Share

Rindu 21.b

Saat aku kembali, Alina sudah memakai perhiasannya. Dia sedang berkaca sambil lenggak-lenggok memerhatikan dress berwarna merah muda itu. Dia hanya menempelkan di pundak lalu serong kanan serong kiri. Padahal bisa langsung dicoba. Ck! Wanita.

Aku segera ke ruang pakaian, lalu mengenakan piama. Saat ke luar, Alina masih saja begitu.

Istriku itu mendekat dengan langkah manja. "Makasih, ya." Dia memeluk lengan.

"Ya."

"Kalau begini saya jadi ingin meluk terus." Alin mengecup pipiku dengan sedikit meloncat.

Kami bukan pasangan romantis yang sering mendaratkan kecupan, tapi hal yang jarang ini terasa sangat berharga jika dia melakukannya duluan.

Aku duduk di kasur. Mengusap pipi. Membersihkan jejak bibirnya.

"Abaaang...," katanya gemas dengan nada manja. Lalu melanjutkan lagi kecupan di hampir seluruh wajahku.

"Dah. Antarkan dulu punya Aisha."

"Oke. Diam di sini jangan ke mana-mana!"

Alina memakai penutup auratnya dengan gerakan cepat. Lalu pergi meninggalkan kamar.

Aku segera me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status