Share

Perasaan Dekat

Aku bergeming, hanya melihatnya dan sama sekali nggak berniat untuk mendekat.

“Anneth! Sudah pulang?” sapa Aaron riang.

Aku menyahut pendek.

“Lapar, ya? Duduk dulu deh!” pinta Aaron sambil menunjuk satu tempat duduk.

Ia berhenti ketika sekilas aku memandang dengan aneh ke arah Daffar.

Aaron yang membaca itu mengikuti arah pandangku.

“Temanmu?” ucap Aaron enteng.

“Hai!” sapa Daffar seolah ini adalah pertemuan pertama mereka.

“Dia temanmu?” tanya Daffar ke arahku.

Aku mengangguk pelan.

“Kamu mengenalnya?” tanya Aaron singkat.

“Hem?” sahutku pendek.

Aku bingung antara ingin mengangguk atau menggeleng. Karena kedua gerakan itu artinya aku harus memberikan penjelasan pada kedua laki-laki yang saat ini sedang menatapku secara bersamaan.

Akhirnya aku hanya menatap kosong pada keduanya secara bergantian.

“Ah, sudah duduklah dulu!” seru Aaron sambil menarik tanganku ke arah depan.

Kemudian, Aaron memanggil temanku yang lain untuk membawakan katalog menu untuk Daffar, setelah menjawab sapaan Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status