Share

Bab 23

"Mas masih marah gara-gara tadi siang?"

Inaya menghampiriku yang sedang duduk di pinggir ranjang setelah mengenakan pakaian ganti yang ia siapkan.

Aku memilih bungkam dan tetap fokus pada ponsel. Rasanya masih kesal saat mengingat ia yang lebih memperhatikan pria lain ketimbang diriku, suaminya.

"Maaf. Kan aku sudah bilang kalau aku tidak tahu Mas mau datang. Lagipula aku hanya ingin berterima kasih sama Mas Akbar yang sudah membantu mempromosikan cafe milik Mas Rama," ujarnya. Ia duduk di sampingku yang masih enggan menoleh padanya.

"Aku sudah masak menu yang sama. Mau makan sekarang?"

Aku masih bergeming. Berpura-pura menulikan telinga dari setiap kalimat yang ia ucapkan. Bukan berarti aku ingin membalas sikapnya tadi siang. Namun sungguh, aku cemburu ketika melihat Inaya dekat dengan pria lain, apalagi saat istriku tersebut tersenyum kepada mereka.

"Ya sudah kalau Mas masih marah. Lebih baik aku tidur di kamar Syafa saja." Inaya beranjak menuju pintu. Aku yang awalnya ingin m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
semoga aja makin bnyak pembaca ko thor
goodnovel comment avatar
Ais
Ah malaslah nerusin bacanya,komentnya bikin mls nerusin bacaan,emang nengok sidiptanya jg kesel,jd laki2 gak ada tegasnya
goodnovel comment avatar
Rindhie
Dukung Inaya dech .. hancur² lah kamu Dipta .. kesel bngt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status