"Jadi paman sudah tahu semuanya dari Paman Rian soal Kavish dan Phione kemudian kalian memutuskan mengadakan rapat keluarga untuk mengadili Rune. Tentu saja, sulit dipercaya kalau Phione tidak akan dibawa-bawa. Aku tidak sudi. Aku berusaha keras menyembunyikan ini dari semua orang termasuk keluarga sendiri malah kalian mengkhianati kepercayaanku," ketus Ishaan. Lupei menghela nafas. "Masalah Phione dan Kavish juga akan selesai di rapat itu juga. Aku jamin mereka tidak akan pernah membcoorkannya ke publik sehingga reputasimu tidak akan hancur." "Aku tidak begitu mementingkan reputasi. Namun aku memikirkan Phione. Phione adalah istriku. Kalau dia dibawa-bawa, aku tidak akan segan mengambil tindakan. Aku menolak untuk datang ke rapat itu," tukas Ishaan. "Jangan pergi ke luar negeri!" tukas Lupei. "Seperti Lyorna, mari lakukan video call." "Tidak ada bedanya dengan aku hadir langsung di rapat!" ketus Ishaan. "Ayolah Ishaan, ini juga demi Phione, demi dirimu sendiri, demi orang tu
Rian bukannya tidak percaya pada Rune. Tetapi dia benar-benar syok mendengar pengakuan Lyorna Graves dari kavish. Sulit dipercaya jika Kavish berbohong. Kalau memang Kavish melakukannya demi balas dendam terhadap Ishaan melalui Rune karena katanya kedua orang itu bekerja sama untuk menghabisi Kavish atas pengkhianatan yang dilakukan oleh Kavish pada Ishaan terkait, Phione. Masalahnya adalah, Kavish tidak sepenuhnya benci pada Ishaan. Bahkan jika dia benar-benar menyukai Phione, Rian sendiri mulai bingung tetapi dia sekarang hanya percaya ini, kalau dibandingkan dengan Ishaan, kebencian Kavish pada Ishaan tidak sebesar Ishaan membenci adiknya sendiri. Rian lebih percaya omongan Kavish daripada Rune. Oleh karena itu, dia memberitahukan kepada Lupei mengenai apa yang ia dengar dari Rune dan Lyrona Graves. Lupei pun menuju ke kediaman Ishaan dan Phione setelah Lyorna Graves dan Akash Norville datang ke rumah sakit emnggantikannya untuk menjaga Nolan. Lupei tidak memberitahu
Phione mulai menangis. Dulu, ishaan pasti akan berusaha menenangkannya dan bertanya apa yang dia inginkan tetapi sekarang pria itu malah mendesaknya untuk mengatakan yang sebenarnya karena tidak ada gunanya jika berbohong sekarang. "Kenapa tiba-tiba kalian membicarakan Kavish? Aku sama sekali tidak tahu apapun dan tidak ada hubungan apapun dengannya," ucap Phione. "Kau berbohong lagi? Mau sampai kapan kau berbohong? Kau tahu aku paling benci dengan kebohongan dan pengkhianatan. Tidak masalah jika jujur meskipun itu menyakitkan atau berdampak besar. Jangan memancing kemarahan suamimu, Phione. AKu masih menjadi suamimu," kata Ishaan. Kata masih itu benar-benar menjadi hantaman bagi Phione. Phione juga tidak menyangka kalau dirinya akan dibawa-bawa oleh Rune. Apa saja yang dikatakan Rune pada orang-orang ini? Dia ingin menemui Rune sekarang juga dan meminta penjelasan tetapi tentu saja, sulit baginya melawan anggota keluarga Rainhold yang lain karena meskipun dia memiliki isha
Tamparan keras mendarat di pipi Ishaan setelah pria itu selesai berbicara. Yang menamparnya adalah ibunya. "Kau menerima fakta itu mentah-mentah dan menggunakannya sebagai alasan untuk menghabisi adikmu sendiri?" tanya Aria dengan kedua mata berkaca-kaca. "Sudah kuduga tidak akan ada yang percaya," ucap Ishaan kemudian tersenyum meremehkan. "Ishaan, kau telah diprovokasi oleh Rune. Sepertinya benar bahwa Rune adalah dalang dibalik ancaman pembunuhan terhadap Lyorna Graves," ucap DOmario. "Kau seharusnya tidak usah ikut campur! Jika memang kau tidak menyukai Phione, lebih baik ceraikan saja dia!" tegas Aria. "Menceraikannya kemudian membiarkan Kavish mengambilnya begitu? Asal ibu tahu, aku mandul. Kata dokter, kecil kemungkinan aku bisa punya anak. Dan buktinya tidak hanya Rune. Karena aku sempat melihat pesan dari Kavish di ponsel Phione, meskipun Phione tidak pernah memeriksanya. Aku juga penasaran kenapa dia begitu," kata Ishaan. Tamparan mendarat lagi di pipi Ishaan.
Rune kembali ke mansion keluarga besar dan menemui anggota keluarga Rainhold yang melaksanakan rapat dadakan tetapi tidak ada keluarga Ishaan dan Lyorna Graves juga sudah pergi bersama bodyguardnya. "Rune, kemarilah! Soal tadi, aku tidak akan mengatakan apapun pada mereka karena aku yakin kau bukan pelakunya. Tidak kusangka Kavish akan mendorong kita sampai di titik ini. Dia pasti sangat bahagia sekarang mengetahui kakeknya telah meninggal," ucap Rian. "Terima kasih banyak, paman," ucap Rune. Orang tua Rune meninggalkan mereka dan memasuki ruang keluarga. Mereka masih bersedih atas meninggalnya Kakek Karl. Terutama Rian. "Paman, posisi kepala keluarga berikutnya akan diberikan kepada paman bukan? Karena Paman Nolan entah bisa diselamatkan atau tidak," kata Rune. "Aku tidak yakin bisa memegang posisi ini apalagi keadaan keluarga kota sekarang seperti ini. Aku sangat menyesal, disaat terakhir ayah, malah aku tidak berusaha untuk membuat keadaan keluarga Rainhold sedikit lebih
"Ceritakan juga pada mereka Lyorna Graves! Tentang fitnah dari Kavish dan kalian berdua percaya begitu saja," ucap Ishaan enteng sambil melipat kedua tangannya di dada. "Fitnah? Fitnah apa?" tanya Aria penasaran. Lyorna GRaves menoleh ke belakang begitu juga dengan Akash Norville. "Tidak baik membicarakannya disini. Jika kalian ingin tahu, mari kita ke dalam," ucap Lyorna Graves. "Tidak perlu. Disini saja. Mungkin saja, kalian bertiga merencanakan sesuatu sudah," kata Ishaan. Lyorna Graves menghela nafas. Dia pun menatap Rune yang juga menatapnya dengan tenang. Lyorna Graves berusaha mencari tahu apa yang selama ini disembunyikan Rune. Dia ingin mencari tahu apakah Rune benar-benar mencintainya sampai di titik pria itu ingin menghabisinya karena mereka tidak bisa bersama. Namun sekarang Kakek Karl sudah meninggal. Tetap saja, Lyorna Graves tidak ingin menikah dengan Rune. Dia telah mencintai Akash Norville dan kalau bisa menikah dengan Akash Norville secepatnya.