Sasha. “Panggil aku Pak Gregory saat bekerja, Nona.”“B-baik, Pak Gregory,” sahut Sasha. Jade tersenyum dan berbalik menuju meja kerjanya. Ia kemudian menunjuk meja kerja lain yang sudah disiapkan untuk Sasha. “Kamu bisa duduk dan bekerja di sana.”Letaknya tepat satu meter di hadapan meja Jade. Sasha merasa aneh dan heran dengan posisi meja kerjanya. Padahal ruangan itu masih cukup besar untuk meletakkan meja di tempat lain. “Agar aku bisa selalu melihatmu saat bekerja, umm, maksudku mengawasimu,” ujar Jade seolah mengerti pikiran Sasha. Sasha hanya tersenyum dan menggeleng pelan. ‘Terlalu jelas niat Paman karena Paman mengoreksi kata-kata Paman sendiri.’Jade dan Sasha mulai bekerja. Jade menjelaskan ciri khas yang biasa dimiliki produk Fairy Goldmother dan juga rentang usia peminat perhiasan mereka. Sasha mulai mempela

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 16: Jemputan Datang

    “Baiklah, Paman, aku akan ke sana.”Sasha mau tidak mau menurutinya. Tadinya ia pun berencana untuk menemui Jade dan memberikan desain pertamanya. Tapi desain itu sudah diambil Val. Sasha jadi bingung harus membuat apa lagi. Idenya sedang buntu. Jade memanggil Sasha berkali-kali. Ternyata dari tadi, Sasha tidak mendengarnya. “Maaf, Paman, banyak yang sedang kupikirkan,” ucap Sasha. Jade tertawa. Suaranya begitu renyah. “Tidak apa-apa, aku hanya ingin memberi tahu kalau nanti sekretarisku–Pak Mike yang akan menjemputmu.”“Oh, baik, Paman.”Jade segera mengakhiri teleponnya. Sasha merebahkan tubuhnya di kasur. “Masih dua jam lagi. Boleh kan aku tidur dulu? Rasanya mataku tak bisa menahannya.” Sasha menguap dan langsung tertidur pulas. Dua jam ternyata bukan waktu yang lama untuk Sasha yang semalaman tidak tidur. Bu Bertha datang dan membangunkannya.“Nona, Nona Sasha! Bangun!” ucap Bu Bertha agak keras karena Sasha cukup sulit dibangunkan. Sasha menggeliat. Menatap Bu Bertha yang

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 15: Sasha yang Ceroboh

    “Sasha, bangunlah!”Val kembali membangunkan Sasha. Sasha menggeliat dan membuka matanya perlahan. “Aku masih ngantuk, Val. Ada apa?”Val menunjukkan tablet milik Sasha. “Aku akan gunakan desain terbaru kamu ini di rapat investor hari ini.”Mata Sasha membelalak kaget. Rasa kantuknya hilang seketika. “T-tapi Val, i-itu …”“Lebih baik kamu segera mandi dan langsung standby di aplikasi RooMeeting. Kita dengarkan keinginan investor setelah lihat desain ini,” ucap Val sambil berlalu. Sasha memegang kepalanya tak percaya. Desain hasil kerja kerasnya semalam untuk Jade sekarang malah jatuh ke tangan Val. “Astaga! Kenapa kamu ceroboh sekali, Sasha?!”Seperti biasa, Sasha sudah standby di RooMeeting setiap kali Val mengadakan rapat dengan Dewan Direksi ataupun para investor. Supaya Val tidak usah menjelaskan dua kali kepada Sasha. Tentunya, dengan nama pengguna disamarkan, video dinonaktifkan, dan suara dibisukan.Tugas Sasha hanyalah mendengarkan dan mencatat poin-poin penting berkaitan

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 14: Kembali Pulang

    “Ayo kita pulang! Aku nggak tau kalau rumah akan terasa sepi tanpamu.”Val beranjak menaiki tangga dan mengulurkan tangannya. “Aku akan menunggu kamu sampai kamu sendiri yang bersedia ikut denganku.”Sasha menatap Val dan Jade bergantian. Ia tidak tahu dengan perasaan aneh yang menghinggapinya. Di satu sisi, Sasha sangat nyaman bersama Jade. Jade memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. Tapi di sisi lain, Sasha merasa memiliki kewajiban untuk terus berada di sisi Val. Setelah lima tahun hidup bersamanya, rasanya aneh kalau sekarang ia harus jauh dari Val. “Kamu tahu aku di sini, Val?” tanya Sasha. “Tentu,” sahut Val. “Maksudku, aku sudah mencarimu ke mana-mana, bahkan ke hotel tempat Paman Jade tinggal. Dan satu-satunya tempat yang terpikir olehku adalah rumah ini.”Jade menaikkan alisnya. “Aku nggak pernah ingat kalau aku pernah bawa kamu ke sini, Val.”Val tampak salah tingkah. Tapi ia berusaha terlihat biasa saja di hadapan Sasha dan Jade. “Ayolah, Paman. Waktu itu kita pern

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status