"Kalau tidak boleh melakukan ini dengan Renata, bagaimana kalau denganmu saja.”Felix lalu semakin menekan tubuh Emily dan jarak di antara mereka semakin tidak ada."Felix, jangan seperti ini!” Meskipun Emily demikian, tapi tubuhnya langsung merespon dengan sendirinya..Felix bisa merasakan reaksi tubuh Emily dan dia semakin menggebu. Dia menciumi Emily dan membuka pakaiannya."Sayang, kita bukan sedang membuat berita panas. Tidak perlu begitu tegang." Felix menggoda Emily, membuat wajah Emily seketika memerah.Felix mencium bibir Emily dengan begitu lembut dan penuh perasaan. Dia sangat lembut, dan sekarang mulai mengerti bagaimana caranya agar bisa membuat wanitanya ini merasa tenang dan nyaman.Emily juga tidak menolak lagi, dia mengalungkan kedua tangannya ke leher Felix.Sekarang, dua orang telah berbaring di atas sofa. Dua orang itu menyatu dan menjadi satu.Emily merasakan kehangatan dan kelembutan dekapan Felix, dia merasa sangat bahagia.Sama halnya dengan Felix. Emily ini a
"Kalau begitu, mari kita berangkat sekarang!" Kata Samuel dengan semangat.Mereka akhirnya pergi.Lokasi ini ada di taman wisata dan hiburan anak anak.Renata menjadi bintang iklan dari Sebuah Produk dari perusahaan Lewis. Perusahaan Lewis memang sangat mengutamakan Kualitas kerja. Karenanya, Presdir Lewis harus hadir untuk langsung melihat proses pembuatan iklan itu sendiri.Renata begitu cantik dengan gaun panjang yang terbuka bagian dada dan lengannya. Rambutnya yang panjang di ikat ke samping dan begitu tampak menggoda.Dia sudah melakukan berbagai macam gaya pemotretan dan pengambilan video. Ketika melihat Presdir Lewis berada di ujung sana untuk memperhatikan proses pembuatan iklan dirinya, Renata begitu senang dan percaya diri sekali. Dia semakin membuat gaya yang semakin menggoda.Samuel menelan ludah ketika hendak mencuri gambar.Emily sampai menyikut lengannya."Cepat ambil kesempatan!""Tunggu sebentar, biar aku mengaguminya terlebih dahulu." "Dasar pria!" Emily menggumam.
Emily ditakdirkan untuk gagal kali ini! Itu pemikiran semua orang!Meli tersenyum, tidak perlu lagi untuk dia membalas Emily, tinggal menunggu Emily kali ini terjatuh dengan sendirinya dan dia tinggal menertawakan saja nanti.Amel dan Popi dengan berani berkata akan membantu Emily sekuat tenaga. Emily menoleh pada mereka dan mengucapkan terima kasih.Tapi tunggu dulu!Bagaimana mungkin dia akan mewawancarai Suaminya sendiri?Emily tiba-tiba menjadi linglung.Saat melihat ekspresi Emily, editor Sania merasa khawatir. Dia segera menepuk pundaknya dan berkata dengan penuh harapan."Aku mohon, Emily. Stasiun kita ini hanya bisa mengandalkanmu untuk menjadi Top seller di industri berita. Katakan saja bantuan apapun yang kamu butuhkan, kami pasti akan segera menyiapkan."Nampaknya, kali ini Editor Sania memaksa dan sangat berharap.Meli yang ada di sampingnya langsung mencibir, "Hehe, Emily, kamu sungguh hebat. Bukankah kamu sudah pernah mewawancarai Presdir Lewis satu kali? Kamu pasti bis
“Apa? Dia berselingkuh?” Emily terkejut luar biasa dan jantungnya hampir melompat dari tempatnya.Suaminya berselingkuh? “Sudah tersebar gosip gila-gilaan di internet. Renata, seorang artis wanita terkenal ini sedang mendekati Presdir Lewis, dan ingin merebutnya dari istri sah. Emily, menurutmu apa wanita ini tidak tau malu, ya? Presdir Lewis, mana mau dengan wanita jalang seperti dia?""Ya benar. Dia tidak pantas!" Popi yang baru gabung ikut menyahut dengan semangat.Oh.. Emily baru ingat sekarang. Renata adalah artis yang namanya kini tengah melambung di dunia perfilm-an dan digadang-gadang sebagai dewi di hati para pria.Tubuhnya yang molek dan sempurna. Bibir seksi dan aduhai, serta mata lincah dan Suaranya yang merenggut hasrat. Wanita seperti ini, tidak akan ada pria yang dapat menahan godaannya.Tapi, seorang dewi yang terkenal sangat taraf internasional seperti dia, bagaimana mungkin memiliki hubungan dengan Felix?Melihat orang-orang di dalam kantor yang sangat kacau, sanga
Alika sangat marah dan ingin sekali berteriak kencang. Tetapi, di depan Felix, mana dia berani? Dia hanya bisa mengepalkan tangannya erat-erat sembari menggigit bibir bawahnya tanpa menatap Emily, kemudian berbalik dan pergi."Alika, tunggu dulu!" Panggilan dari Emily menghentikan langkahnya.Alika berbalik, menatap Emily sambil bersedekap tangan dan mengangkat dagunya. Dihadapan Emily, dia tidak ingin menunjukan kelemahannya sedikit pun."Alika, dengarkan aku! Aku tidak akan memperpanjang masalah ini." Emily menatap Alika sangat dingin."Tetapi, kalau kamu masih menggunakan cara licik untuk mempermalukan aku lagi, aku akan membalasmu dengan cara yang sama."Tubuh Alika bergetar, tetapi dia masih mempertahankan sikap arogannya dan berbalik lagi untuk pergi.Setelah Alika pergi, Felix mengajaknya untuk pulang.Di dalam mobil, Emily termenung memikirkan semua hal yang terjadi.Orang yang telah memberinya obat tadi malam sudah pasti suruhan Alika. Mengerikan sekali.Putri sah keluarga Ju
Hanya ketika terbangun di pagi hari, dia sudah mendapati pakaian yang berantakan di atas lantai. Keadaan kamar juga sangat berantakan.Ketika dia menoleh ke sisinya, Alika sudah terbaring tanpa sehelai benang pun.Ketika mengingat apa yang terjadi semalam, Kelvin terkejut dan sangat menyesal.Dia berpikir jika semalam gadis ini adalah Emily. Dia mabuk berat dan tidak bisa mengontrol diri.Selama ini dia sudah berjanji tidak akan menyentuh Alika karena dia sadar, tidak pernah memiliki cinta untuk Alika. Semua cinta yang ada di hatinya masih utuh untuk Emily.Tapi kenapa malah begini?Kelvin terlihat frustasi. Lalu segera beranjak."Kelvin. Kamu mau ke mana?" Alika yang telah membuka mata bertanya."Aku harus pergi ke kantor. Lanjutkan saja tidurmu."Kelvin bergegas mandi, dan tanpa basa-basi dia keluar dari kamar hotel.Alika mengepalkan tangannya. Seberapa kuat usahanya untuk mendapatkan hati Kelvin, dia selalu gagal.Semalam, jika bukan karena Alika memasukkan obat ke dalam minuman K