LOGINTidak menemukan sesuatu yang lain di lantai pertama, mereka segera menuju ke lantai dua. Langkah mereka terhenti oleh pintu yang menuju ke lantai dua. Mereka mencoba membuka pintu, tetapi gagal. Setelah mencoba beberapa kali, mereka akhirnya berhenti. Lalu mereka memeriksa ulang lantai pertama dan tidak menemukan apapun yang baru.
“Sekarang apa yang harus kita lakukan?” Tampak kesedihan di wajah Xiao ling. Jiang Mingyao terdiam, ia tampak memikirkan sesuatu. Melihat Jiang Mingyao sedang berpikir, Xiaoling juga mencoba memikirkan apa rencana selanjutnya. “Mari kita membuat sumpah darah.” Suara Jiang Mingyao tiba-tiba terdengar. Xiaoling menatap ke arah wajah wanita di depannya, ia bertanya, “Apa maksudmu dengan membuat sumpah darah.” “Aku akan berlatih, kau membantuku. Setelah aku kuat, aku akan membawamu keluar dari sini. Kita bisa bersumpah darah tidak akan saling menghianati atau bersumpah menjadi saudara angkat.” Xiao Ling berpikir, beberapa saat kemudian ia menganggukkan kepalanya tanda setuju. “Aku tidak punya siapapun di dunia ini dan kau orang yang pertama kutemui setelah ratusan tahun. Mari kita mengangkat saudari dan bersumpah saling menyayangi dan tidak menghianati.” “Aku setuju, walau tubuh ini mempunyai keluarga tetapi mereka tidak bisa dikatakan sebagai keluarga. Musuhmu akan menjadi musuhku demikian juga sebaliknya. Kita akan menjadi kuat bersama dan menjadi yang teratas di benua ini.” Jiang Mingyao setuju dengan usulan Xiaoling. Mereka lalu bersumpah sebagai saudari yang berbagi suka dan duka. “Dantian mu hancur, bagaimana kau mau berlatih?" Tanya Xiaoling sesaat setelah mereka bersumpah. “Kitab Dewi Alkamia menyebutkan kita bisa membentuk ulang dantian kita bahkan meningkatkan kualitas dantian. Aku membutuhkan Pil Pemurnian Dantian dan Elixir Penempaan Tubuh.” “Dimana kita mendapatkan keduanya itu?” Dahi Xioling berkerut, tiba-tiba kegembiraan tergambar di wajahnya.” Kenapa kita tidak memeriksa semua isi botol pil yang di lemari?” “Betul, ayo kita periksa.” Jawab Jiang Mingyao, lalu mereka membongkar lemari yang berisi puluhan obat. “Dengan kitab Dewi Alkimia, seharusnya kamu bisa mengenali pil-pil ini, bukan?” Tanya Xiaoling, Jiang Mingyao menganggukkan kepalanya. Ia segera memeriksa botol-botol itu. Setelah memeriksa beberapa botol, hatinya dipenuhi perasaan dingin. Pil-pil ini mungkin sudah berusia ratusan atau bahkan ribuan tahun, dari beberapa botol yang telah ia periksa, bisa dikatakan pil-pil itu sudah rusak. Jiang Mingyao tidak putus asa, dia terus memeriksa semua botol pil itu. “aku menemukannya…” Teriak Jiang Mingyao sambil mengangkat mengangkat dua botol pil dengan wajah dipenuhi kebahagian, Xiaoling juga. “Apalagi yang kau butuhkan?” Tanya Xiaoling dengan penuh semangat. “Bak untuk mandi.” Jawab Jiang Mingyao. “Di sana ada sebuah bak mandi dan tidak jauh ada kolam air yang jernih.”Sahut Xiaoling sambil menunjuk ke satu arah di belakang menara lima lantai itu. Jiang Mingyao segera melangkahkan kakinya tempat yang ditunjuk oleh Xiaoling. Sesampainya disana, ia melihat sebuah bak mandi yang sangat mewah di bawah sebuah pohon. Tak jauh dari bak mandi itu terdapat sebuah kolam, air di kolam itu sangat jernih. Jiang Mingyao mengambil air di kolam dengan kedua tangannya, lalu meminumnya. Setelah minum beberapa teguk, Jiang Mingyao merasa puas, air kolam ini terasa sangat manis dan menyegarkan. Tiba-tiba tubuh Jiang Mingyao terjatuh ke tanah, tubuhnya bergetar dengan hebat. Jiang Mingyao merasakan sakit yang amat sangat sehingga tubuhnya meringkuk. “Mingyao, kenapa? Ada apa denganmu?” Teriak Xiaoling dengan penuh kecemasan tetapi Jiang Mingyao tidak menjawab. Setelah beberapa saat rasa sakit itu mereda, kini wajahnya memanas seolah-olah ada lempengan besi membara yang menempel di wajahnya. Jiang Mingyao segera berlari ke arah kolam dan memasukkan seluruh kepalanya ke dalam kolam. Xiaoling melihat darah hitam mengalir keluar dari kepala Jiang Mingyao, ia menjadi kuatir. Ia tidak bisa melakukan apapun untuk menolongnya. Setelah rasa sakit itu menghilang, Jiang Mingyao mengangkat kepalanya. Tangan Xiaoling menutup bibir Xiaoling, sedangkan tangan yang lain dengan jari telunjuk menunjuk ke arah wajah Jiang Mingyao. “Wajahmu…Minyao wajahmu.” Jiang Mingyao segera berlari ke sisi lain kolam itu, ia bisa melihat pantulan wajahnya dari air di kolam. Sebuah wajah kecil yang sangat cantik, kedua mata itu bersinar dengan cerah bagaikan bintang di langit, hidung yang mancung disertai bibir kecil yang memerah. Tidak ada lagi tanda lahir berwarna hitam yang menutupi setengah wajahnya. “Wajahku sembuh..!”Teriak Jiang Mingyao sambil melompat-lompat bahagia, Xiaoling pun ikut melompat-lompat bahagia. Setelah merasa lelah mereka berhenti. Jiang Mingyao teringat jika ia harus memperbaiki dantiannya. Jiang Mingyao segera mengisi bak itu dengan air dari kolam. Setelah bak itu terisi penuh, Jiang Mingyao membuka Elixir Penempaan Tubuh dan menuangnya ke dalam bak mandi. Membuka pakaiannya, Jiang Mingyao berendam di dalam bak, lalu ia meminum pil Pemurnian Dantian. Sesaat setelah meminum pil itu, ia jelas merasakan sensasi hangat di dantiannya, tetapi sebelum ia sempat merasakan kenikmatan itu, rasa sakit yang nyata perlahan menyebar ke seluruh tubuhnya. Awalnya, hanya sedikit rasa sakit yang menyengat, tetapi dengan cepat menjadi lebih intens. Ia menggertakkan giginya, tubuhnya gemetar tak terkendali saat rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhnya. Rasanya seperti kulitnya diiris sepotong demi sepotong; bahkan penderitaan diiris perlahan hingga mati pun tak tertandingi! Ia menahan rasa sakit itu, tetapi kesadarannya semakin kabur. Ketika ia sadar kembali, ia pikir ia baik-baik saja, tetapi sebaliknya, ia justru merasakan sakit yang lebih menyiksa! Bahkan meridian dan sumsum tulangnya mulai terasa sakit, seolah-olah retak. Jiang Mingyao meringkuk erat seperti kepompong, rasa sakit yang hebat dan dahsyat membuatnya hampir mustahil untuk mengangkat jari. Kali ini, ia bahkan tak punya kekuatan untuk berteriak. Bahkan Jiang Mingyao, yang telah menjalani dua kehidupan, tak kuasa menahan diri untuk mengumpat. Sungguh tak tertahankan! Setelah hampir mencapai batasnya, ia pingsan lagi, berulang kali. Saat sadar kembali, rasa sakit di tubuhnya telah hilang sepenuhnya, tetapi Jiang Mingyao merasa seolah-olah tubuhnya telah dilubangi, seluruh tubuhnya sakit dan lemas. Jiang Mingyao menemukan Xiaoling di samping bak mandi sedang menunggunya dengan wajah penuh kecemasan. “Kau sembuh…”Teriak Xiaoling saat melihat Jiang Mingyao tersadar dari pingsannya, Jiang Mingyao yang mendengar teriakan Xiaoling, menganggukkan kepala sebagai tanda pembenaran. “Cobalah untuk menyerap energi spiritual.” Sahut Xiaoling. Jiang Mingyao segera duduk bersila, memejamkan mata, dan memfokuskan pikirannya, merasakan energi spiritual antara surga dan bumi. Tak lama kemudian, Jiang Mingyao merasakan aliran hangat yang menenangkan mengalir ke dalam tubuhnya, mengalir melalui anggota tubuhnya dan kemudian ke dantiannya. Akhirnya bisa berkultivasi! Dengan gembira, Jiang Mingyao menyerap energi spiritual di sekitarnya ke dalam tubuhnya. Catatan; Tingkat Alkemis ; Fana, Bumi, Master, Grand Master, Abadi, Surga, Suci, Dewa. kualitas Pil : Rendah, menengah, Tinggi, sempurna."Jika Yang Mulia berkenan, aku bersedia membantu Anda," kata Jiang Mingzhu lembut, mata indahnya berbinar-binar, ekspresi malunya sungguh menawan."Kalau begitu, Mingzhu, terima kasih atas bantuanmu." Saat ini, menatap wanita menawan di hadapannya, ia tak kuasa menahan rasa iba. Jika ia belum memiliki Yin’er ia mungkin juga telah jatuh cinta pada wanita di hadapannya.“Menurutmu siapa dirimu? Apa kau mengira sembarang orang bisa berkenalan dengan pemilik Paviliun Tianji?” Jiang Yinyin menunjukkan rasa ketidaksukaannya atas sikap saudarinya.“Yin’er, Mingzhu hanya mencoba membantuku, kau jangan marah padanya.” Tang Shuwu memeluk Jiang Yinyin dengan mesra, Jiang Mingzhu hanya bisa menatap mereka sambil mengigit bibirnya.Saat ini, pelelangan telah dimulai.Seorang wanita jangkung dan anggun dengan gaun kasa tipis yang berkibar masuk perlahan, diikuti seorang pelayan yang membawa nampan berlapis kain merah, mengundang rasa penasaran semua orang."Selamat datang semuanya di Paviliun Tianj
Hari ini, Paviliun Tianji penuh sesak, para bangsawan dari dalam dan luar kekaisaran datang untuk mengikuti pelelangan. Dalam empat tahun ini, nama Paviliun Tianji melambung tinggi berkat pil-pilnya.Antrian panjang terjadi dimulai dari pintu masuk, tamu undangan diminta membawa kartu undang untuk masuk. Tampak putra mahkota datang bersama Jiang Yinyin dan Jiang Mingzhu.Tiba-tiba tatapan para tamu tertuju kepada seorang gadis berpakaian dan bercadar hitam, ia berjalan ke depan bersama dua pelayannya. Gadis itu berjalan melewati para tamu undangan. Tatapan mata cerah nan cantik tetapi ada sedikit kelicikan di mata itu, membuat matanya tampak memikat. Gadis itu berjalan dengan punggung tegak lurus, tidak rendah hati juga tidak sombong, aura kebangsawaannya yang dingin membuat para tamu undangan bertanya-tanya siapa gadis ini. Ada kucing hitam ditangan kiri gadis itu yang menambah keselarasan penampilannya.Putra mahkota dan dua wanita yang datang bersamanya juga melihat semua ini. Lan
Pada saat ini, dedaunan teratai hijau di sekitarnya bergoyang lembut tertiup angin, menyembunyikan sosok mereka di dalamnya...Airnya sejuk, tetapi tak mampu menghentikan kenaikan suhu udara.Sesaat kemudian, Tang Shuwu tiba-tiba menggendong wanita itu dan berjalan menuju tempat terpencil di antara dedaunan teratai, sehingga bahkan jika seseorang lewat, mereka tak akan melihat apa pun."Kemarilah dan lihat, pemandangan di sini terlihat sangat indah!" Begitu keduanya berjalan ke kedalaman yang tersembunyi di balik daun teratai, mereka mendengar beberapa suara datang dari…Pada saat ini, Tang Shuwu dan Jiang Yinyin, yang tersembunyi di dalam air, merasakan sesak di hati mereka. Jiang Yinyin begitu ketakutan sehingga ia memeluk pria di depannya erat-erat dan tidak berani bergerak sama sekali! Jika mereka ketahuan, tamatlah riwayat mereka."Yang Mulia, apa yang harus kita lakukan?" Jiang Yinyin, yang dipeluk pria itu, berbisik di telinganya. Wanita itu memancarkan aroma yang lembut, tetapi
Wajah Tang Shuwu tetap tampan, tetapi ekspresinya luar biasa gelap. Rasa sakit yang memancar dari tubuhnya jelas mengingatkannya bahwa ia telah dipukuli oleh wanita ini, Jiang Mingyao."Memangnya kenapa kalau aku memukulmu?" Jiang Mingyao mencibir, alisnya yang halus dan melengkung sedikit terangkat, matanya dipenuhi dengan kesombongan yang jahat! Sikapnya seolah berkata, "Jika kau tidak puas, datanglah dan balas dendam.""Kakak, apa kau benar-benar menghormati keluarga kerajaan? Yang Mulia adalah Putra Mahkota, dan kau sebenarnya..." Jiang Yinyin menggigit bibirnya, langsung menuduh Jiang Mingyao tidak menghormati keluarga kerajaan."Kapan kau seharusnya membahas masalah keluarga kerajaan?" Jiang Mingyaoi tahu betul bahwa kata-kata Jiang Yinyin jelas-jelas merupakan upaya untuk menjebaknya atas rencana jahatnya terhadap putra mahkota.Tapi siapa yang akan percaya padanya hanya karena beberapa kata? Ha! Lagipula, dia belum benar-benar melakukan apapun pada Tang Shuwu Ia hanya ingin
Tang Shuwu menatap sekilas sekelilingnya, tanpa ia sadari, ia memasuki halaman Jiang Mingyao. Tang Shuwu memang berencana menemui Jiang Mingyao tetapi tidak dalam keadaan seperti ini.“Aku hendak menemuimu, bisakah kita bicara berdua?” Wajah Jiang Yinyin menjadi kelam mendengar perkataan Tang Shuwu, kini ia tahu kenapa pria di sampingnya selalu tampak linglung. Semua karena wanita tak berguna di depannya, Jiang Mingyao.“Tidak!” Jiang Mingyao menolak dengan tegas,”Tidak perlu ada pembicaraan diantara kita.”Mendengar ini, wajah Tang Shuwu langsung membeku. Ia menatap Jiang Mingyao melihat tatapan dingin di matanya, seolah-olah ia sedang bercanda..."Jiang Mingyao, aku tak akan mempermasalahkan apa yang telah terjadi. Kalau kau tidak tahu apa yang terbaik untukmu, kelak kau jangan menyesalinya!" Tang Shuwu merasa Jiang Mingyao sengaja mempermainkannya untuk menarik perhatiannya.Namun, memikirkan kata-kata "pembatalan pertunangan" yang terucap dari bibirnya masih membangkitkan rasa tid
Jiang Mingyao tidak bodoh, ia tahu jika pukulan itu mengenai tubuhnya maka ia akan menderita luka dalam yang sangat parah. Jiang Mingyao bergerak dengan langkah kaki aneh, tamparan itu melewatinya dan menghantam dinding rumah hingga roboh.“Kini perdana menteri hendak membunuhku?” Jiang Mingyao melirik ke arah tembok yang telah roboh itu.Jiang Beixuan menatap Jiang Mingyao dengan mata menyelidik, ia tidak percaya jika Jiang Mingyao bisa mengelak dari tamparannya. Jiang Mingyao bergerak dengan langkah kaki aneh tanpa adanya energi spiritual.“Darimana kau mempelajari langkah itu?” Tanya Jiang Beixuan dengan wajah penasaran.“Perdana menteri akan tahu ketika saatnya tiba.” Jiang Mingyao melanjutkan perjalanannya kembali ke pekarangannya. Jiang Beixuan menatap punggung gadis itu, hatinya meragu, apa gadis itu benar-benar tidak berguna?“Ayah, kenapa kau membiarkan gadis jalang itu pergi.” kata-kata Jiang Mingzhu membuyarkan lamunan Jiang Beixuan.“Diam! Yinyin dan kau akan mendapatkan P







