Share

Dinobatkan Sebagai Putri Demam

“Hah! Bagaimana pekerjaanku itu?” seruku panik.

Badan ini otomatis bangkit duduk.

Aku baru sadar bahwa sejak tadi ada handuk basah kecil yang bertengger di dahi.

“Jika itu lepas ... akan kusiram langsung air es ke kepalamu!” ancam Sinna ketika tangan ini bergerak menyingkirkan handuk kecil itu.

Aku mengurungkan niat, lalu segera meletakkan kembali benda itu sebelum emak tiri bajakan ini melancarkan apa yang ia ancamkan.

"Aduh! Tapi bagaimana itu? Pekerjaanku? Di mana handphoneku?" ucapku lemah dengan kepanikan yang belum sirna.

Ah!

Aku baru ingat, tentu handphone yang tidak terurus selama tiga hari, baterainya bakal habis.

“Izinmu sudah diurus,” jelasnya pendek.

“Sudah?” seruku terperanjat.

"Oleh?" lanjutku ingin tahu.

“Satu jam setelah seharusnya Kamu berada di tempat kerja, temanmu menghubungiku dan memintaku untuk mencarimu. Sedangkan, ketika ku cek dengan Aaron, anak buahnya melaporkan bahwa tidak sedikit pun makanan yang biasanya lesap tak bersisa itu disentuh. Karena itu, aku la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status