Zia sedang sibuk menyiapkan beberapa file yang diminta Reikhan. Tadi pagi dia bertengkar dengan Reikhan karena Reikhan memaksa bekerja padahal pria itu sedang sakit. Zia mendiamkannya sepanjang hari ini, sialnya Reikhan sebagai atasannya selalu cara untuk mengajaknya berbicara.
Seperti saat ini."Sayang, bisakah kau mengatakan maksud dari laporan ini apa? Bukankah rincian kepengurusan lapangan sudah aku tanda tangani kemarin?"
Zia melihat apa yang dimaksud Reikhan dan dia mengernyit."Bukan pak, yang kemarin adalah kepengurusan pengeboran ditempat lain. Ini laporan baru dari pihak lapangan."
Reikhan yang gemes melihat kekasihnya itu langsung berdiri dan menarik tubuh Zia kedalam dekapannya.Zia menutup bibirnya saat Reikhan ingin menciumnya."Sayang... Kau lihat
Zia dan Reikhan sedang berjalan-jalan keliling kota London sambil berjalan kaki sore ini setelah mereka pulang kerja. Reikhan mengajaknya ke South bank London. Disana sangat ramai jika sudah malam minggu seperti saat ini. Zia ingin ke toilet umum dan Reikhan berhenti disebuah kedai es krim. Saat Zia akan masuk ke toilet itu dia melihat seorang anak laki-laki yang sepertinya srdang diperas atau diancam. Zia mendekatinya tanpa rasa takut."Hei, apa yang kalian lakukan?" Zia menarik tubuh pria didepannya yang ingin menghajar anak laki-laki itu. Ada sekitar tiga orang pria bertubuh besar didepannya."Jangan ikut campur nona. Anak ini adalah anak buah ku." Pria itu memperhatikan Zia dari atas hingga bawah. Senyum menjijikkan terlukis dibibirnya dan mereka semua tertawa. Pria itu menarik tangan Zia
Reikhan bangun dari tidurnya dan melihat Zia masih berada dipelukannya. Mata Zia tertutup, sungguh pemandangan yang sangat membuat hati Reikhan bahagia. Dia kemudian berpikir untuk segera melamar Zia. Gelang kaki pemberiannya masih terus dipakai Zia, dan dia sangat menyukai itu. Mitos yang dia dengar, jika seseorang dapat menjaga pemberian kekasihnya menandakan cinta mereka akan tetap terjaga seperti benda-benda yang dijaga pasangannya itu.Zia bergerak dan membuka matanya lalu menutupnya lagi. Tapi sedetik kemudian dia membukanya lagi, Zia melotot melihat Reikhan yang berada disebelahnya sambil melihat dirinya. Waja Zia merona dan itu terlihat jelas dimata Reikhan. Dengan cepat Reikhan mencium bibir Zia."Morning kiss sayang.." Zia tersenyum malu. Yang Reikhan tidak tahu kenapa Zia seperti itu.
"Jika kau menganggap aku sudah tidur dengan pria itu maka kau bisa meninggalkanku. Pergilah mencari wanita yang lebih baik dariku dan bisa mencintaimu."Zia menutup wajahnya dan menangis dalam diam. Aston mendekatinya, pria itu berpikir kalau Zia kesal karena Aston menganggapnya murahan. Padahal Zia kecewa dengan dirinya sendiri yany tidak bisa berbohong kalau dia ingin tetap tinggal bersama Reikhan. Aston memeluknya, dia tentu sakit hati setelah tahu semua yang dilakukan Zia dengan pria lain. Pria manapun tidak akan rela melihat wanita yang dicintainya berciuman bahkan bersentuhan lebih bersama pria lain. Aston merasa akan gila saat ini, tapi cintanya kepada Zia bukanlah cinta yany bisa dia hapuskan begitu saja.Bukan dia tidak mencoba melupakan Zia dan mencari wanita lain. Dia sudah melakukannya berkali-kali, tapi hasilnya dia a
Reikhan masuk kedalam apartementnya, kosong. Itulah perasaan Reikhan saat ini, biasanya dia akan semangat untuk pulang ke apartment nya semenjak ada Zia. Tapi sekarang semuanya berubah, tidak ada suara yang selalu bawel dan selalu ingin diganggunya. Dia membuka jaket mantelnya dan berjalan kedapurnya untuk meneguk air. Tapi bayangan Zia yang berada disana terakhir kalinya membuat Reikhan menggenggam gelas itu dengan sangat kuat. Dia beralih ingin langsung masuk kedalam kamar tapi dia terhenti saat melihat satu piring nasi goreng yang dibuatkan Zia pastinya. Reikhan berjalan cepat kearah meja makan dan menyambar piring itu lalu meletakkannya di wastafel dengan cukup kasar. Zia bahkan tidak meninggalkan pesan apa pun untuknya, betapa bodohnya dia selama ini. Semua orang mengatakan kalau pernah melihat Zia tapi dia tidak pernah terpikir kalau Zia itu adalah model terkenal. Reikhan berjalan masuk kekamarnya setelah beberapa saat terhent
Zia sudah cantik dengan balutan dress merah nya. Bagian punggungnya terbuka membuat Aston tidak tahan untuk tidak menyentuhnya, tapi Zia mencubit pinggang Aston saat diruang tamu. Malam ini Zia akan pergi menemani Aston ke acara para pebisnis di seluruh negri. Vienza dan Akhtar suaminya juga datang termasuk Zyan. Mereka sudah berpacaran selama tiga minggu dan semuanya masih baik-baik saja, Aston sangat mengerti jadwal Zia yang sangat sibuk sebagai seorang model begitu juga Zia yang harus maklum jika kekasihnya itu dikelilingi wanita-wanita cantik yang selalu menggodanya.Mobil Aston sampai disalah satu hotel bintang tujuh di London. Mereka jalan beriringan dengan tangan Aston yang melingkar dipinggang Zia. Semua tamu melihat mereka dengan tatapan memuja. Si wanita yang cantik dan pria tampan yang sukses. Zia semakin banyak mendapatkan job sebagai brand icon semenjak A
Aston memeluk tubuh Zia yang tertidur di brankar rumah sakit. Ya malam itu Aston dan yang lainnya mengantar Zia ke apartment nya. Zia membersihkan dirinya, karena semua tubuhnya basah. Dia beranjak ingin tidur dan hanya Aston yang tetap disana, menunggu Zia untuk tidur dan terlelap. Tapi tengah malam Aston mendengar Zia membuka pintu, dia bilang ingin mengambil obat karena kepalanya terasa pusing. Aston memeriksa kening Zia dan panas badan Zia membuatnya khawatir. Tanpa bertanya Aston sudah membawanya kerumah sakit. Jadi disinilah mereka, setelah mendapatkan penanganan mereka berbaring di atas brankar itu. Aston tidak memberitahu Vienza dan Zyan karena dilarang Zia. Dia tidak mau semuanya jadi khawatir kepadanya, padahal dirinya hanya demam."Kau mengantuk sweet heart?" Zia mengangguk didalam pelukan Aston. Dan pria itu mencium keningnya.
Setiap orang punya masa lalu begitu juga Reikhan. Tapi masa lalunya membuatnya tak bisa menjalani hidupnya dengan baik seperti dulu lagi. Reikhan memutuskan menjual apartment nya, karena jika dia tetap berada di sana dia akan terus mengingat Zia. Seperti saat ini dia sedang berada dimeja makan dan ingatannya kembali saat dia memangku Zia. Jika dia beralih keruang tamu dia mengingat juga kenangan nya dan Zia saat bermain game.Reikhan memutuskan untuk kembali ke mansion keluarganya. Dia tidak bisa terus mengingat Zia, setelah pertemuan terakhirnya dan Zia waktu acara fashion show itu Reikhan tidak lagi pernah melihat Zia. Terkadang dia ingin menemui Zia tapu terkadang hatinya meradang mengingat kebohongan Zia. Bahkan Zia tidak meminta maaf atas apa yang dia lakukan kepada dirinya.Jika kalian bertanya kenapa Reikhan tidak berusaha mengga
Zia membuka pintu apartmentnya saat Angelika mengatakan mengunjunginya bersama dengan Diana salah satu teman mereka yang juga seorang model."Oh Tuhan, aku pikir habis melihat panda." ujar Angelika melihat wajah sembab dan mata panda Zia."Apa kau habis menangis Zi ?"Tanya Diana yang meneliti Zia dari atas hingga bawah. Zia memakai kimono tidurnya yang berwarna merah tapi tampilan wajahnya benar-benar kacau juga rambutnya yang acak-acakan. Tanpa dipersilahkan masuk Angelika dan Diana sudah masuk kedalam apartement itu, Zia hanya memutar kedua bola matanya."Apa kalian tidak ada pemotretan atau pekerjaan lainnya selain kesini huh??"Angelika dan Diana tersenyum bersama, tapi tidak menjawab pertanyaan Zia. Mereka sibuk membuka lemari es dan menutup lemari es itu dengan kesal."Apa kau tidak menyimpan makanan lainnya selain buah dan jus?"Zia hanya tersenyum dan masuk kedalam kamarnya. Dia sangat malas untuk mandi, lebih baik dia tidur lagi." Zi... Nanti Ghafur dan Devin akan kesini bo