Jodi menatap Irvan, "Mereka ditugasi mencarimu,"Irvan terkejut."Abang nggak aman,"Irvan terdiam. Tak menyangkah tusn besarnya tega untuk menghabisinya. "Apa Bos tahu Niken bersamaku?"Harun masih cari tahu. Tapi untuk amannya Bang Irvan tak perlu muncul.""Buron?!""Apaboleh buat," Irvan terdiam. Ia merasa ajalnya akan tiba."Umur manusia di tangan Tuhan," lirih suara Jodi,"Tapi kita perlu waspada,""Ya," angguk Irvan."Abang tahu nggak masalah penyerangku yang menembak Jojo?" Irvan memandang Jodi."Dari jenis peluru di tubuh Jojo setelah kuperiksa adalah jenis peluruh ayah angkat," yang dimaksud ayah angkat oleh Jodi adalah Anggoda."Jad" Irvan berdebar,""Ayah angkatku peka, dia tahu jika aku ingin menyudahi pekerjaan ini,""Bos akan mrmbunuhmu?" Irvan semakin bergidik."Aku yakin, ya," angguk Jodi, "Aku juga yakin kalau mereka yang menyerangku itu adalah dua ex Elang,"Irvan tercekat. Bagaimana mungkin bosnya yang tampak begitu perhatian pada Jodi akan menghabisi lelaki yang se
Niken sedang menikmati teh manis berdua Yuma di ruang tamu sempit rumah petak sewaan perempuan enam puluh tahun itu."Ibu saya mengucapkan banyak terima kasih telah diberi nginap di sini,""Soraya," "Ya, Bu,""Bagaimana kalau kamu nggak usah pergi tapi tinggal saja di sini menemani Ibu ya sambil mencari ibumu," mata Yuma terkesan ingin ajakannya diterima oleh gadis yang diharapkan bisa menjadi teman mengobrolnya."Apa Ibu tsk merasa terganggu dan saya nggak merepotkan Ibu?"Yuma tersenyum, " Memangnya kamu minta gendong sampai Ibu merasa repot," ujarnya lalu tertawa, "Ya nggaklah," lanjutnya.Niken terdiam berpikir. Ajakan Yuma memang lebih baik daripada ia tinggal sendiri. Lebih aman jika ia tinggal dengan seorang ibu. "Bagaimana mau, ya?" Yuma sangat berharap Niken mau menerima ajakannya."Kalau memang tak merepotkan baiklah," angguk Niken."Nah gitu dong," senyum lebar Yuma terhias di sisa kecantikan masa mudanya dulu."Terima kasih, ya, Bu sudah mau nampung saya," apa yang diuca
Andre sangat gelisah. Bukan masalah pekerjaaj, buksn pula masalah rencana kedatangan Wina yang akan mengganggu ketenangannya. Gadis manja itu akan sangat meronrong hatinya. Bukan karena dia. Tapi gelisah resah itu dikarenakan keteledorannya tak bisa membaca situasi, sehingga primadona Flower itu menghilang kini.Bermula dari perasaan suka dan tergoda akan gadis itu saat menjadi pasangan di video promo, lalu ingin membooking sekaligus menikahinya. Gagal rebutan dengan pelanggan lain, dan hatinya sudah patah. Bahkan saat gadis itu minta perlindungannya karena secara tak sengaja berada di garasi mobilnya, justru ia jijik karena mengira si primadona sudah ternoda. Sudah habis dibantai di tempat tidur oleh pelanggan yang membooking keperawanan primadona flower.Kini setelah tahu gadis itu diburu dan dalam bahaya jika tertangkap, hatinya gusar merasa bersalah saat perempuam itu berada di rumahnya justru ia enggan menemuinya."Gila aku kok pingin banget ya gadis itu ketemu,"Untuk mengobati
Mr. Dedy si pemasang iklan berharap Niken yang memiliki nama Bidadari Flower si calon primadona Fliower itu, akan datang melamar. Nsmun justru yang datang lain orang. Tak ada yang mirip dengan gambar Niken yang diberikan oleh Yusril."Ya Ampun aku baru ingat, manamungkin gadis itu melamar, kan nggal ada ijazah padanya?" Mr. Dedy bari menyadari jika Niken yang dijebak dan kabur itu tak mungkin sempat membawa data tentang dirinya. Jadi cara apa lagi yang bisa mengundang kehadiran gadis cantik itu?Semua pelamar diberi ganti ongkos atas kerugisn mereka sudah datang melamar pekerjaan yang sesungguhhya tidak ada.Puluhan pelamar telah diberi konpensasi. Sebenarnya tanpa ganti ongkos pun tak mengapa, toh sudah menjadi resiko bagi pencari kerja. Masalah ditolak dan diterima itu sudah biasa bagi pencari kerja.. Namun karena lowongan kerja yang dibuka murni untuk mendatangkan Niken, maka Mr. Dedy merasa telah membohongi pelamar lainnya. Maka itu ia bertindak bijaksana mengganti ongkos rugi pa
Mr.Dedy sibuk memperhatikan dan mensortir semua foto pelamar. Hingga kemudian ia berhenti di foto Niken."Walau mempergunakan cadar tapi sinar matanya tetap mirip dengan Niken gadis yang sedang dalam pencarian." Gumam mr. Dedy sangat condong dengan Niken.Berulang kali fito Niken yang bercadar diperbesar lalu kedua sinar matanya ia cocokkan dengan foto yang diberikan Yusri.Ada bermacam foto Niken di mejanya. Foto saat Niken menjadi calon primadona dan berada dalam pelukan Andre. Lalu foto Niken yang sakit berada di rumah Andre. Saat di rumah Andre foto Niken dicetak dari rekaman CCTV. Walau gadis itu tampil polos tapi masih tampak cantik. Sinar mata di beberapa foto itu telah dikirim pada pakar telematika oleh mr. Dedy benarkah mereka sepasang mata yang sama, artinya milik satu orang.Yusril memberi kabar yang disampaikan oleh mt. Dedy pada Andre."Bro mudah mudahan detektif kita berhasil," "Serius?" Andre sangat antusias mendengar kemajuan yang dicapai detektif sewaan Yusril."Menu
Keadaan rumah Ferdi seperti kapal pecah. Semua barang jungkir balik. Televisi ukuran besar hancur. Vas bunga pecah berserakan. Kursi jungkir balik. Ada yang patah. Semua itu akibat ulah Gogon yang mengamuk."Jiwamu sudah tergadai pada bosku. Enak saja kalian sudah berkecukupan, mau mundur, apa apaan!" Gogon berkacak pinggang"Tapi aku sudah lebih sepuluh tahun mengabdi, apa masih kurang?" Ferdi berusaha menawar."Seumur hidupmu!""Apa?!" Norma isteri Ferdi terkejut.Suami isteri Ferdi saling tatap."Kau ingin bebas kan? Serahkan anak gadismu!" Gogon tertawa, "Enak saja sudah hidup tenang minta berhenti!""Lebih baik aku kalian tembak, atau aku akan menyeserahkan diriku ke polisi jika kalian berani mengganggu anak gadisku!" Ferdi dengan berani meradang. Baginya sang putri adalah nyawa keluarganya"Serahkan dirimu ke polisi dan anak buah bosku audah mengepung rumahmu, puteri dan isterimu hanya akan tinggal nama sebelum dirimu sampai di kantor polisi.Ferdi t
Bagi Niken hidup ini tujuannya untuk berbakti pada orang tuanya, berbuat baik pada sesamanya, sebelum Sang Pemilik kehidupan ini memanggilnya. Membiarkan orang tuanya dalam bahaya, apalagi sampai tiada adalah sebuah kedzaliman anak pada mereka yang telah membuatnya ada di dunia ini. Apa yang dilakukan ayahnya hanya sebuah keterpaksaan demi nyawa ibunya. *Jodi tercekat menatap Niken yang tersenyum santun saat dihadapkan padanya. Sungguh ia tak menyangkah jika Ferdi memiliki putri secantik dan seanggun gadis di hadapannya. Dalam balutan busana panjang yang sopan, serta hijabnya, sungguh gadis yang berdiri di hadapannya itu bak mutiara yang berkilau. Bagai seorang bidadari yang turun dari khayangan. "Assalamu'alaikum... " suara lembut Niken membuat Jodi tersadar pada keadaannya. "Wa'alaikum salam .. " agak kaku Jodi membalas salam dari Niken. Sudah lama kata salam yang diucapkan Niken tak menyentuh gendang telinganya. Dan setelah sekian lama, baru kali ini mengucapkan salam sesuai ke
Jodi yang kecil mana kuat untuk memiting leher lelaki tinggi besar yang pangkatnya bapak tiri itu. Akhirnya hanya bisa menangis memeluk ibunya yang kerap menjadi tempat pelampiasan bapak tirinya yang pemabuk.Sekali waktu pernah ia menghadapi sabetan bambu di punggungnya dari bapak tirinya, hingga bajunya robek dan punggungnya berdarah.Saat itu Jodi pulang dari mengaji, dan saat itulah ia melihat ibunya ditendang oleh bapak tirinya hingga jatuh tengkurep ke lantai rumahnya yang berubin kasar. Selagi ibunya merintih dalam diam menahan sakit di dadanya yang beradu dengan lantai, dilihatnya bapak tirinya sudah siap untuk memukul ibunya dengan potongan bambu.Jodi reflek berlari ke ibunya. Ia tak rela jika ibunya menjadi sasaran pemukulan lelaki kejam itu. Ia peluk ibunya dengan kuat ia berikan punggungnya menjadi sasaran pemukulan bapak tirinya berkali kali."Jodi cepat pergi ...!!" Teriak ibunya panik."Aku sayang Ibu ..." Jodi masih memeluk erat ibunya yang berusaha untuk mendorongnya