Lyorna Graves mendecih mendengar obrolan ayahnya dan bodyguard barunya.
Setelah menunggu sekitar satu jam, akhirnya Noctis datang. Saat ada mobil masuk ke halaman rumah, Akash Norville langsung ke depan untuk memeriksa siapa yang datang. Nolan sudah pergi. Dia heran kenapa mobil tersebut dibiarkan masuk oleh satpam. Jika itu Ishaan atau anggota keluarga Rainhold, mungkinkah mereka akan datang saat matahari belum terbit? Lyorna Graves buru-buru menyambut kekasihnya. Bahkan baru saja mobil berhenti, dia langsung berlari kecil kesana. Akash Norville menyusul Lyorna Graves. Noctis keluar dari mobil dan langsung disambut oleh kekasihnya yang cantik jelita. Namun dia segera beralih pada Akash Norville yang berdiri dibelakang kekasihnya dalam jarak yang cukup jauh. Lyorna Graves membawa kekasihnya ke kamarnya. "Itu siapa?" tanya Noctis. "Ada sedikti masalah sehingga ayah memecat Sereia dan mempekerjakan orang baru entah dari mana asalnya. Sudahlah tidak usah dipikirkan!" "Tidak mungkin aku tidak memikirkannya. Dia terus mengikuti kita bahkan sampai kita naik ke lantai dua. Dia juga terus menatapku dengan tatapan seperti akan membunuh." "Aku sudah muak dengannya." "Dia tampan bukan?" Lyorna Graves menghela nafas. "Kamu yakin menanyakan itu padaku?" "Bukankah wajahnya menarik? Itu seleramu kan?" "Noctis, jangan membuat masalah." "Kamu sendiri yang membuat masalah! Kamu tidak memberitahuku soal pria itu sebelumnya!" "Karena bukan sesuatu yang penting dan ini juga tiba-tiba. Aku baru saja akan memberitahumu." Noctis tidak mengatakan apapun. Lyorna Graves memeluk Noctis. "Kamu pikir aku senang dengan keberadaannya di rumah ini? Ini semua karena ayahku. Aku berusaha untuk memecatnya, aku selalu komplain bermasalah dengannya pada ayahku, tetapi ayahku selalu membela dia. Aku frustasi. Aku butuh kamu Noctis." Npctis tersenyum dan membalas pelukan Lyorna Graves. "Sepertinya kita harus cepat-cepat menikah. Bagaimana jika kamu mendiskusikannya lebih dulu dengan ayahmu?" "Baiklah sayang. Aku akan membicarkannya dengan ayahku." "Sampai dia menerima hubungan kita janji?" "Janji?" Noctis mencium Lyorna Graves dan memeluknya semakin erat. Mereka masuk ke dalam kamar Lyorna Graves. Akash Norville tidak mengganggu mereka. "Jadi, apa yang sudah terjadi sampai ayahmu mengambil tindakan mengusir pengawal pribadimu dan menggantinya dengan yang baru." Lyorna Graves menangkup wajah tampan kekasihnya. "Aku juga tidak tahu. Terkadang ayahku terlalu protektif." "Sebelumnya kamu juga memiliki bodyguard laki-laki tetapi kamu tidak begitu membencinya. Yang satu ini, kenapa kau sangat membencinya? Aku tidak ingin mendengar atau menyaksikan kalian berdua dekat." "Dia sama protektifnya dengan ayahku jadi aku tidak menyukainya," ucap Lyorna Garves. "Kamu memang benci dikekang bukan?" tanya Noctis berbisik mesra di telinga Lyorna Graves. Lyorna Graves tidak mengatakan apapun dan mencium kekasihnya itu. Setelah bermesraan cukup lama, Noctis akhirnya pulang. Dia bertemu lagi dengan Akash Norville. Tatapan tajam seperti ujung pedang yang runcing tidak berubah. "Akash Norville. Kamu tidak boleh menunjukkan tatapan membunuh kepada pacarku," ketus Lyorna Graves. "Maafkan saya nona. Tetapi-" "Hentikan! Jika kamu masih memiliki waktu, sebaiknya kerjakan pekerjaanmu yang lain selain menjagaku!" Noctis menatap kesal kepada Akash Norville. "Para bodyguard yang sebelumnya itu tidak pernah direkomendasikan oleh ayahmu kan? Mereka memang sudah bekerja dibawah perusahaan kakekmu." Noctis bertanya pada Lyorna Graves sebelum masuk ke mobilnya. Lyorna Graves mengangguk. "Kenapa?" "Tidak apa-apa. Karena dia direkomendasikan oleh ayahmu, pastinya dia bukan orang sembarangan. Aku tidak mau terjadi sesuatu denganmu. Jika kamu kenapa-napa, cepat hubungi aku! Dan jangan terlalu dekat dengannya! Ingat ya! Jangan pernah mengkhianatiku!" "Iya sayang. Kamu tenang saja." Noctis memasuki mobilnya kemudian pergi dari rumah mewah pacarnya. Lyorna Graves memasuki rumahnya. Lyrona Graves tidak tidur lagi. Dia memutuskan bersiap-siap berangkat bekerja. Segalanya ternyata sudah disiapkan oleh Akash Norville. "Dimana pria aneh itu?" tanya Lyorna Graves pada salah satu pelayannya. "Maksud nona Akash Norville?" "Memangnya siapa lagi?" "Maaf nona saya juga tidak tahu. Sejak tadi, saya tidak melihat dia." Lyorna Graves tidak mau mempedulikan Akash Norville lagi. Saat dia menuju mobilnya, dia melihat Akash Norville berdiri di dekat mobilnya. Dia tampak sudah siap untuk membuka pintu mobil untuknya. Saking terkejutnya, Lyorna Graves sampai tidak mengeluarkan suara selama beberapa saat. "Maaf nona. Saya baru saja kembali. Saya tadi mau masuk rumah tetapi melihat nona sedang berjalan keluar, jadi saya langsung menuju mobil nona. Mulai sekarang saya juga akan menjadi supir nona. Intinya kemanapun nona pergi, saya harus ikut karena saya adalah pengawal nona." "Baru saja kembali? Kau dari mana saja Akash Norville?" tanya Lyorna Graves sedikit curiga dan penuh selidik. Akash Norville menjawab dengan tenang. "Ada urusan sedikit." "Sedikit? Dan urusan seperti apa itu? Kau tidak boleh menyembunyikan sesuatu dariku." "Ya. Karena ini juga mengenai nona." "Apa?" Tiba-tiba Lyorna Garves mendapatkan telepon. Itu dari pacarnya. "Aku tidak pernah menyangka dia akan bertindak sejauh ini. Saat aku dalam perjalanan pulang, dia mengejarku kemudian berhasil mencegatku. Dia menyelidikiku kemudian mengancamku. Apa-apaan itu?" Noctis terdengar sangat marah. Lyorna Graves syok. Dia menatap tajam ke Akash Norville. "Akash Norville, sudah kubilang, bahkan untuk menatap tajam kepada pacarku tidak diperbolehkan. Kenapa kamu tidak mau mendengar perintah atasanmu? Apa yang sudah kamu lakukan kepada pacarku?" Akash Norville diam saja. Dia malah menyuruh Lyrona Graves untuk memutuskan sambungan telepon dengan pacarnya menggunakan bahasa tangannya. Lyorna Graves menarik dasi Akash Norville dengan kasar. Matanya melotot marah tetapi Akash Norville terlihat biasa saja. "Sebentar sayang. Aku mau menghukum orang ini karena sudah keterlaluan." Lyorna Graves memutuskan sambungan telepon. "Maafkan saya nona tetapi gara-gara ancaman pembunuhan itu, seharusnya semua orang yang dekat dengan nona dicurigai karena kita tidak tahu mereka siapa, tujuan mereka sebenarnya apa, dan motif mereka apa. Saya khawatir nona tiba-tiba diserang oleh dia. Saya hanya memastikannya." Lyorna Graves mendorong Akash Norville sampai pria itu jatuh. "Kau sudah sangat kelewatan. Aku dan Noctis akan tunangan kemudian menikah. Apakah kamu tidak memikirkan resiko dari apa yang sudah kamu lakukan?" "Nyawa nona lebih penting daripada apapun kan?" Lyorna Graves sudah tidak tahan lagi menanggapi Akash Norville. Dia masuk ke mobilnya dengan cepat. Akash Norville langsung berdiri dan mencoba menghentikan Lyorna Graves dengan kata-kata tetapi Lyorna Graves mengabaikannya. Tempat yang dituju Lyorna Graves adalah mansion kakeknya. Disana, beberapa paman dan bibinya beserta anak mereka tinggal. Lyorna Graves merasa tidak bisa menahan diri lagi karena saking marahnya pada Akash Norville. Jika dengan membujuk ayahnya untuk memecat Akash Norville tidak berhasil, maka dia akan menggunakan cara yang paling ampuh yaitu mendekati kakeknya dan menangis di hadapannya. Kakeknya selalu mengabulkan permintaannya jadi kali ini dia pasti akan melakukannya. "Selamat datang nona Lyorna Graves." Para penjaga mansion menyapa Lyorna Graves. Sementara itu, di dalam mansion, Kakek Karl bertanya siapa yang datang ke beberapa anaknya. "Ayah, apakah kamu sudah melupakan mobil itu? Itu adalah Lyorna Graves. Salah satu cucu kesayanganmu."Seluruh anggota keluarga Rainhold datang ke pemakamam Rune kecuali Lyorna Graves dan Akash Norville. Nolan merasa tidak pantas menjadi kepala keluarga jadi dia menyerahkan posisinya ke Rian. Domario juga menolak karena merasa tidak pantas. "Akash Norville yang telah membunuh Rune," kata Rian. "Bersediakah kamu memenjarakan dia?" Nolan diam sejenak. "Dia telah bersumpah untuk menghabisi pelaku sebenarnya. Aku tidak bisa menyalahkannya. Jika kau ingin memenjarakan dia, silahkan saja." "Kau bisa memanggilnya! Lyorna kalau minta juga pasti dia akan datang kan?" "Sepertinya dia sudah tahu kalau Rune mati meskipun beritanya ditiadakan," kata Nolan. Keluarga Rainhold kini bekerja keras untuk menutupi kerugian-kerugian di keluarga mereka. Kavish telah pergi. Aria yang begitu sedih selalu mengurung diri. Domario kini sering datang ke mansion keluarga Rainhold. Ishaan dan Phione? Mereka memeriksa keberadaan Akash Norville dan Lyorna Graves di panti asuhan tempat Akash Norville
Kellen tiba-tiba mendapatkan kabar dari Luna bahwa rumahnya hancur karena dibom. Sementara orang tuanya masih di dalam rumah. Kellen sangat panik dan langsung bergegas kesana bersama Lyrona Graves. Namun Lyorna Graves tantrum dan marah lebih dulu karena Akash Norville. Pada akhirnya Akash Norville tidak dapat menyusul Lyorna Graves karena dia disuruh menghadap Nolan saat Lyorna Graves sampai menangis menjerit-jerit pada ayahnya melalui telepon Lupei untuk segera menyingkirkan Akash Norville. Akash Norville gelisah dan frustasi luar biasa. Ishaan baru saja tiba di rumah sakit bersama istrinya dan menyapa Akash Norville. "Tuan Ishaan, tolong pergilah ke kediaman Rune karena katanya terjadi pengeboman disana. Nona menolak saya datang dan tantrum luar biasa," kata Akash Norville. "Kenapa jadi seperti itu Lyorna? Bukankah hubungan kalian sudah menjadi lebih dekat?" tanya Ishaan. Akash Norville melihat ke arah lain. "Saya juga tidak emngerti. Saya pusing." Ishaan tidak pern
Lyorna Graves sangat terkejut saat mendapati Kellen berdiri di dekat pintu ruangan ayahnya dirawat. Kepanikan Kyorna Graves mengundang Akash Norville mendekat. "Nona, ada apa?" tanya Akash Norville. Akash Norville begitu melihat Kellen langsung mengerahkan senjata padanya. Lyorna Graves mencoba menahan Akash Norville. "Turunkan senjatamu!" titah Lyorna Graves dingin. Akash Norville tak bergeming. Dia tetap menatap tajam dan penuh kebencian pada Kellen. "Akash Norville!" bentak Lyorna Graves. "Nona, saya minta maaf," bisik Akash Norville. "Saya tidak akan menurunkan senjata sampai tahu niatnya." "Lyorna, aku ingin bicara empat mata saja denganmu. Ini sangat penting. Juga, mungkin bisa dibilang untuk mengakhiri semuanya," kata Kellen. "...Baiklah." "Mengakhiri semuanya secara berdua saja? Jelas sangat berbahaya. Aku harus ikut!" sentak Akash Norville. Lyorna Graves menghela nafas dan bertanya, "Akash Norville ikut tidak apa-apa kan Kellen?" "Terserah kamu saja!"
Melihat kedatangan Kavish dan orang tuanya, Ishaan langsung bangkit dari duduknya begitu juga dengan Phione. Kavish menatap Ishaan dengan tatapan yang sangat dingin begitu juga dengan Ishaan. Phione menatap mereka dengan tatapan cemas. Sementara kedua orang tua mereka menatap keduanya dengan tatapan waspada. Mereka khawatir Ishaan tiba-tiba menyerang Kavish. "Ishaan, berhenti menatap adikmu dengan tatapan seperti itu! Kavish akan menjelaskan semuanya padamu secara langsung!" kata Aria. "Apalagi yang ingin dijelaskan saat semuanya sudah jelas? Phione sangat syok sampai trauma melihat pria bedebah ini," ketus Ishaan. "Aku mengerti. Kalian berdua menginginkanku mati. Tentu saja, karena jika aku masih hidup, kau pasti akan terus terbayang-bayang dengan keberadaanku yang pernah melakukan kesalahan bukan?" tanya Kavish. "Kau mengerti juga," ketus Ishaan. "Seharusnya memang aku menghabisimu." "Ishaan!" bentak Aria. "Tetapi aku akan melawan. Dan aku malas melawan. Jadi a
"Apa? Dia sudah berada dipenjara?" tanya Nolan. Lupei menggelengkan kepalanya. "Sebenarnya pelakunya masih belum bisa dibuktikan kalau itu benar-benar dia." "Apa maksudmu? Jadi siapa pelakunya?" tanya Nolan. "Putrimu tidak membiarkanku memberitahumu. Kita akan kasih thau kamu kalau pelakunya sudah jelas dia. Untuk saat ini, kau harus fokus pada pemulihanmu karena kau akan menggantikan paman menjadi kepala keluarga di keluarga Rainhold," kata Lupei. "Biarkan aku bicara dengan Lyorna Graves dan Akash Norville," kata Nolan. Lupei kemudian emmanggil Lyorna Graves dan AKash Norville untuk menemui Nolan. Betapa terkejutnya dia ternyata di luar ada banuak keponakannya. "Apa yang sedang kalian lakukan disini?" tanya Lupei. "Berbaikan dengan Lyorna Graves," jawab mereka serentak. "...Begitu. Baguslah. Lyorna, Akash, kalian dipanggil oleh Nolan!" Lyorna Graves masuk ke dalam bersama Akash Norville dna menghampiri Nolan. "Lyorna, kenapa kamu menyembunyikan sesuatu yang
"Nona, anda baik-baik saja?" tanya Lorenzo, teman Akash Norville sambil menawarkan minuman pada Lyorna Graves. "Ya. Terima kasih banyak," jawab Lyorna Graves kemudian menerima minuman tersebut dan meminumnya. Tiba-tiba terdengar suara lenguhan. Lyorna Graves melirik ke arah ayahnya dan terkejut. Dia langsung menghampiri ayahnya dan menangis cukup keras. Wajahnya ditaruh di badan ayahnya dan dia menangis seperti anak kecil. "Ayah, akhirnya kamu bangun juga. Hiks. Tidak tahukah kamu betapa takutnya diriku?" keluh Lyorna Graves. Nolan mengerjapkan kedua matanya dan terkejut melihat teman-temannya Akash Norville. "Lyorna, siapa mereka?" tanya Nolan. "Ah, kami temannya Akash Norville. Kami tumbuh di panti asuhan yang sama. Kami disini karena permintaan pengawal itu untuk menjaga nona Lyorna Graves karena dia sedang pergi untuk urusan yang sangat penting," jawab Lorenzo. "Begitu." Nolan mengusap kepala Lyorna Graves dengan lembut. Lyorna Graves masih terus menangis.