Apakah Niken tetap di rumah.Andre? Ikuti terus ceritanya, ya. Terima kasih sahabat pembaca
Tiba tiba saja wajah Niken pucat dan tubuhnya gemetar. Suster Ani langsung merangkul lengan Niken. Ia mengira keadaan Niken berhubungan dengan keadaan gadis itu yang masih dalam pantauannya. "Duduk dulu, Mbak Niken, " dibimbingnya Niken ke Sofa. Marni langsung bertindak cepat. Mengambil segelas air putih. Niken yang jelas jelas menunjukkan rasa gugup menurut saja duduk di sofa dan meneguk air putih yang diulurkan Marni. "Apa yang dirasakan, Mbak?" Suster sangat cemas menatap Niken. Niken langsung sadar bahwa sang suster mengira dirinya belum sehat. Ia menggeleng. "Sudah nggak apa apa lagi Suster, " ia mencoba tersenyum. Persoalan pribadinya jangan membuat orang yang sudah menolongnya cemas. "Yakin, Mbak Niken?" "Yakin, " angguk Niken. Suster Ani ingin lebih meyakinkan. Ia meraba kening Niken. "Saya tadi cuma bingung ajah nggak berterima kasih pada orang yang menolong saya, " sebisa mungkin Niken mengarang kalimat yang bisa membuat susternya tak cemas. "Kalau gitu nanti pul
Jodi diam diam curiga pada Beni, namun ia tak melaporkannya pada Anggodo. Untuk mengorek keterangan Irvan tentang keterlibatannya dengan pembunuhan Ferdi ayah Niken. Juga tentang Niken yang menghilang. Bersama Gogon dan Harun, serta Umar dan Jojo mereka telah sepakat untuk mengintai kediaman Beni. Tapi ternyata Anggodo memberi tugas pada Jodi untuk mengawal pengiriman barang ke pelanggan. Terpaksa mengintai tempat Beni tertunda. Setelah menyelesaikan tugas dari Anggodo, Jodi baru mengurus Irvan "Bos bagaimana dengan rencana pengiriman barang nanti malam?" Gogon yang biasa bertugas ditemani Umar menatap Jodi. Jodi berbisik pada Gogon. Gogon terkejut. "Ini waktu tepat untuk memulai keinginanku untuk mundur dari dunia kotor ini," Gogon masih diam. "Aku akan mengatur semuanya, " "Tapi teman teman yang lain?" Gogon masih bimbang dengan ajakan Jodi, karena jika sampai ketahuan Anggodo maka nyawanya taruhannya. "Mereka juga ingin kembali ke jalan yang lurus, " "Jadi?" Gogon terk
Anggodo menerima dua mantan anggota Elang yang membunuh Ferdi. Dua lelaki ini sudah dipecat dari Elang karena menerima order dari Anggodo membunuh Ferdi. Hal itu dianggap berkhianat pada kelompok. Mereka ini dalam boronan kelompok Elang. Kita panggil saja mereka ek Elang satu dan ek Elang dua.Maka mereka datanglah pada Anggodo. Sebenarnya Anggodo enggan untuk menerima anggota lagi, terlebih dari mantan anggota Rival. Jika kedua lelaki itu dulu mau terima order dari luar kelompoknya. Tak kecil kemungkinan mereka akan mengulang lagi demi uang.Maka itulah Anggodo hanya berniat untuk mempergunakan memburu dan membunuh siapa saja yang yang dianggapnya bahaya.Maka kedua ex Elang ini mendapat tugas untuk membunuh Jordi. Tapi dengan catatan jika tertangkap harus tutup mulut. Atau keluarga mereka yang sudah diungsikan ke kampung akan mati.Untuk menghindari kemarahan pimpinan Elang pada keluarga dua lelaki itu, mereka telah aman dipindahkan oleh Anggodo.Namun jika mereka tutup mulut, maka k
Irvan bernapas lega. Dengan hati hati ia berusaha berdiri dan melangkah perlahan dengan berpegangan pada sisi dinding Kini ia sudah sampai di ruang tamu, dimana Faruk tidur nyenyak di sofa. Kelihatannya lellaki itu sangat berantakan cara tidurnya Kepala ke sandaran sofa, kedua kakinyaIrvan dengan nekat segera mengeluarkan botol bius dari balik bajunya. Lalu membuka tutup botol dan secara serampangan karena terburu buru mengarahkan tumpahhan cairan itu ke hidung Faruk. Faruk terbangun. Ia terkejut. Tapi saat akan berdiri kepalanya mendadak pusing dan pandangannya buram. Lalu terjatuh di sofa dan tak sadarkan diri.Irvan segera memasukkan botol infus ke balik bajunya lagi untuk jaga jaga, atau untuk perisai diri jika bertemu dengan orang yang mau menciderainya.Berhubung luka jahitannya belum sembuh ia tak bisa kabur dengan berlari dari rumah Beni.Maka Irvan hanya bisa bergerak perlahan keluar rumah. Untuk menghindari bertemu Beni dan sopir yang tak lain anak buah Beni, maka lebih ba
Tadi sewaktu Irvan pamit ia tak membolehkan. Untuk melindungi Irvan dimintanya lelaki itu meringkuk dekat tunggu dimana terdapat penyimpanan tumpukan kayu bakar. Semua kayu bakar diturunkan lalu disusun kembali di atas tubuh Irvan Cara begitu ternyata aman. Dan Irvan terlepas dari penangkapan Beni. Basir menurunkan susunan kayu bakar yang menimbun tubuh Irvan. Jangan ditanya bagaimana ia menahan nyilu di jahitan lambungnya. Tenggurep tentu saja harus menahan beban kayu bakar yang menimbun sekujur badannya, supaya perutnya jangan sampai menyentuh tanah. "Maaf ya, Pak, " tersenyum penuh rasa bersalah Basir pada Irvan yang meringis menegang luka di perutnya. "Nggak apa apa, biasa namanya luka belum kering ya sedikit nyilu, " tersenyum Irvan tapi senyumnya campur meringis, "Aku malah sangat berterima kasih padamu, Basir. Pertolonganmu ini menyelamatkan jiwaku, " "Allah yang menolong Pak Irvan, " ujar Basir. "Ya lewat kamu dan adikmu, " Masuk Jamal. Basir tegang khawatir Beni d
Yusril tidak jadi melaporkan hilangnya Niken pada pihak polisi. Ia khawatir nanti dianggap, bahkan dituduh melakukan sabotase oleh madam Sonya. Kan bisa gawat. "Aku melaporkan kepergian Niken pada agen detektif, Bos, ' lapor Yusril yang dapat dimengerti oleh Andre. 'Oke kamu boleh juga cara berpikirmu, " ujar Andre sangat setuju, karena dirinya tak mau ribut dengan pihak madam Sonya. "Jadi pencariannya diam diam tak pakai menempel foto di jalanan, atau upload di media sosial. " tapi Yusril menyerahkan foto Niken yang berhasil diambil dari cctv di kamar tamu kediaman Andre pada Mr. Dedy. "Oke jitu, " angguk Andre. "Oke deal tinggal tunggu hasil kerja Mr. Dedy. Berhasil komisi baru bayar full, tanda jadi dua puluh lima persen, " "Dia nggak kasih jaminan berapa lama pencarian?" Yusril menggeleng, "Yang sudah sudah menurut yang sudah berhasil sekitar dua bulanan paling lama, itu kalau target masih di Jakarta, " "Oke, " angguk Andre penuh harap. Berangkat ke kantor seperti biasa me
Jodi terkejut saat type dan kode peluru yang menembus dada Jojo sama persis dengan peluru milik Anggodo.Tak perlu ditanyakan. Sebaiknya pura pura tak tahu saja. Sasaran jelas dirinya.Dengan demikian ia tahu persis bahwa barang yang mereka kawal itu tak hilang. Atau untuk menjaga jaga bisa saja palsu."Kita harus hati hati. Bos besar mengincar kita,"Gogon ysng baru keluar dari rumah sakit terperangah. Begitu juga dengan Harun dan Umar saling tatap."Sasarannya jelas aku,""Oh," Gogon yang selalu menjadi tangan kanan Jodi cemas."Lalu kira kira siapa Bos dua lelaki bertopeng itu yang menyerang kita?" Harun menatap Jodi."Ya Bos bisa mengira ngira?" Umar tegang.Jodi menghela napas panjang."Aku tak tahu pasti tapi bisa jadi dua orang pembunuh Ferdy ayah Niken,""Orangnya Elang?" Gogon ingin tahu."Ek Elang, karena mereka sudah dipecat. Kemungkinan besar mereka,""Berarti yang i mereka membunuh Ferdi atas suruhan Bos Besar?!" Gogon terkejut tak menyangkah, bukankah Ferdi sudah digantik
Tentang kasus menghilangnya Niken yang sudah dipastikan menjadi primadona Flower diam diam menyebar dalam lingkungan bidadari of Flowersnya Madrm Sonya. Yang dimaksud bidadari Flower adalah para gadis cantik dan seksi yang sudah melalui pelatihan oleh madem Sonya, bagaimana caranya memikat kaum lelaki yang haus birahi. Bsndot bandot tua yang sudah tak puas lagi dengsn istri mereka, yang sudah pulihan tahun mwngorbankan kemolekan tubuhnya, yang kini sudah mengendorbdimakan usia.Mereka mendengar, tapi tak berani berkomentar. Jika ada yang memberikan ucapan iri atau apalah tentang keistimewaan penawaran, serta harga fantastik Niken, maka bukan hanya dipecat, tapi kaki tangan maddm Sonya akan menyeregnya dalam derita. Jika dirinya yang tak didapat, maka keluarganya yang akan jadi sasaran.Karena sebelum mereka diterima dan diterjjunkan sebagai gadis liar, mereka sudah mendatangani kontrak. Mereka sudah mengadakan perjanjian untuk setia dan menerima seluruh kejadian di dalam wilayah Flowe