Akash Norville tiba-tiba mengeluarkan sapu tangan disodorkan kepada Lyorna Graves. "Nona Lyorna Graves, tolong jangan menangis! Sapu tangan yang saya miliki, saya yakin bersih. Mungkin nona bisa menggunakannya atau saya akan mengambilkan yang lain."
Akash Norville memanggil beberapa pelayan, menyuruh mereka untuk mengambilkan sapu tangan untuk Lyorna Graves. Lyorna Graves cukup terkejut dengan tindakan Akash Norville. "Akash Norville. Kamu tidak perlu serius sampai bersumpah setia kepadaku. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan!" Setelah mengatakan itu, Lyorna Graves menghapus air matanya dan naik ke lantai dua. Dia masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya. Namun baru saja dia melakukan itu, pintu kamarnya di gedor-gedor. "Nona Lyorna Graves! Anda tidak akan melakukan sesuatu yang berbahaya kan? Biarkan saya mengawasi anda dan melayani anda sebaik mungkin!" Lyorna Graves menoleh ke pintu dengan sorot mata tajam karena terkejut Akash Norville sampai menggedor pintu kamarnya. Suaranya terdengar kaku dan penuh penekanan. Lyorna Graves semakin jengkel. Dia rebahan. Air matanya menetes lagi. Bertambah deras. Sampai akhirnya dia tertidur. Akasah Norville tahu kalau dia tidak bisa menggedor pintu nonanya lebih jauh lagi karena khawatir mengganggunya. Dia bertanya kepada para pelayan mengenai kunci kamar Lyorna Graves karena ingin memastikan keadaannya tetapi tidak ada satupun dari mereka yang memilikinya. "Aku memilikinya tetapi aku tidak akan memberikannya kepadamu karena kamu masih baru disini." Kepala pelayan di rumah itu, Karl segera berhadapan dengan Akash Norville. "Serahkan kunci itu! Mulai sekarang aku yang akan memegangnya. Tidak ada alasan kalian semua tidak bisa mempercayaiku. Aku dikirim langsung kesini oleh Tuan Nolan untuk menjadi bodygaurd nona Lyorna Graves. Tugasku adalah memastikannya tetap aman. Yang tidak mau bekerja sama, berarti tidak memikirkan keselamatan nona Lyorna Graves." Akash Norville memiliki nada bicara yang sedikit aneh. Ekspresinya yang hampir tidak pernah berubah, tampak selalu kosong, dan auranya sedikit menyeramkan. "Kalau aku masih tidak ingin memberikannya bagaimana?" Akash Norville menunjukkan ponselnya kemudian memencet tombol speaker. "Serahkan kunci pintu kamar putriku kepada Akash Norville!" Terdengar suara Nolan. Kepala pelayan dan semua pelayan terkejut. "Baik tuan." Kepala pelayan menyerahkan kunci kamar Lyorna Graves kepada Akash Norville. Dia bertanya-tanya sejak kapan Akash menghubungi majikannya? Akash Norville bergegas ke kamar nonanya. Terlihat Lyorna Gravev tidur nyenyak. Akash melepaskan heels Lyorna Graves, kemudian dengan hati-hati melepaskan blazernya, kemudian menarik selimut untuknya. "Semoga mimpi indah nona." Setelah memastikan Lyorna Graves baik-baik saja, Akash Norville keluar dari kamar. Lyorna Graves bangun ketika hari hampir sore. Dia menghubungi teman-temannya untuk mengajaknya pesta. Dia kerap stres karena ayahnya dan untuk menghibur hatinya, dia pergi ke pesta bersama teman-temannya. Namun dia lupa kalau dia sudah memiliki bodyguard baru. "Nona, kamu mau pergi kemana?" "Minggir!" Lyorna Graves menatap dingin pada Akash Norville. Alih-alih takut, Akash Norville justru memasang raut dingin. "Nona tidak bisa pergi ke luar saat ini! Di luar sudah berbahaya untukmu!" Lyorna Graves menyipitkan kedua matanya kemudian menghampiri Akash Norville. Dia tersenyum ramah. Detik selanjutnya dia menampar pipi Akash Morville dengan sangat keras. "Kau pikir kau siapa melarangku begitu? Itu bukan tugas seorang bodyguard. Kau itu bertugas menjagaku di luar rumah bukan di dalam rumah apalagi sampai melarangku seperti ini. Dan sudah kukatakan kemarin padamu. Lakukan apapun yang kamu suka! Aku tidak pernah menganggap pekerjaanmu!" Akash Norville tidak bergeming. "Maaf beribu maaf nona Lyorna Graves. Tetapi saya tidak bisa menempatkan anda dalam bahaya. Bahkan jika anda tidak menyukainya dan malah sangat membencinya, saya tetap tidak bisa membiarkan anda pergi." "Apakah kau sudah gila menentangku dimana aku adalah atasanmu?" "Maafkan saya jika anda tidak menyukainya nona Lyorna Graves." "Aku bisa memecatmu sekarang juga kamu tahu!" Para pelayan mendekat ke situasi tersebut. Akash Norville diam saja. Saat para pelayan menundukkan wajah saat sedang dimarahi oleh Lyorna Graves, Akash Norville tidak melakukannya sama sekali. Lyorna Graves berpikir Akash Norville memiliku keberanian yang tinggi untuk menentang majikannya. Bukankah dia harus diberi pellajaran? "Maafkan saya nona Lyorna Graves tetapi saya sudah menandatangani kontrak untuk menjaga anda sampai situasi benar-benar sudah aman." Lyorna Graves sudah tidak tahan lagi. Dia langsung menghubungi ayahnya. Setelah tersambung, dia mengeluarkan semua unek-uneknya. "Ayah, aku mau pergi ke pesta bersama teman-temanku. Kami sudah janjian tapi pengawal yang kamu hadirkan ini berani melarangku." Lyorna Graves berharap ayahnya langsung memarahi Akash Norville. Namun, ayahnya malah memarahinya dan memganggap kalau yang dilakukan Akash Norville benar. Lyorna Graves langsung melempar ponselnya yang membuat semua orang kaget. "Nona Lyorna Graves!" Lyorna Graves berlari ke lantai atas, menuju tempat yang biasa ia gunakan untuk bersantai. Akash Norville mengejarnya seraya berteriak memanggil-manggil nama gadis itu. "Nona Lyorna Graves, saya sudah menyiapkan makanan dan minuman untukmu. Tentu saja semuanya bergizi. Nona Lyorna Graves tolong maafkan saya. Saya tidak memiliki pilihan lain. Ini demi keselamatan nona Lyorna Graves. Saya harap nona mengerti." Akash Norville berhenti kala melihat Lyorna Graves duduk di tepi kolam renang. Dia terlihat seperti akan menangis. "Nona Lyorna Graves, katakan kepada saya apa yang membuat nona merasa lebih baik? Namun pertama-tama, nona harus makan dulu. Saya akan membawakan makanannya kesini. Apa ada makanan yang nona inginkan?" Lyorna Graves mengabaikan Akash Norville. "Karena nona tidur cukup lama, mungkin nona tidak bisa tidur nanti malam jadi saya sudah menyiapkan hal-hal yang bisa membuat nona tidur seperti merubah suasana kamar menjadi sedikit lebih baik. Kalau begitu saya ambilkan makanan dulu! Saya juga menyiapkan obat. Nona telat untuk makan jadi bisa saja nona akan sakit perut." Akash Norville pergi. Lyorna Graves merasa lebih tenang. Dalam sekejap Sereia pergi digantikan oleh orang asing yang tidak jelas. Sifat dan perilakunya sangat aneh di mata Lyorna Graves dan berlebihan. Bahkan Sereia tidak sejauh itu. Lyorna Graves ingin pindah ke tempat lain tetapi Akash Norville memanggilnya. "Nona Lyorna Graves mau kemana?" Akash Norville membawa beberapa makanan dan minuman. Semuanya tampak lezat tetapi tidak menarik perhatian Lyorna Graves. "Apa itu? Apakah kamu yakin memberikan semua makanan dan minuman itu untukku?" "Tentu saja. Saya sudah memastikan rasanya enak dan bergizi." "Maksudnya kamu mencicipinya lebih dulu baru disajikan kepadaku?" "Tidak di tempat yang sama. Nona Lyorna Graves tidak perlu khawatir. Tidak akan ada bekas saya atau apapun itu yang membuat nona tidak nyaman." "Kau pasti sadar secara penuh bahwa aku merasa tidak nyaman dengan keberadaanmu disini." "Karena masih awal. Seiring berjalannya waktu juga nona akan terbiasa. Dibandingkan itu, bukankah ancaman pembunuhan lebih membuat nona tidak nyaman?"Nolan mendapatkan pesan dari pemilik panti asuhan dan meminta izin untuk pergi. Rune curiga jadi dia menyuruh orang untuk mengikuti Nolan dan Nolan mengalami kecelakaan. Hal itu menyebabkan Lyorna zgraves syok dan menangis sejadi-jadinya. Penyelidikan dilakukan tetapi tidak membuahkan hasil karena mobil yang ditumpanhi itu ilegal. ** Setelah Ishaan pergi, Rune menuju ke ruangan Lyorna Graves. "Rune, bagaimana? Apakah Kavish sudah ditemukan?" tanya Nolan. Rune menggelengkan kepalanya. "Belum paman. Erash dan yang lain sedang mencarinya. Semoga dia masih hidup." Rune menghampiri Lyorna Graves yang memperhatikannya lekat-lekat. "Lyorna, bagaimana keadaanmu?" tanya Rune. "Ya, tidak begitu baik. Katanya kamu yang mengawasi Kavish. Kenapa dia bisa hilang?" tanya Lyorna Graves. "Kalau aku tahu, sudah pasti aku akan memberitahu semua orang. Aku baru saja berbicara dengan orang tuanya Kavish kemudian tiba-tiba Ishaan datang dan dia memeriksa kamar Kavish, tetapi pria itu s
Lyorna Graves menangis histeris begitu sadar. Akash Norville langsung mendekat dan berusaha menenangkannya. "Nona, tenanglah. Sudah tidak apa-apa. Kamu sudah aman," kata Akash Norville. Nolan memeluk putrinya erat. Wajahnya yang menunjukkan kekhawatiran berubah menjadi lega luar biasa. Kedua matanya berkaca-kaca. Anggota keluarga Rainhold yang lain menyaksikan pemandangan itu. "Lyorna, tidak apa-apa. Ayah disini. Kamu sudah di tempat yang aman," bisik Nolan. Lyorna Graves berhenti menangis. Dia menyadari dirinya dipeluk oleh ayahnya. Dia pun langsung membalas pelukan ayahnya. "Ayah," panggil Lyorna Graves lirih. "Ya nak? Kamu tenanglah. Tidak akan ada yang menyakitimu lagi," kata Nolan. Lyorna Graves menyembunyikan wajahnya di pundak ayahnya saat bertatapan dengan Akash Norville. "Lyorna, ceritakan pada kami apa saja yang sudah kamu alami?" tanya Gavin. Nolan menarik diri dan menatap ke Gavin. "Jangan mulai. Lyorna Graves baru saja sadar. Dia trauma."
"Darimana kau tahu soal itu? Aku bahkan tidak pernah mengungkitnya," kata Ishaan. "Kau ternyata bodoh Ishaan. Kavish selalu di rumah sementara kau selalu meinggalkan istrimu sendirian di rumah. Mereka punya banyak kesempatan dibelakangmu. Mereka jalan-jalan ke beberapa tempat dan aku tidak sengaja melihat mereka," kata Rune. "Dan kau mengambil kesimpulan seperti itu?" tanya Ishaan tajam. "Logika saja. Kau sangat membenci Kavish dan aku tahu kau mencintai Phione. Kira-kira siapa yang akan kau benci diantara mereka berdua? Keduanya. Tetapi kau sangat membenci Kavish. Lalu aku juga mendengar beberapa pendapat dari para sepupu kita mengenai hubunganmu dengan Phione yang tidak seperti saat awal-awal baru menikah," kata Rune. Ishaan langsung lemas dan jatuh terduduk sambil menyandarkan tubuh belakangnya ke tembok. "Aku mencoba memahami kedua belah pihak. Mengingat bagaimana sikap dan perilaku Kavish. Dia adalah pria yang membutuhkan kasih sayang. Dia pasti terlena oleh kebaik
Ketika mereka dalam misi penyelamatan, tiba-tiba tempat itu diledakkan. Akash Norville pingsan, Lyrona Garves juga pingsan, Kavish apalagi. Semuanya langsung dilarikan ke rumah sakit. Penyelidikan besar-besaran langsung dilakukan terhadap tempat tersebut. Para pelaku terdiri dari orang-orang yang bekerja dibawah perusahaan Artie, mereka berkhianat karena dibayar tinggi oleh seseorang, tetapi kebanyakan orang-orang yang tidak dikenal. Tampaknya mereka berasal dari negara lain tetapi menurut informasi, mereka adalah buronan. Sayangnya, masih belum diketahui siapa bos mereka. Pemilik panti asuhan tempat Akash Norville dibesarkan alias ayah Akash Norville menjenguk putranya. Dia telah mendengar beritanya yang tersebar dimana-mana. "Aku tidak menyangka dia akan membunuh lagi. Tetapi kali ini dia berhasil. Jika dia mati, dia pasti akan merasa lega," kata pemilik panti asuhan. Nolan menghela nafas. "Saya akan mengurus sisanya. Saya sangat berterima kasih pada putra anda." "Ak
"Meskipun begitu, aku tetap tidak bisa menempatkan orang seperti itu disamping cucuku," kata Kakek Karl. "Kakek benar, dia orang yang sangat berbahaya. Monster," ketus Kavish. "Aku juga sudah mendengar dari Paman Nolan kalau dia menolak dipecat Lyorna Graves. Pasti sulit untuk menyingkirkannya kalau sudah seperti itu." Setelah Rian sadar, Kavish izin pada Rian untuk pergi ke suatu tempat. "Menyelidiki hilangnya Lyorna Graves?" tanya Rian. Kavish menganggukkan kepalanya. "Menyerah saja Kavish. Sepertinya Lyorna Graves sudah mati. Sekarang giliran kita yang diserang. Mungkin Akash Norville sengaja bergabung dengan mereka untuk berkhianat pada kita. Dia telah membuat banyak kekacauan. Dia pasti dibantu oleh mereka," ucap Luna. "Aku akan membawanya ke daerah terlarang di negara ini. Hanya tempat itu yang belum kita selidiki," kata Kavish. "Itu terlalu berbahaya!" tukas Rian. "Ibumu pasti tidak akan mengizinkannya." "Benar. Untuk apa repot-repot mencari orang yang sudah ma
Salah satu kantor berita terbesar di negara itu terbakar. Beritanya segera dikaitkan dengan keluarga Rainhold. Perlahan-lahan, mereka yang hendak bekerja sama dengan keluarga Rainhold malah memutuskan hubungan dan kerja sama. Akash Norville yang tidak terima Lyorna Graves diberitakan jelek, memutuskan membakar kantor berita tersebut. Dia melakukan itu bukan tanpa alasan. Setelah menyelidiki, katanya ada orang yang membayar mereka sangat besar untuk mempublikasikan berita buruk mengenai Lyorna Graves dan mereka harus terus melakukannya. Akash Norville terduduk lemas di rerumputan dan memandang kota Starfall Theodosia yang berisik dikarenakan suara mobil polisi, ambulan, dan pemadam kebakaran. Beberapa helikopter terbang kesana-kemari. Hanya karena seseorang dikabarkan hilang, keadaan kota menjadi semengerikan ini. Nolan mendesah kasar dan bertanya pada Ishaan dimana Akash Norville. "AKu juga tidak tahu paman. Namun kantor berita itu tiba-tiba terbakar, aneh sekali. Apakah it