Share

Putus Cinta Membuatnya Brengsek
Putus Cinta Membuatnya Brengsek
Author: Khakalara

Part 1

Author: Khakalara
last update Last Updated: 2025-01-06 19:16:31

"Jika cinta hanya melibatkan obsesi maka hubungan akan berakhir dengan luka."

Happy Reading

"Gue mau nikah sama Lo." seorang laki-laki mencengkram tangan perempuannya seraya menekankan kalimat yang baru saja terlintas di otak.

Kalimat yang seharusnya paling ampuh untuk tidak mengakhiri hubungan ini.

"Lo pikir Gue apa Rehan? barang? Aset? Properti? atau pajangan?"

"Ingat ya Gue nggak mau nikah sama Lo! Gue mau putus." tekan gadis itu tanpa ada pengulangan, tanpa ada negosiasi dan tanpa ada kesempatan.

Gadis itu berusaha melepaskan tangannya dari laki-laki ini, Ia sudah sangat membencinya. Melihatnya saja muak apalagi jika harus menikah dengan orang ini.

"Lo lupa sama janji Kita Ra."

"Gue nggak pernah lupa, Lo yang lupa Lo yang mengkhianati hubungan ini, Lo yang salah di sini Rehan!"

"Gue udah muak sama Lo, tiga tahun kita jalanin ini tapi hampir setiap hari isinya toxic doang. Sekarang izinkan Gue untuk bertindak Gue harap Lo setuju dengan keputusan ini."

Nara lantas langsung menepis kasar tangan Rehan yang sejak tadi menggenggamnya. Selepas itu gadis dengan rok pendek berwarna abu-abu serta seragam putih itu membuka pintu untuk meninggalkan rooftop.

****

"Maaf Tuan ada yang ingin bertemu dengan anda," ujar seorang wanita membuka pintu ruangan besar setelah mengetuk tiga kali tersebut.

"Saya sedang tidak ingin bertemu siapapun," balas laki-laki itu dengan dingin tanpa menoleh ke sumber suara.

"Rehan...Aku kangen sama Kamu." belum selesai wanita tadi menutup pintu ruangan tersebut seorang wanita dengan pakaian setengah terbuka menampilkan buah dadanya itu berlari ke arah meja laki-laki tersebut. Tatapan laki-laki itu lantas berubah gelap.

Rehan Abimanyu Grendra merupakan putra sekaligus pengusaha ternama yang ada di London. Laki-laki berusia 27 tahun itu memiliki kharisma yang membuat siapapun akan bertekuk lutut untuk memohon padanya, selain memohon untuk ditiduri juga memohon untuk berbisnis padanya. Tak jarang pemilik berbagai perusahaan melemparkan putrinya untuk berkolaborasi dalam bisnis bersama dengan Rehan.

Laki-laki bertubuh tinggi dengan rahang tegas serta hidung yang terpahat sempurna tidak lupa alis tebal dan bibir yang kemerahan itu menggerakkan dasinya yang terasa sedikit mencekik. Ia menatap wanita di depannya ini dengan tatapan dingin aura sekitarnya pun terasa gelap.

"Siapa yang mengizinkan Kamu masuk ke ruangan ini!" Rehan memukul meja seketika gadis itu terkejut. Ia tidak menyangka Rehan akan marah seperti ini, gadis itu pikir Rehan akan senang jika dia menghampiri ke kantor apalagi melihat penampilannya yang sudah seperfect ini tapi, tak disangka justru gadis ini akan dibantai habis-habisan.

Dilain tempat seorang wanita dengan sneli putih yang rapi di tubuhnya menggerakkan kaki untuk melangkah ke dalam sebuah ruangan bertuliskan.

'Poli Psikiatri'

Wanita itu membuka snelinya lalu merenggangkan kaki yang terasa sangat pegal, seharusnya Ia tidak memakai heels jika di rumah sakit namun, itu sudah menjadi kebiasaannya. Tidak seperti dokter lainnya, gadis ini terlihat seperti dokter jiwa era gen-Z.

"Dok satu jam lagi ada pertemuan ya," ujar seseorang membuka sedikit pintu yang didalamnya ada gadis ini.

"Okay terima kasih," balasnya dengan ramah lalu membuka tablet yang ada di depannya untuk memeriksa beberapa email yang masuk.

Nara Freshxenia Dilbora adalah satu dokter jiwa yang sangat dihormati oleh semua dokter baik dokter muda sampai dokter senior, dedikasinya terhadap rumah sakit dan ilmu kejiwaan membuatnya dikenal sebagai psikiater dengan predikat terbaik. Nara telah menyembuhkan ratusan pasien dengan berbagai macam diagnosa penyakit, serta Ia melakukan berbagai penelitian yang dimana sudah terpublish di Scopus dan berbagai macam publish internasional.

Nara kerap melakukan penelitian di berbagai belahan dunia, salah satu alasan yang membuat Nara terjun ke dunia kesehatan jiwa adalah untuk menyembuhkan dirinya sendiri, walaupun Ia harus menentang keinginan kedua orang tuanya untuk melanjutkan bisnis mereka.

Setelah menyelesaikan studinya di Amerika Nara memutuskan pulang ke Indonesia dan bekerja di salah satu rumah sakit ternama di Bali, mimpi seorang perempuan itu untuk menyembuhkan banyak orang membuatnya bukan hanya menjadi dokter umum melainkan spesialis kejiwaan. Menurut Nara penting di era sekarang untuk lebih peka terhadap kesehatan jiwa bukan hanya fisik.

*****

"Saya tidak mau berurusan dengan Kamu!" tekan Rehan dengan nada dinginnya menatap lurus gadis dengan pakaian diatas lutut.

Gadis itu bukannya takut tapi, justru tersenyum seperti orang yang tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh seseorang didepannya ini.

"Kamu yakin tidak ingin berurusan denganku lagi? Kamu yakin bisa lepas dari tubuh ini," bisik wanita itu mendekatkan wajahnya ke arah Rehan seraya membusungkan buah dadanya.

Rehan yang tentu saja sangat menyukai payudara langsung berdiri. Ia mendekati tubuh wanita ini dan langsung mencekik lehernya. Laki-laki brengsek ini tentu tidak akan melewatkan rasa gunung kembar tersebut.

"Siapkan diri Kamu, Saya akan ke sana nanti malam." wanita itu tersenyum dengan puas lalu keluar dari ruangan tersebut.

****

Tbc

Thanks guys

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 185

    Happy ReadingMatahari bersinar hangat di Zurich siang itu. Setelah berminggu-minggu penuh perjuangan, cemas, dan harapan, kini semuanya terbayar dengan manis. Nara sudah sepenuhnya pulih berkat pengobatan terbaik di Swiss. Wajahnya berseri, matanya bersinar penuh semangat yang baru, dan tawa kecilnya yang khas kembali memenuhi rumah.Hari itu, mereka semua berkumpul di halaman belakang villa kecil yang mereka sewa selama di Swiss. Sebuah perayaan kecil diadakan untuk merayakan kesembuhan Nara, keberhasilan Aiden dan Alea dalam ujian semester mereka, dan rencana besar yang mulai membentuk masa depan keluarga mereka.Alea berlarian kecil di taman, tertawa saat Aiden mengejarnya dalam permainan ringan mereka. Sesekali, Aiden dengan nakalnya mencolek pinggang Alea, membuat gadis itu berteriak geli sambil berusaha melarikan diri.Di bawah pohon apel yang rindang, Nara duduk di kursi rotan sambil menikmati teh hangat. Rehan duduk di sampingnya, menggenggam tangan istrinya dengan lembut, se

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 184

    Happy ReadingPagi yang cerah di Zurich terasa begitu sempurna. Aiden, yang biasanya serius dan terkadang terlihat sangat sibuk dengan pekerjaan dan urusan lainnya, tampak lebih santai hari ini. Setelah menikmati sarapan bersama Alea dan Nara, serta mendengarkan rencana liburan mereka yang semakin menyenangkan, Aiden merasa ada sesuatu yang ingin dia bicarakan.Nara, yang sedang mempersiapkan diri untuk pergi berbelanja dengan Alea, duduk di kursi ruang tamu, memandangi pemandangan luar jendela yang indah. Rehan, yang sedang mengatur jadwal pertemuannya lewat telepon, terlihat sibuk dengan pekerjaannya, namun tetap mencuri waktu untuk berbicara dengan keluarga.Aiden menatap Nara dan Rehan, dengan niat untuk meminta sesuatu yang cukup besar. Melihat momen yang pas, dia mengambil napas panjang dan akhirnya berkata, "Mami, papi, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."Nara yang baru saja selesai memeriksa ponselnya, menoleh dan tersenyum pada Aiden. "Ada apa, Nak? Kamu kelihatan serius,"

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 183

    Happy ReadingMinggu pertama liburan mereka di Swiss dimulai dengan suasana yang penuh kebahagiaan. Setelah ujian semester selesai dan kabar baik tentang pemulihan Nara yang semakin membaik, Aiden, Alea, Nara, dan Rehan memutuskan untuk menikmati liburan panjang di negeri yang terkenal dengan pegunungannya yang megah dan pemandangan yang menakjubkan ini. Mereka memutuskan untuk menjelajahi keindahan alam Swiss, menikmati kebersamaan mereka setelah melewati banyak tantangan.Pagi itu, mereka tiba di Zurich, kota terbesar di Swiss, dan langsung disambut dengan cuaca yang cerah dan udara segar yang begitu menyegarkan. Rehan, yang selalu merencanakan setiap perjalanan dengan teliti, memesan penginapan di sebuah hotel mewah yang terletak di tengah kota, dekat dengan banyak tempat wisata terkenal. Setelah check-in dan beristirahat sejenak, mereka semua berkumpul untuk merencanakan petualangan mereka hari itu."Bagaimana kalau kita mulai dengan jalan-jalan di sekitar Zurich dulu?" Rehan meng

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 182

    Happy ReadingAiden dan Alea duduk bersama di meja belajar, keduanya sangat fokus pada buku-buku mereka. Meskipun ujian semester sudah semakin dekat, mereka tidak bisa mengabaikan kabar bahagia yang baru saja mereka terima. Nara, yang sempat terbaring lemah di rumah sakit, kini mulai pulih berkat perawatan yang diterima di Swiss. Kabar ini membuat hati mereka sangat lega. Sejak mengetahui kondisi Nara membaik, mereka merasa seolah-olah beban yang ada di pundak mereka sedikit berkurang."Alea, kamu dengar kabar tentang Nara kan?" Aiden memecah keheningan sambil memandang wajah Alea, yang tampak lebih ceria dari biasanya.Alea mengangguk sambil tersenyum lebar. "Iya, aku senang sekali mendengar bahwa Mami Nara mulai pulih. Aku bahkan tidak sabar untuk bisa bertemu dengan dia lagi. Mami Nara benar-benar wanita yang kuat, Aiden. Aku percaya dia akan kembali sehat seperti sediakala."Aiden mengangguk, matanya tampak penuh dengan kehangatan. "Aku juga merasa lega mendengarnya. Setelah semua

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 181

    Happy ReadingSetelah keputusan untuk membawa Nara ke Swiss, perjalanan pengobatan dimulai dengan penuh harapan. Nara, yang sebelumnya sangat terpuruk karena kondisinya, kini merasakan sedikit perubahan positif berkat pengobatan yang intensif dan tepat sasaran. Di bawah pengawasan dokter ahli di salah satu rumah sakit terkemuka di Zurich, setiap hari menjadi langkah kecil menuju kesembuhan.Rehan, yang selama ini setia menemani Nara, merasakan betapa beratnya perasaan sang istri, tetapi ia tidak pernah menunjukkan kelelahan atau keputusasaan. Ia selalu berusaha memberikan dukungan terbaik untuk Nara, bahkan ketika terkadang dirinya sendiri merasakan kelelahan luar biasa. Namun, melihat Nara perlahan mulai pulih membuat hatinya tenang. Proses pemulihan Nara tidak hanya mempengaruhi tubuhnya, tetapi juga hatinya. Sinar kebahagiaan kembali menerangi wajahnya, meski masih ada sisa-sisa kelelahan yang harus dihadapi.Hari-hari di Swiss bagi Rehan dan Nara terasa sangat berbeda. Di tengah k

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 180

    Happy ReadingHari-hari menjelang ujian semester semakin dekat, dan Aiden serta Alea semakin sibuk mempersiapkan diri. Meskipun banyak hal yang mereka hadapi dalam kehidupan pribadi, mereka tetap berfokus pada tujuan yang lebih besar—menyelesaikan ujian dengan hasil yang memuaskan. Alea, yang sudah beberapa kali terlibat dalam berbagai olimpiade, tahu betul bahwa persiapan yang matang adalah kunci. Sementara itu, Aiden, meskipun tertekan dengan keadaan keluarganya, tetap berusaha keras untuk belajar dan berfokus pada ujian.Setiap pagi, Aiden selalu menjemput Alea dengan mobil sport kesayangannya. Mobil itu, yang biasanya menjadi simbol kemewahan dan kesuksesan, kini menjadi alat untuk mendekatkan mereka berdua. Aiden tidak hanya mengandalkan mobilnya untuk mengantar Alea, tetapi juga untuk memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbicara lebih banyak, bertukar pikiran, dan saling mendukung.“Alea, siap untuk belajar?” tanya Aiden sambil tersenyum, mengingatkan Alea tentang hari yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status