Share

Putri Tertukar Dambaan Suamiku
Putri Tertukar Dambaan Suamiku
Penulis: Buchara

Bab 1

Penulis: Buchara
Pada peringatan tiga tahun pernikahannya, Septha membuka laci dan baru menyadari bahwa kondom yang dibelinya sebelum menikah ternyata masih belum habis.

Bukan karena mereka tidak pernah melakukan tindakan pencegahan, tetapi karena dia dan suaminya, Karl, memang tidak pernah berhubungan intim.

Jadi, mumpung hari ini adalah hari peringatan pernikahan mereka, Septha memberanikan diri membeli satu set lingerie seksi.

Setelah menenggak tiga gelas anggur, saat Karl keluar dari kamar mandi, Septha pun maju dan merangkul lehernya.

"Sayang," bisiknya dengan lembut. "Hari ini kita ...."

Karl justru mendorongnya dengan kuat. "Septha, kamu nggak punya harga diri ya?"

Tatapan pria itu dingin, suaranya menusuk. "Sudah berapa kali kamu memohon kepadaku? Kalau kamu kesepian banget, cari saja tongkat!"

Wajah Septha langsung memucat. Dia tak mengerti. Padahal dia hanya meminta kasih sayang dari suaminya, tetapi balasan yang didapat malah sekejam itu.

Septha tak tidur semalaman. Dia bersembunyi di balik selimut, membuka Google, menggulir layar ponsel.

[ Derita Pernikahan Tanpa Seks: Suami Tak Pernah Menyentuhku Sejak Menikah. Apa yang Harus Kulakukan? ]

Ada yang bertanya, apakah suaminya menyukai sesama jenis? Ada pula yang menulis, mungkin suaminya impoten.

Septha bingung. Dia bangkit untuk mengambil air minum, tetapi mendapati Karl tak ada di sisinya.

Lampu kamar mandi menyala. Dari celah pintu, terdengar suara aneh. Septha mendekat, mengintip lewat celah pintu. Seketika, pemandangan di dalam membuat wajahnya memucat.

Suaminya yang katanya tidak tertarik pada hal seperti itu, saat ini sedang melampiaskan hasratnya sambil menatap foto adik perempuannya.

Karl jelas mengira Septha sudah tidur. Dia larut dalam nafsu, bibirnya terus bergumam, "Gisella ... Gisella ...."

Septha berlari kembali ke kamar dengan sempoyongan. Saat ini, ponsel Karl yang diletakkan di atas nakas menyala. Dengan tangan gemetar, dia mengambilnya.

Dia memang tahu kode sandi ponsel suaminya, tetapi selama ini tidak pernah membukanya karena ingin menghormatinya. Namun malam ini, dia tak tahan lagi.

Di aplikasi WhatsApp, dia menemukan obrolan grup Karl bersama teman-temannya.

[ Kak Karl, hari ini genap 1000 hari kamu menjaga keperjakaanmu! Kita nggak minum-minum buat rayain? ]

[ Serius? Sudah hampir tiga tahun nikah sama Septha, tapi belum pernah menyentuhnya? ]

[ Padahal si Septha cantik dan seksi lho, meskipun kampungan .... Bisa-bisanya kamu tahan nggak pegang? ]

[ Tentu saja tahan! Jangan lupa, sebelum nikah, Kak Karl sudah janji sama Gisella buat pertahanin keperjakaannya! Kak Karl 'kan nggak pernah ingkar janji! ]

[ Salut sama Kak Karl. Dulu waktu Septha rebut posisi Gisella sebagai putri Keluarga Salim dan orang tua Kak Karl maksa dia nikahin Septha, dia pura-pura setuju. Padahal, sebenarnya itu bagian dari rencana Kak Karl! ]

[ Rencananya adalah nikahin Septha dulu, lalu diceraikan beberapa tahun kemudian. Biar wanita kampungan itu jadi janda murahan! ]

[ Omong-omong, sekarang Grup Arisona sudah di tanganmu. Gimana? Sudah bisa cerai sekarang? ]

Grup hening sejenak, lalu muncul balasan dari Karl sebelum dia masuk kamar mandi.

[ Sebentar lagi. ]

Dua kata pendek itu sudah cukup membuat Septha seketika memucat.

Septha adalah seorang yatim piatu, yang sejak kecil diadopsi dan dibesarkan oleh keluarga di luar negeri.

Empat tahun lalu saat kembali ke Negara Tuvalu, dia tanpa sengaja mengetahui bahwa dirinya adalah putri kandung dari keluarga kaya raya, Keluarga Salim.

Keluarga Salim ternyata tidak pernah sengaja membuangnya. Dia tertukar saat masih bayi. Kini, Keluarga Salim menerimanya kembali. Namun, karena sudah terlanjur sayang pada Gisella, anak palsu yang telah mereka besarkan bertahun-tahun, mereka membiarkan Gisella tetap tinggal di rumah mereka.

Namun, karena perjanjian pernikahan antar keluarga yang dibuat sejak generasi leluhur, Karl yang tadinya adalah tunangan Gisella justru dialihkan menjadi tunangan Septha.

Septha awalnya sangat membenci pernikahan yang diatur ini. Namun, waktu itu Karl mulai mengejarnya dengan sangat agresif.

Saat Septha baru kembali ke Negara Tuvalu dan belum terbiasa dengan makanan di sana, Karl naik pesawat pribadi ke luar negeri untuk membawakan makanan favoritnya. Saat Septha tak bisa tidur, Karl bertelepon dengannya semalaman.

Suatu kali, Septha dan Gisella pernah diculik. Penculik hanya mengizinkan mereka menyelamatkan satu orang. Orang tuanya yang lebih menyayangi Gisella pun memilih menyelamatkan Gisella dan meninggalkan putri kandung mereka.

Saat itulah Karl mempertaruhkan nyawa menyelamatkan Septha sendirian dari markas penculik.

Tanpa sadar, Septha mulai menyerahkan hatinya. Dia pun menyetujui pernikahan itu. Akan tetapi, setelah menikah, Karl berubah total. Dia mulai dingin, menjauh, bahkan tak pernah menyentuh Septha sedikit pun.

Awalnya Septha sempat khawatir, mungkin Karl mengidap gangguan kesehatan. Namun, kini dia sadar. Bukan karena Karl tidak mampu, bukan karena dia tidak menyukai wanita, tetapi karena dia menjaga keperjakaannya untuk wanita lain.

Namun, yang tak dipahami Septha adalah dia tak pernah memilih untuk tertukar saat bayi. Dia juga tidak salah karena kembali ke keluarga aslinya. Lantas, kenapa Karl memperlakukannya seperti ini?

Air mata memenuhi matanya. Hingga ponselnya sendiri bergetar, Septha berjalan ke balkon dan menjawab panggilan itu.

"Septha." Suara di ujung sana adalah ibu angkat yang telah membesarkannya dengan penuh kasih.

Ibu angkatnya berkata dengan hati-hati, "Beberapa hari lagi ulang tahun Ibu. Bisa nggak kamu pulang ke Idalia? Tapi kalau orang tuamu nggak setuju, nggak apa-apa kok ...."

Dulu, orang tua angkatnya mengadopsinya secara legal. Karena tidak bisa punya anak, mereka memperlakukan Septha layaknya darah daging sendiri. Namun, karena Karl, empat tahun lalu Septha memutuskan tinggal sendiri di Negara Tuvalu.

Kini, tangisan yang selama ini dia tahan akhirnya pecah begitu mendengar suara ibu angkatnya. Dengan suara tersendat, dia berucap, "Bu ... aku mau pulang ke Idalia ...."

Mendengar isak tangisnya, ibu angkatnya langsung panik. "Sayang, kenapa nangis? Apa Keluarga Salim memperlakukanmu dengan buruk? Kalau iya, pulang sekarang juga. Ibu janji, nggak akan ada satu orang pun yang bisa menyakitimu di sini!"

Orang tua angkat Septha adalah konglomerat terbesar di Idalia, sangat berpengaruh di Benua Erofa.

Ibu angkatnya segera berkata, "Akan Ibu atur. Tiga hari lagi, pesawat pribadi akan menjemputmu pulang! Ibu nggak akan biarkan putri kesayangan Ibu disakiti oleh siapa pun!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Putri Tertukar Dambaan Suamiku   Bab 25

    Septha terpaku di tempatnya. Karl ternyata benar-benar telah meninggal dunia.Negara Tuvalu. Pemakaman.Septha menatap foto hitam putih Karl yang terpahat di batu nisan, ekspresinya sulit dijelaskan. Dia tidak menyangka, setelah perpisahan mereka enam bulan lalu, pertemuan berikutnya mereka telah berada di alam yang berbeda.Melihat ekspresinya, ibu angkat yang berdiri di sampingnya akhirnya berkata, "Septha, kamu marah padaku, nggak ?""Waktu itu Karl memang pernah menyuruh orang untuk menyampaikan pesan padamu. Dia bilang, kecuali kamu mau memberinya anak, dia nggak akan menjalani terapi sel punca.""Tapi, saat itu kamu bilang kamu nggak peduli apakah dia hidup atau mati, jadi aku mengambil keputusan sendiri dan nggak menyampaikan pesannya. Kalau kamu ingin menyalahkan seseorang, salahkan aku saja."Septha akhirnya tersadar dari lamunannya, lalu tersenyum pada ibu angkatnya."Kenapa Ibu bilang begitu? Waktu itu Ibu sudah menyampaikan semuanya dengan sangat jelas. Aku sendiri yang bil

  • Putri Tertukar Dambaan Suamiku   Bab 24

    Keesokan harinya.Di Idalia.Septha baru saja bangun dari tidurnya ketika ibu angkatnya tiba-tiba masuk ke kamar dengan raut wajah yang tampak rumit.Septha mengangkat kepala dan bertanya, "Ibu, ada apa?"Ibu angkatnya ragu sejenak, lalu akhirnya berkata dengan suara pelan, "Ada pesan dari Karl dari Negara Tuvalu. Dia memintaku menyampaikannya padamu."Septha tertegun sejenak. Namun di detik berikutnya, dia langsung berkata tanpa ragu-ragu, "Aku nggak mau dengar."Tatapan ibu angkatnya sedikit goyah. "Septha, kamu yakin?"Sejujurnya, saat pertama kali mendengar bahwa Karl menitipkan pesan untuk Septha, dia sendiri juga ingin langsung menolaknya. Namun saat dia mengetahui isi pesan itu, dia juga ikut tertegun.Tak disangka, Karl ternyata mengidap penyakit mematikan. Yang lebih mengejutkan lagi, pria itu berkata dengan kejam bahwa kecuali Septha bersedia kembali ke sisinya dan mau melahirkan anak untuknya, dia tidak akan menjalani terapi sel punca.Itu benar-benar seperti mengancam Septh

  • Putri Tertukar Dambaan Suamiku   Bab 23

    Karl langsung dibawa untuk menjalani pemeriksaan dan hasilnya mengejutkan semua orang. Karl didiagnosis mengidap kanker. Jenis kankernya sangat tersembunyi, sehingga saat ditemukan, kondisinya sudah berada di stadium akhir.Wajah dokter tampak sangat serius."Pak Karl, untuk kanker ini, metode pengobatan terbaik saat ini adalah terapi sel punca. Idealnya, Anda memiliki seorang anak. Dalam proses kehamilan, kami bisa mengambil sejumlah sel punca untuk digunakan dalam pengobatan Anda.""Tenang saja, prosedur ini tidak akan membahayakan kesehatan sang anak."Karl tertegun. Sementara itu, kedua orang tua kandungnya telah datang bersama Gisella.Begitu Gisella mendengar bahwa Karl mengidap penyakit mematikan, dia langsung panik dan nyaris kehilangan kendali. Dia tidak lagi memedulikan segala pertengkaran mereka sebelumnya dan buru-buru berkata, "Aku yang akan melahirkan untukmu!"Gisella mencengkeram tangan Karl erat-erat. "Karl, kamu nggak perlu menikah denganku, nggak perlu memberiku janj

  • Putri Tertukar Dambaan Suamiku   Bab 22

    Tentang penculikan yang terjadi waktu itu, sebenarnya sangat sedikit orang yang tahu kebenarannya. Bahkan saudara-saudara Karl pun mengira bahwa penculikan itu memang direncanakan oleh Karl sendiri. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu.Memang, awalnya Karl benar-benar merencanakan sebuah penculikan. Namun, yang tidak dia perkirakan adalah, rencananya disaabotase di tengah jalan.Sekelompok penculik sungguhan mengetahui rencana tersebut, lalu menyusup dan menggagalkan para penculik bayaran yang sudah disiapkan Karl. Mereka benar-benar menculik Gisella dan Septha.Jadi, ketika akhirnya pasangan Keluarga Salim memilih untuk menyelamatkan Gisella dan meninggalkan Septha, saat itu Septha memang benar-benar dalam bahaya. Para penculik itu kejam dan berniat membunuhnya.Saat Karl tahu, dia menerobos ke sarang penculik tanpa menghiraukan bahaya. Dia tertusuk tiga kali dan nyaris kehilangan nyawanya demi menyelamatkan Septha.Mengingat kejadian itu, Karl sempat termenung.Selama bertahun-

  • Putri Tertukar Dambaan Suamiku   Bab 21

    Wajah Karl akhirnya berubah saat ini."Tunggu, Septha, kamu tahu ....""Ya, aku tahu semuanya," potong Septha dengan dingin."Aku tahu kamau menikah denganku hanya demi kepentingan keluarga. Aku juga tahu sudah lama kamu ingin menceraikanku, ingin membuatku menjadi wanita yang dibuang, hanya untuk membalas dendam karena aku merebut posisi putri Keluarga Salim. Tapi, Karl ...."Septha menampilkan senyum getir."Aku hanya ingin bertanya satu hal. Dulu, saat aku tersesat, apa itu salahku? Empat tahun lalu waktu Keluarga Salim menemukanku kembali, apakah itu keinginanku?""Termasuk pertunangan kita ... semua itu adalah keputusan antara Keluarga Salim dan Keluarga Arisona, apa hubungannya denganku?"Sejak awal, setiap keputusan kalian paksakan padaku. Tapi kenapa, pada akhirnya malah aku yang disalahkan?"Septha menatap Karl dan akhirnya mengajukan pertanyaan yang selama ini membebani hatinya. "Karl, sebenarnya, apa kesalahan yang telah aku perbuat?"Karl menatap wajah wanita di depannya ya

  • Putri Tertukar Dambaan Suamiku   Bab 20

    "Apa kamu bilang?" Raut wajah Karl langsung berubah drastis. Barulah dokter itu mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi hari itu dengan gugup.Setelah selesai menjelaskan, dia buru-buru mencoba membela diri. "Pak Karl, ini bukan karena aku nggak ingin memberi tahu Bapak. Nyonya langsung membeli rumah sakit kami. Aku benar-benar nggak berani melawan perintahnya, jadi aku nggak bisa menyampaikan hal ini kepada Bapak."Dokter itu mati-matian berusaha menjelaskan, tapi Karl sudah tidak mendengar apa-apa lagi.Tubuhnya goyah hingga melangkah mundur satu langkah. Dalam sekejap, dia seperti baru menyadari kenyataan sepenuhnya ....Septha ... sudah berniat bercerai sejak saat itu? Tapi kenapa? Kenapa dia begitu ngotot untuk pergi?Karl akhirnya tidak bisa lagi menahan diri. Dia berdiri di depan hotel tempat Septha menginap. Dia menunggu selama tiga hari tiga malam. Hingga akhirnya, saat Septha dan rombongannya hendak meninggalkan Negara Tuvalu, dia melihat mereka.Begitu melihat Karl, p

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status