Home / Pendekar / Putra Langit Tak Tertandingi / Bab 136. Undangan dan Kegemparan Para Istri

Share

Bab 136. Undangan dan Kegemparan Para Istri

last update Last Updated: 2025-09-11 05:58:07

Keesokan paginya, setelah kepergian Sheng Duan dari Lembah Langit Abadi...

Mentari pagi menembus kabut spiritual di seputar Istana Langit Emas. Udara segar membawa aroma embun dan kelopak bunga qi langit yang mekar bersamaan.

Tian Fan baru saja selesai bermeditasi di balkon utama. Suara langkah kaki kecil terdengar mendekat, diiringi suara lembut dan manja.

“Kakak Tian... perutku... sekarang hangat banget... dan geli.”

Fan Shishi datang sambil mengelus perutnya yang masih ramping, tapi kini memancarkan aura kehidupan yang lembut seperti kelopak langit. Ia mengenakan jubah putih lembut yang digambar sendiri oleh Bai Lu Qian semalam, dengan motif awan dan bulan kecil di bagian perut.

Tian Fan tersenyum, menatapnya penuh kelembutan. “Benih langitmu mulai tumbuh, Shishi. Itu artinya... kau semakin terikat dengan dunia ini.”

Shishi merapat dan memeluk Tian Fan dari samping. “Aku mau ikut ke undangan itu. Aku kan calon ibu, jadi harus lihat siapa saja yang akan menjadi dunia tem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 197. Pengundian dan Persiapan Pertandingan

    Xiao Tian menutup gulungan kecil di tangannya, duduk kembali di kursi dengan wajah tenang. Aura misterius yang mengelilinginya membuat beberapa murid tribun merasa ada sesuatu yang berbeda, namun mereka belum tahu siapa sebenarnya pemuda bertopeng perak itu. Tetua agung melangkah ke depan lagi, menatap ke arah kotak undian yang masih berputar dengan cahaya spiritual. “Selanjutnya, peserta lain akan mengambil undian. Mohon bersabar,” suaranya terdengar jelas, menenangkan namun menegangkan. Beberapa murid elit dari Sekte Sekutu Tian Fan dan lima sekte teratas maju, satu per satu menarik gulungan, mencatat nomor pertandingan mereka. Tribun bergemuruh, beberapa bersorak ketika murid top mendapatkan nomor awal, sementara yang lain saling bertukar pandang, menilai peluang. Nama-nama besar dari Daftar Surgawi, yang mencatat 30 murid paling jenius dari berbagai sekte di lima benua, menjadi perhatian utama para tetua: Dimana sang nomor satu dalam Daftar Surgawi, Qiu Feng dari Sekte Langit

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 196. Pembukaan Turnamen Seribu Bintang

    Langit Kota Tianque memancarkan cahaya emas pagi itu. Ribuan bendera dari sekte-sekte besar berkibar di udara, memenuhi arena raksasa berbentuk lingkaran dengan tribun menjulang setinggi gunung. Ribuan murid, tetua, hingga kepala sekte berkumpul, masing-masing membawa kebanggaan dan gengsi yang siap dipertaruhkan. “Turnamen Seribu Bintang dimulai!” suara lantang wasit agung menggema, disambut sorakan bergemuruh dari penonton. Satu per satu nama sekte diumumkan. Saat Sekte Langit Emas muncul, murid-murid mereka melangkah dengan formasi rapi, aura mereka bagaikan matahari yang terbit. Tribun bersorak memuji disiplin mereka. Lalu datang Sekte Naga Hitam, membawa hawa suram yang membuat udara terasa dingin. Senyum tipis dan tatapan merendahkan dari para tetua mereka menyapu seluruh arena. Hingga akhirnya, suara juru bicara mengumumkan dengan lantang, “Peserta berikutnya... Sekte Putra Langit!” Suasana mendadak hening. Banyak yang saling pandang, sebagian bahkan tertawa pelan. “Sekte

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 195. Persiapan Menghadapi Ancaman

    Cahaya senja perlahan menghitam, langit di atas Sekte Putra Langit berubah jingga keemasan. Tian Fan berdiri di halaman utama, menatap murid-murid dan para pendamping yang mulai berkumpul. Aura tenang namun tegas mengelilinginya. “Semua anggota Sekte Putra Langit, dengarkan baik-baik,” ucap Tian Fan. “Ancaman baru telah muncul. Jiwa Iblis Ketujuh sedang mengintai. Kita harus bersiap. Jangan terlalu santai, tingkatkan latihan kalian. Setiap langkah, strategi, dan energi kalian menentukan keselamatan sekte.” “Ling Lanxi, Ling Hanyue, dan Ling Yueli, kalian akan berlatih bersamaku malam ini” lanjut Tian Fan sambil menatap ketiga Roh Senjata itu. “Latihan untuk menghadapi Jiwa Iblis Ketujuh. Kalian harus siap bertarung di medan sesungguhnya, sekaligus melatih harmoni energi kita.” "Mendengar itu wajah ketiga gadis itu memerah, entah kenapa latihan yang muncul di benak mereka bertiga adalah latihan panas di atas pembaringan. Tian Fan lalu menatap ke arah yang lainnya, "Kalian semua jug

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 194. Ancaman yang Mengintai

    Sore itu, udara di Sekte Putra Langit masih terasa damai. Tian Fan berjalan santai bersama Huang Yi Lin dan Fan Shishi di taman sekte, menikmati cahaya keemasan yang memantul di dedaunan. Shishi tertawa kecil saat Tian Fan menunjukkan gerakan-gerakan ringan yang menghibur, sementara Yi Lin sesekali menepuk tangan adik kesepuluhnya itu, tersenyum melihat kebahagiaan mereka. Di lain sisi, jauh di ruang baca utama, tubuh spiritual Jenderal Shan Ceng sedang tenggelam dalam meditasi sambil menelaah kitab kuno. Aura energi sekte mengalir lembut di sekelilingnya, menenangkan pikiran. Tiba-tiba, getaran hebat mengguncang tubuhnya, menandakan resonansi dari tubuh fisiknya yang berada tidak terlalu jauh dari tempatnya. Dengan refleks cepat, Jenderal Shan Ceng menghilang dari ruang baca dan muncul di hadapan Tian Fan. Seketika, Tian Fan juga merasakan energi iblis luar biasa kuat terpancar dari arah pegunungan dekat Sekte Putra Langit. Tanpa ragu, mereka berdua melesat menuju sumber energi itu

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 193. Aturan dan Tujuan Turnamen

    Kapal roh Sekte Putra Langit terus meluncur menembus awan, membelah langit biru Dimensi Tengah. Suasana di kabin kini lebih serius. Para murid sekte lain tetap duduk dengan penuh perhatian, sementara kelima Master Aula Tian Fan duduk berjejer, siap menjelaskan rincian yang lebih mendalam. Wu Lin Jia, Master Aula Timur, membuka pembicaraan dengan suara tegas namun tenang. “Turnamen Seribu Bintang bukan sekadar pertarungan biasa. Tujuan utamanya adalah menentukan 100 peserta terbaik dari seluruh benua tengah, yang akan memperoleh hak istimewa masuk ke Alam Rahasia Xuán Tíng, babak final dari kompetisi sekaligus penentuan murid paling berbakat di seluruh Dimensi Tengah.” Bao Zhang, Master Aula Selatan, menambahkan, “Setiap peserta akan melalui beberapa ronde eliminasi. Pertarungan bersifat terbuka dan dinilai secara objektif oleh dewan pengawas arena. Kekuatan, strategi, kemampuan menyesuaikan diri dengan lawan, dan kerja sama antar-sekte semuanya diperhitungkan.” Bai Guan Xing, Mast

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 192. Perjalanan Ke Turnamen Berlanjut

    Tawa ringan di kabin kapal roh baru saja mereda ketika suara tegas terdengar dari sudut lain. Bao Jie, murid keempat Tian Fan dan Master Aula Utara, menepuk meja dengan tangan terbuka. “Kakak pertama, kakak kedua, kakak ketiga, dan adik kelima, aku rasa sudah cukup bercanda. Aku senang melihat kalian gembira, tapi ingat, turnamen ini bukan sekadar permainan. Fokus kita adalah yang terpenting sekarang, tugas kita kali ini cukup berat, menentukan tidak hanya nama baik Sekte Putra Langit, tapi juga keselamatan diri masing-masing. Jangan sampai keseruan mengalahkan kewaspadaan.” Para murid menunduk sedikit, menyadari keseriusan kata-kata Bao Jie. Wu Lin Jia, Master Aula Timur, masih menahan senyum tipis. Bai Guan Xing, Master Aula Barat, menyeringai ringan, sementara Bao Zhang, Master Aula Selatan, tampak menelan tawa yang tersisa. Xiao Zi Ning, Master Aula Tengah, menunduk lebih dalam, wajahnya masih tersisa merah karena kejadian tadi. Di sudut kabin, sosok berdiri tenang, jubah panja

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status