Short
Suami Labil

Suami Labil

By:  Umaimah KarimahKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
1 Rating. 1 Rebyu
9Mga Kabanata
1.8Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Putraku berusia tiga tahun, tetapi dia sama sekali tidak terlihat mirip dengan suamiku. Ayah mertuaku merasa curiga, jadi dia diam-diam membawa anakku untuk melakukan tes DNA. Hasilnya menunjukkan kalau mereka berdua tidak memiliki hubungan darah. Ayah mertuaku sangat marah, memaki kami dan mengancam akan mencekik kami. Suamiku juga menamparku dengan keras, "Dasar wanita nggak tahu malu! Kamu membuatku membesarkan anak dari laki-laki lain selama tiga tahun!" Melihat wajah mereka, aku melemparkan laporan tes DNA ayah mertuaku dan suamiku. Keduanya tidak memiliki hubungan darah. Ayah mertua dan suamiku tercengang di tempat, lalu aku tertawa ringan, "Belum tentu siapa yang bukan anak kandung di sini ...."

view more

Kabanata 1

Bab 1

Saat menerima telepon dari ayah mertua, aku sedang bekerja lembur di kantor dan sedang sangat sibuk.

Di ujung telepon terdengar suara kemarahan ayah mertuaku, "Erinda, dasar wanita nggak tahu malu! Pulang ke rumah sekarang juga! Kalau nggak, jangan salahkan aku karena menyebarkan tabiat burukmu!"

Tanpa menungguku menjawab, ayah mertua langsung menutup telepon, membuatku duduk di meja dengan linglung.

Kebetulan, pekerjaanku sudah selesai, jadi aku mengambil tasku dan pulang ke rumah dengan terburu-buru.

Saat masuk ke rumah, aku melihat ayah mertuaku sedang duduk di sofa. Di atas meja ada dua lembar kertas yang berisi banyak tulisan.

Aku tidak memedulikannya lebih lanjut, melepas sepatuku dan menatapnya. "Ayah, ada masalah mendesak apa?"

Ayah mendengkus dingin dan menatapku dengan marah. "Apa kamu nggak sadar sama apa yang sudah kamu lakukan? Mau aku menguaknya dulu baru kamu mau ngaku?"

Aku kehabisan kesabaran. "Aku nggak tahu, jadi katakan saja kalau ada sesuatu."

Detik berikutnya, ayah mertua melemparkan dua lembar kertas ke wajahku. "Lihat sendiri! Keluarga kami benar-benar sial karena bisa punya menantu sepertimu!"

Aku menunduk dan melihat kertas itu, melihat tulisan yang menyatakan bahwa dua nama yang tertera di atas tidak memiliki hubungan darah.

Di bagian atas laporan tersebut tertulis nama ayah mertua dan anakku, Eza.

Aku mengangkat kepala dengan terkejut, langsung sadar bahwa ayah mertuaku ternyata membawa Eza untuk melakukan tes DNA.

Aku marah sekaligus kesal, lalu menjawab dengan kesal, "Ayah, sejak Eza lahir, Ayah selalu bilang kalau dia nggak mirip sama Hamdi. Aku menganggap kalau Ayah cuma asal bicara dan nggak pernah mempermasalahkannya. Hamdi saja nggak pernah bilang apa pun, kenapa Ayah bawa Eza buat tes DNA? Dia baru tiga tahun!"

Ayah mertua tidak bisa diajak bicara baik-baik dan malah berteriak kepadaku, "Aku cuma melakukan tes DNA, salahnya di mana? Kalau aku nggak melakukannya, mana mungkin aku tahu tabiat busuk yang kamu lakukan! Katakan, Eza anak siapa! Beraninya kamu membuat keluarga kami membesarkannya selama tiga tahun! Hamdi memang penurut, tapi untung saja pemikiranku cepat. Kalau nggak, aku nggak tahu kami akan ditipu sampai kapan sama kamu!"

Aku mencoba menenangkan emosiku dan menjelaskan dengan sabar, "Ayah, aku yakin kalau Eza anak kandung Hamdi, aku juga nggak melakukan tindakan yang kiranya memalukan Hamdi. Pasti ada masalah dengan hasil tes ini."

Melihatku masih tidak mau mengaku, ayah mertuaku jadi marah. Dia melemparkan cangkir di tangannya ke lantai dan mengumpat sambil menunjukku, "Kamu masih nggak mau jujur? Aku sendiri yang membawa Eza buat melakukan tes ini, kenapa? Kamu mau bilang kalau itu rumah sakitku, jadi aku bisa bikin hasil palsu? Kalau kamu nggak percaya, aku bisa bawa Eza buat melakukan tes sekali lagi!"

Aku tidak mengatakan apa-apa, hanya dengan hati-hati memikirkan kemungkinan di mana bagian yang salah. Mana mungkin Eza tidak memiliki hubungan darah dengan ayah mertua?

Pada saat ini, ibu mertuaku juga masuk dengan membawa sayuran. Melihat ketegangan di antara kami, dia pun bertanya, "Ada apa ini? Aku cuma keluar buat beli sayur, kenapa suasananya jadi begini? Apa yang kalian berdua ributkan?"

Ayah mertua berkata dengan nada jengkel, "Menantu perempuan yang kamu pilih ini sangat hebat! Dia membuat kita membesarkan cucu orang lain! Aku nggak tahu apa yang terjadi dengan penglihatanmu saat itu!"

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

default avatar
Rina Mariana
Good bingitz ceritanya
2025-01-02 00:25:01
1
9 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status