Share

Rindu 22.a

POV Alina

Tanganku bergetar saat menggendong bayi yang baru saja dipotong tali pusarnya ini. Tubuh kecilnya menggeliat diiringi tangis memekakkan telinga. Kehadirannya berhasil membuat dada yang tadi berpacu cepat jadi menghangat.

Suhu pendingin ruang yang meniup tengkuk menjadi penghantar sempurna untuk rasa yang bergejolak dalam dada. Jabang bayi yang begitu kami khawatirkan ini akhirnya terlahir dengan sehat. Ada bahagia, kelegaan, dan syukur yang luar biasa.

Sembilan bulan kami begitu mengkhawatirkan kehamilan Aisha. Sering sport jantung karena Aisha yang selalu lupa dan melakukan kegiatan yang berbahaya. Belum lagi saat sakit kepalanya kambuh, wanita yang perutnya semakin buncit itu biasanya hanya menangis sambil berbaring. Kami pun tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa ikut berurai air mata.

Namun, betul yang suamiku bilang. Aisha memang wanita kuat. Dia tidak mengeluh secara berlebih. Bahkan hari ini saja. Dia merahasiakan perutnya yang ternyata sudah sakit dari sejak subu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Alina mmg madu yg siap siaga..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status