Beranda / Romansa / Diam-diam Menikahi Bos Besar / Bab 202. Siapa yang lebih Cocok Memakainya?

Share

Bab 202. Siapa yang lebih Cocok Memakainya?

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-18 13:23:37

Ciuman itu sangat berbeda saat dibandingkan yang mereka lakukan pertama kali di rumah sakit. Ciuman mereka saat di rumah sakit membuat Rania merasa terkejut seolah ada arus listrik yang mengaliri tubuhnya hingga dia bahkan tidak ingat bagaimana Aaron meninggalkan dirinya...

"Aku benar, kan?!" Mirna memukul tangan Rania dengan antusias, "Kamu baru saja pergi 1 hari tapi nyawamu sudah melayang." Mirna tertawa lalu berkata lagi, "Pengantin baru memang berbeda."

Rania berdeham, "Memangnya kenapa kalau aku memikirkannya? Kami sudah menikah, memangnya aku tidak boleh memikirkan suamiku sendiri?"

Perkataan Rania sangat tegas hingga membuat Mirna tidak bisa berkata apa-apa.

Tiba-tiba Mirna mendekat ke samping telinga Rania lalu dengan suara yang pelan bertanya, "Bagaimana kemampuannya dalam hal itu?"

Rania tidak dapat menjawab "..."

"Terakhir kali kamu tidak mau mengatakannya jadi lupakan saja, tapi sekarang sudah menikah apa kamu masih merasa malu?" Mirna tidak berhenti mendesaknya, sikapnya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 211. Putri keluarga Mahendra

    Setelah menutup teleponnya, Aaron menyadari istri kecilnya sedang menatap dia dengan penuh kebencian."Memangnya aku emosi saat bangun?"Aaron tidak menjawab, "....""Jika aku sedang emosi bukannya semua itu salahmu, apa kamu sama sekali tidak menyadarinya?!"Aaron masih terdiam."Kalau mau pergi, pergi saja sendiri! Aku tidak mau!""Ayolah." Aaron merasa seperti sedang menghibur anak kecil, "Aku sudah seminggu tidak pulang, mungkin juga ada yang ingin dikatakan nenek padamu."Rania malas menghiraukannya, ia langsung berjalan ke sofa dan mengambil handphone lalu bermain. Belakangan ini terlalu banyak hal aneh yang terjadi, ia tidak memainkan gamenya terlalu lama, jadi rangkingnya sudah turun dan otomatis beberapa bintang sudah turun...Aaron mengerutkan kening beberapa detik, kemudian membalikkan badan dan pergi.Setelah satu permainan berakhir, nenek Widjaja kembali menelepon, "Rania, Aaron bilang kamu tidak enak badan ya, jadi tidak ingin datang untuk makan, kamu katakan sejujurnya

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 210. Semalam memang terlalu Kasar!

    Tiba-tiba pintu kamar terbuka, lalu seorang lelaki yang tak lain adalah pelaku dari ini semua berjalan masuk.Aaron baru selesai mandi, dia mengenakan kemeja putih yang halus dan celana hitam panjang, ia terlihat sangat segar dan tampan.Sedangkan Rania hanya berbaring di ranjang seperti seorang pasien yang sedang mengidap penyakit parah, ia menatap pria itu dengan penuh kebencian.Aaron melihat istri kecilnya yang membungkus diri seperti bakcang lalu bertanya, "Kamu kenapa?”Masih beraninya dia bertanya dengan suara yang begitu lembut dan penuh perhatian.Benar-benar sangat tidak tahu malu, sekali!Aaron berjalan mendekat lalu mengulurkan tangan, belum juga menyentuh wajah Rania, tapi Rania sudah menepis tangannya.Karena terlalu kuat menepis, Rania memegang tangannya dan mengendus pelan, sudut matanya hampir mengeluarkan air mata karena kesakitan."Apakah separah itu?" Tanya Aaron sambil mengerutkan keningnya."Kamu bisa tidak separah itukan!" Rania mulai berteriak, "Semua salahmu!"

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 209. Aku tidak ingin Hamil!

    "Baiklah." Fu Ziyang mencibirkan bibir kecilnya, dalam hati berpikir, "Kalau begitu Paman Aaron seharusnya membelikan barang itu untuk Tante kecil ya?"Fu Ziyang memakai ranselnya lalu memeluk barang-barang untuk mandi dan pergi ke atas.Rania yang duduk di sana mulai marah dan mengutuk dalam hati, "Dasar orang cabul!Tidak tahu malu sekali!"Begitu pulang langsung dengan membeli barang seperti ini, benar-benar sangat tidak tahu malu!Suara pintu ruangan terbuka, Aaron yang tidak tahu malu itu berjalan keluar.Satu tangannya dimasukkan ke dalam saku celana, ekspresinya lembut dengan alis mata yang tebal, kemeja putih yang sudah dipakai seharian juga tidak terlihat kotor, penampilannya terlihat sangat dewasa, terkendali dan benar-benar terlihat seperti orang yang memiliki sopan santun.Siapa yang bisa menyangka ternyata dalam hatinya selalu memikirkan untuk melakukan hal seperti itu?Rania menatap pria itu, merasa dirinya terlalu polos.Ia merasa wajah pria ini yang terlihat sangat ser

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 208. Kenapa lagi wanita ini?

    Panggilan dengan cepat diangkat dan terdengar suara seorang pria yang sangat merdu, "Apa anakku telah membuat masalah untukmu?"Rania terdiam, "....""Tidak ada apa-apa, istriku hanya salah paham saja." Setelah selesai, Aaron lalu menutup telepon.Aaron menarik koper besar itu ke salah satu sudut ruang tamu, lalu berjalan ke samping meja untuk duduk dan berkata, "Sini.""Mau apa?" jawab Rania dengan waspada.Di atas meja ada satu kotak obat, Aaron berkata, "Kakimu kenapa berdarah?"Rania menunduk, ternyata memang ada darah yang sudah membeku di bagian bawah kakinya."Sini." Aaron berkata lagi.Rania mencibirkan mulutnya tetapi masih tetap berjalan ke arah pria itu.Sampai di depannya, Aaron mengulurkan tangan untuk memegang kaki kecilnya dan langsung mengangkatnya dan membiarkan dia duduk di samping, kakinya diletakkan di atas paha pria itu.Ketika ia mengoleskan alkohol pada luka, Rania kesakitan hingga hampir menangis."Aduh, pelan-pelan.... Ah, sakit sakit.... Aduh.... pelan-pelan.

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 207. Dia Wanita Simpananmu?

    Tapi dia sama sekali tidak menyangka akan berada dalam situasi seperti ini. Ketika dia berniat untuk menjemput suaminya, ia malah bertemu dengan wanita yang menjemputnya! Dan bukankah sangat kebetulan sekali, wanita itu adalah wanita yang tadi menabraknya!Bagus sekali!Hanya dalam waktu beberapa detik, Rania memikirkan cara untuk menyapa. Tapi ketika pria itu berjalan ke arahnya, dia langsung ketakutan, dan "Shup", Rania langsung berjongkok untuk bersembunyi.Aaron di samping melihatnya sambil mengerutkan kening. Dia merasa punggung orang yang sedang berjongkok ini begitu familiar."Aaron!"Suara itu menarik perhatian Aaron, ia melihat seorang wanita yang berlari kecil lalu berkata,"Ibumu sudah datang.""Dia bukan ibuku." Kata seorang anak kecil yang berjalan di belakangnya.Aaron tidak menjawab.Anak itu berumur 5 tahun, ia menggendong sebuah tas ransel hitam yang besar, mengenakan kaos merah dan celana jeans, wajahnya yang kecil membuatnya terlihat cantik dan keras kepala, dengan

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 206. Pria Tua memelihara Wanita Muda?

    Amelia mengeteskan air mata dan dia terus bicara,"Aku sudah memeriksa, Aaron tahun ini berumur 30 tahun, dia hanya bermain-main dengan perempuan seperti dirimu, pernikahan? Bahkan Keluarga Widjaja tidak datang untuk melamarmu, orang tua yang kaya raya memelihara perempuan muda hanya untuk bermain, kamu mengira dia menikahimu karena dia benar-benar menyukaimu? Jangan konyol!""Aaron menyukaiku atau tidak itu bukan urusanmu, tapi aku bisa memastikan satu hal, Rangga, dia tidak menyukaimu."Raut wajah Amelia seketika berubah, Rania tersenyum dan berkata lagi,"Lalu, jangan kira Kakek Widjaja sedang membelamu, dia memukul Rangga karena dia tidak mau merasa malu. Dan jangan kira karena kamu menikah dengan Rangga kamu dapat langsung menjadi nyonya muda dari keluarga kaya raya yang bisa bersantai menikmati kekayaan. Dia itu laki-laki brengsek yang tidak bisa mengendalikan tubuhnya, dia bisa menidurimu itu berarti dia juga bisa meniduri perempuan lain. Saat nanti ada pihak ketiga, keempat, k

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status