Share

Rama dan Sinta Bag. 2

Seorang pria menatap pantulan dirinya di sebuah cermin. Dia menghela napas ketika dilihatnya wajah dalam cermin itu tak seperti wajahnya yang seharusnya. Setengah wajahnya penuh bekas luka bakar dan rambutnya di sisi wajah itu tak tumbuh lagi.

“Kau tak akan mengenaliku yang seperti ini,” gumamnya dengan nada sedih. Di pikirannya ada seorang wanita yang dia harap masih menunggunya. Tapi tiap kali memilikirkan wanita itu, dia diserang perasaan takut bahwa harapannya tak terkabul. Sudah terlalu lama sejak dia dan wanita itu berpisah. Bahkan di perjumpaan mereka yang terakhir, pria itu dengan jelas mengatakan kalau mereka tak bisa bersama. Pria itu terbelenggu oleh statusnya sebagai pendosa yang tak mungkin diizinkan tuhan untuk bersama dengan hambanya yang suci. Dia sudah berulang kali memantapkan hati untuk melupakan masa lalunya. Tapi bayangan wanita itu menariknya lagi dan lagi.

Pria itu akhirnya pasrah, dia menyerah pada perasaan yang semakin lama semakin menggerogotinya. Meski Tuh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status