Alih-alih tidak nyaman, Lyorna Graves malah tidak peduli.
Lyorna Graves mengambil makanan dan minuman dari Akash Norville. "Pergi sana! Aku tidak perlu dijaga sampai 24 jam." Akash Norville diam sejenak. "Baiklah. Jika nona butuh sesuatu, langsung kabari saya saja!" "Pergi!" Akash Norville mengangguk kemudian pergi. Lyorna Graves menghubungi teman-temannya kalau dia tidak jadi datang karena ada urusan mendadak yang sangat penting yang harus di urus. Dia hanya terlalu lelah mencari masalah dengan ayahnya. Lyorna Graves memakan makanan yang dibawa Akash Norville. Dia terkejut. "Enak. Apakah Sisca yang memasak? Tetapi masakan dia tidak seperti ini rasanya tetapi tidak mungkin Akash Norville yang memasak kan? Pria kaku seperti dia?" Sisca adalah koki pribadi Lyorna Graves. Seperti yang dikatakan Akash Norville, Lyorna Graves mengalami sakit perut dan tidak dapat tidur tetapi Akash Norville sudah mengantasipasinya. Lyorna Graves mendapatkan pesan misterius yang mengatakan kalau dia akan dibunuh di acara amal berikutnya. Seperti biasa, Lyorna Graves mengabaikannya. Alasan Lyorna Graves tidak takut karena dia pikir itu cuma ancaman biasa dan penyerangan waktu itu dilakukan oleh orang yang iseng yang menyukainya. Karena dia telah beberapa kali mengalami serangan mendadak oleh orang tak dikenal yang mengaku sudah lama memperhatikannya dan menyukainya. Sehingga dia masa bodoh dengan ancaman pembunuhan ini. Meskipun ini lebih parah daripada sebelum-sebelumnya. Lyorna Graves turun ke lantai bawah. Suasana begitu sepi. Dia bangun saat matahari masih belum muncul. Orang-orang masih tidur nyenyak di kamarnya kecuali Akash Norville. Lyorna Graves hampir menjerit melihat Akash Norville tengah berdiri di depan televisi. "Nona Lyorna Graves, anda mau kemana di waktu seperti ini?" "Diam! Apa urusanmu!" "Maaf. Saya tidak tahu kalau nona Lyorna Graves akan bangun sedini ini." "Aku ingin ke rumah Sereia dan membawanya kembali kesini." "Bukankah itu tidak boleh?" "Apa kau ingin mengajakku bertengkar?" Akash Norville menggelengkan kepalanya. "Maaf nona, mana mungkin saya melakukan itu." Lyorna Graves terdiam dan mengamati Akash Norville. Lyorna Graves sempat memiliki beberapa bodyguard seperti Akash Norville tetapi tidak ada satupun dari mereka yang bilang akan mempertaruhkan nyawa untuknya, siap mati untuknya, dan bersumpah setia. Ditambah, penampilan fisik Akash Norville mulai membuatnya penasaran. Dia bertanya-tanya ayahnya menemukan pria itu dimana. Dia tidak pernah mencari tahu mengenai latar belakang bodyguardnya sebelumnya. "Selama apapun kamu disini, tidak akan pernah dapat menggantikan Sereia. Mungkin bagi ayahku, kamu jauh lebih baik daripada Sereia tetapi bagiku sama sekali tidak. Jangan pernah lupakan soal ini, Akash Norville. Aku akan selalu terganggu dengan keberadaanmu disekitarku, semakin lama kamu semakin menjengkelkan. Padahal wajahmu menarik, kupikir kamu bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik daripada menjadi seorang pengawal meskipun gajinya tinggi. Seperti, kamu bisa melamar kerja di sebuah perusahaan yang besar. Dengan penampilanmu itu, aku yakin kamu bisa langsung diterima. Kamu bisa menarik banyak wanita dengan wajah itu kamu tahu?" Akash Norville tidak mengatakan apapun. Dia malah mulai membersihkan barang-barang. Lyorna Graves mengernyitkan alisnya tajam karena merasa kesal diabaikan begitu saja oleh pengawalnya. Akash Norville sudah keterlaluan. "Kenapa kamu diam saja?" tanya Lyorna Graves marah. Akash Norville menoleh ke Lyorna Graves dan berkata dengan datar. "Maafkan saya nona Lyorna Graves, saat saya merasakan anda mulai tidak nyaman. Saya pikir diam adalah keputusan yang paling tepat. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk tidak mengganggu anda. Hal-hal seperti mengetahui kemana anda pergi, apa yang anda perlukan, itu adalah bagian dari pekerjaan saya jadi saya tidak bisa berbuat apapun tentang itu." Lyorna Graves semakin jengkel dengan jawaban pengawalnya. "Akash Norville, mulai sekarang kamu dipecat! Cepat bawa semua barangmu pergi dari sini!" "Nona tidak bisa melakukan itu! Jika saya dipecat, maka itu akan menjadi urusan saya dengan Tuan Nolan." "Aku adalah putri tunggal Nolan Griffin. Jangan bermain-main denganku Akash Norville!" Teriakan Lyorna Graves langsung membangunkan para pelayan. Mereka bergegas menuju ke tempat kejadian. Akash Norville lagi-lagi diam saja dan mengabaikan Lyorna Graves. Lyorna Graves menyuruh para pelayan untuk membawa semua barang-barang Akash Norville keluar. Mereka segera melakukannya. Lyorna Graves juga menyuruh satpam untuk menyeret Akash Norville keluar. "Orang asing tidak semudah itu menjadi bagian dari rumah ini. Kalau aku tidak menyukaimu, kau bisa apa?" Lyorna Graves kembali ke kamarnya untuk menghubungi pacarnya. "Lyorna Graves! Kamu pikir apa yang sudah kamu lakukan!" Lyorna Graves berbalik untuk bertatapan dengan ayahnya. "Bagus. Ayah datang lebih cepat dari yang kukira. Satpam disana! Kenapa kamu berhenti? Cepat bawa Akash Norville keluar dari rumah ini! Kalian para pelayan kenapa lama sekali? Apakah barang-barang yang dibawa Akash Norville terlalu banyak sehingga kalian memakan waktu?" "Lyorna! Lagi-lagi kamu membuat keributan hanya karena masalah sepele! Apakah kamu tahu jam berapa sekarang?!" Nolan terlihat frustasi menghadapi kelakuan putrinya. "Masalah sepele? Bagaimana bisa ayah berkata masalah sepele? Orang asing masuk ke rumah kita. Bagaimana bisa sepele?" teriak Lyorna Graves. Para pelayan segera menghadap ke Lyorna Graves. "Maaf nona tetapi kami tidak menemukan satupun barang milik Akash Norville." "Huh?" Lyorna Graves sedikit bingung. "Tidak mungkin. Cepat cari lagi sampai ketemu!" "Saya tidak menyimpan satupun barang saya di rumah nona yang indah ini." Lyorna Graves melirik Akash Norville yang memasang wajah datar. '"Sepertinya kamu marah kepadaku Akash Norville?" "Tidak nona. Bagaimana mungkin saya bisa marah pada orang yang harus saya layani sepenuh hati." "Aku sudah melihat semuanya dari kamera tersembunyi. Dia melakukan pekerjaannya sebaik mungkin untukmu tetapi kamu malah bersikap seperti itu kepadanya. Dia berusaha untuk setia kepadamu, berusaha tidak merusak kepercayaanmu tetapi kamu malah menunjukkan sikap dan perilaku yang tidak semestinya. Bukan tentang sifat dan perilaku bodyguard saja! Tetapi sifatmu sebagai atasan yang baik juga perlu dibenahi Lyorna Graves!" Nolan berkata dengan tegas yang langsung menuusuk hati Lyorna Graves. Akash Norville melepaskan diri dari satpam dengan sangat mudah. Si satpam langsung mencoba memegangnya lagi tetapi kekuatannya tidak sebanding dengan Akash Norville. "Atasan yang baik? Dia saja terlalu semena-mena terhadapku. Jauh berbeda dengan Sereia." "Sereia tidak becus. Begini seharusnya sikap seorang bodyguard!" tegas Nolan. Lyorna Graves semakin kesal karena ayahnya terus membela Akash Norville. "Nona Lyorna Graves, maafkan saya jika selama ini saya selalu kurang dan buruk dalam melayani anda. Saya sadar bahwa saya masih perlu belajar lebih banyak lagi tetapi tolong izinkan saya berada di sisi anda untuk menjaga dan melayani anda. Saya akan berusaha untuk tidak lengah sedikitpun. Tolong terima maaf dari saya Nona Lyorna Graves. Tolong. Saya mohon." Suara Akash Norville terdengar penuh penekanan. Lyorna Graves berpikir kalau Akash Norville sudah gila. Lyorna Graves tidak menanggapi Akash Norville yang berlutut di hadapanya. Dia kembali ke kamarnya kemudian menghubungi pacarny, Noctis, untuk datang. "Maafkan putriku, Akash Norville." "Tidak! Tuan Nolan tidak perlu meminta maaf. Seharusnya saya yang meminta maaf. Keberadaan saya di rumah ini sepertinya sangat dibenci Nona Lyorna Graves. Tetapi saya tidak menyerah. Saya akan membuat nona Lyorna Graves menerima saya untuk menjadi bodyguardnya." "Terima kasih kerja samanya Akash Norville."Entah berapa kali Lyorna Graves mencoba membuka ponsel ayahnya, tetap tidak berhasil. Dia tidak tahu kata sandinya. AKhirnya Rian membawa ke pabrik ponsel untuk memecahkan masalah tersebut. "Paman, aku ingin pergi ke makam ibuku, tidak masalah bukan?" tanya Lyorna Graves. "Kenapa kamu mau kesana di situasi seperti ini?" tanya Rian cukup marah. "Ayahmu sedang tidak sadarkan diri jadi aku yang menggantikan ayahmu sekarang. Jangan menyusahkan pekerjaanku, Lyorna." "Aku akan baik-baik saja," elak Lyorna Graves. "Ini sangat penting. Aku ingin pergi ke makam ibuku sebelum pikiranku semakin tidak waras." "Nona..." AKash Norville menatap Lyorna Graves dengan tatapan khawatir. "Baiklah. Akash Norville, pastikan kau membawanya kembali kesini dengan selamat!" ucap Rian. Akash Norville menganggukkan kepalanya. Lyorna Graves pergi berdua saja dengan AKash Norville ke tempat pemakaman keluarga Rainhold. Mereka membeli bunga terlebih dahulu kemudian melanjutkan perjalanan ke ma
Nolan mendapatkan pesan dari pemilik panti asuhan dan meminta izin untuk pergi. Rune curiga jadi dia menyuruh orang untuk mengikuti Nolan dan Nolan mengalami kecelakaan. Hal itu menyebabkan Lyorna zgraves syok dan menangis sejadi-jadinya. Penyelidikan dilakukan tetapi tidak membuahkan hasil karena mobil yang ditumpanhi itu ilegal. ** Setelah Ishaan pergi, Rune menuju ke ruangan Lyorna Graves. "Rune, bagaimana? Apakah Kavish sudah ditemukan?" tanya Nolan. Rune menggelengkan kepalanya. "Belum paman. Erash dan yang lain sedang mencarinya. Semoga dia masih hidup." Rune menghampiri Lyorna Graves yang memperhatikannya lekat-lekat. "Lyorna, bagaimana keadaanmu?" tanya Rune. "Ya, tidak begitu baik. Katanya kamu yang mengawasi Kavish. Kenapa dia bisa hilang?" tanya Lyorna Graves. "Kalau aku tahu, sudah pasti aku akan memberitahu semua orang. Aku baru saja berbicara dengan orang tuanya Kavish kemudian tiba-tiba Ishaan datang dan dia memeriksa kamar Kavish, tetapi pria itu s
Lyorna Graves menangis histeris begitu sadar. Akash Norville langsung mendekat dan berusaha menenangkannya. "Nona, tenanglah. Sudah tidak apa-apa. Kamu sudah aman," kata Akash Norville. Nolan memeluk putrinya erat. Wajahnya yang menunjukkan kekhawatiran berubah menjadi lega luar biasa. Kedua matanya berkaca-kaca. Anggota keluarga Rainhold yang lain menyaksikan pemandangan itu. "Lyorna, tidak apa-apa. Ayah disini. Kamu sudah di tempat yang aman," bisik Nolan. Lyorna Graves berhenti menangis. Dia menyadari dirinya dipeluk oleh ayahnya. Dia pun langsung membalas pelukan ayahnya. "Ayah," panggil Lyorna Graves lirih. "Ya nak? Kamu tenanglah. Tidak akan ada yang menyakitimu lagi," kata Nolan. Lyorna Graves menyembunyikan wajahnya di pundak ayahnya saat bertatapan dengan Akash Norville. "Lyorna, ceritakan pada kami apa saja yang sudah kamu alami?" tanya Gavin. Nolan menarik diri dan menatap ke Gavin. "Jangan mulai. Lyorna Graves baru saja sadar. Dia trauma."
"Darimana kau tahu soal itu? Aku bahkan tidak pernah mengungkitnya," kata Ishaan. "Kau ternyata bodoh Ishaan. Kavish selalu di rumah sementara kau selalu meinggalkan istrimu sendirian di rumah. Mereka punya banyak kesempatan dibelakangmu. Mereka jalan-jalan ke beberapa tempat dan aku tidak sengaja melihat mereka," kata Rune. "Dan kau mengambil kesimpulan seperti itu?" tanya Ishaan tajam. "Logika saja. Kau sangat membenci Kavish dan aku tahu kau mencintai Phione. Kira-kira siapa yang akan kau benci diantara mereka berdua? Keduanya. Tetapi kau sangat membenci Kavish. Lalu aku juga mendengar beberapa pendapat dari para sepupu kita mengenai hubunganmu dengan Phione yang tidak seperti saat awal-awal baru menikah," kata Rune. Ishaan langsung lemas dan jatuh terduduk sambil menyandarkan tubuh belakangnya ke tembok. "Aku mencoba memahami kedua belah pihak. Mengingat bagaimana sikap dan perilaku Kavish. Dia adalah pria yang membutuhkan kasih sayang. Dia pasti terlena oleh kebaik
Ketika mereka dalam misi penyelamatan, tiba-tiba tempat itu diledakkan. Akash Norville pingsan, Lyrona Garves juga pingsan, Kavish apalagi. Semuanya langsung dilarikan ke rumah sakit. Penyelidikan besar-besaran langsung dilakukan terhadap tempat tersebut. Para pelaku terdiri dari orang-orang yang bekerja dibawah perusahaan Artie, mereka berkhianat karena dibayar tinggi oleh seseorang, tetapi kebanyakan orang-orang yang tidak dikenal. Tampaknya mereka berasal dari negara lain tetapi menurut informasi, mereka adalah buronan. Sayangnya, masih belum diketahui siapa bos mereka. Pemilik panti asuhan tempat Akash Norville dibesarkan alias ayah Akash Norville menjenguk putranya. Dia telah mendengar beritanya yang tersebar dimana-mana. "Aku tidak menyangka dia akan membunuh lagi. Tetapi kali ini dia berhasil. Jika dia mati, dia pasti akan merasa lega," kata pemilik panti asuhan. Nolan menghela nafas. "Saya akan mengurus sisanya. Saya sangat berterima kasih pada putra anda." "Ak
"Meskipun begitu, aku tetap tidak bisa menempatkan orang seperti itu disamping cucuku," kata Kakek Karl. "Kakek benar, dia orang yang sangat berbahaya. Monster," ketus Kavish. "Aku juga sudah mendengar dari Paman Nolan kalau dia menolak dipecat Lyorna Graves. Pasti sulit untuk menyingkirkannya kalau sudah seperti itu." Setelah Rian sadar, Kavish izin pada Rian untuk pergi ke suatu tempat. "Menyelidiki hilangnya Lyorna Graves?" tanya Rian. Kavish menganggukkan kepalanya. "Menyerah saja Kavish. Sepertinya Lyorna Graves sudah mati. Sekarang giliran kita yang diserang. Mungkin Akash Norville sengaja bergabung dengan mereka untuk berkhianat pada kita. Dia telah membuat banyak kekacauan. Dia pasti dibantu oleh mereka," ucap Luna. "Aku akan membawanya ke daerah terlarang di negara ini. Hanya tempat itu yang belum kita selidiki," kata Kavish. "Itu terlalu berbahaya!" tukas Rian. "Ibumu pasti tidak akan mengizinkannya." "Benar. Untuk apa repot-repot mencari orang yang sudah ma