Share

Part 2

Author: Khakalara
last update Last Updated: 2025-01-06 19:33:10

Happy Reading

"Kasus pelecehan terhadap perempuan kerap kali terjadi dari berbagai belahan dunia, satu hal yang menjadi fokus kita adalah traumatis yang dialami korban, diagnosis yang cepat dan tepat serta pengobatan yang paling efektif yang harus kita lakukan." seorang wanita cantik bertubuh proporsional dengan gigi yang rapi itu berdiri di depan layar yang menampilkan gambar ilustrasi dalam bentuk slide power point seraya memegang sebuah spidol.

Tentu pertemuan ini bukanlah pertemuan biasa kalangan para dokter jiwa melainkan pertemuan yang sangat penting dan harus dilakukan secepat mungkin. Mengingat jumlah korban kian bertambah psikiater harus bergerak semakin cepat. Terutama di negara Inggris.

"Bersujud!" perintah Rehan meminta Clara bersujud di depannya seraya menampilkan bokongnya. Rehan langsung membuka celananya dengan cepat Ia menarik bokong gadis itu untuk dimasuki.

Clara merintih dengan keras Ia merasa kesakitan juga perih bukan hanya bagian bawahnya melainkan perasaannya, Ia berharap setitik saja ada rasa cinta atau kasih sayang yang dimiliki Rehan namun, tidak pernah ada. Setelah ditampar berulang kali sekarang Ia harus di perlakukan seperti ini. Dasar laki-laki brengsek.

"Sah...hkit Re...han." Clara berujar dengan terbata-terbata sambil melenguh kesakitan tidak ada rasa nikmat Ia hanya merasakan bagian tubuhnya terluka. Setelah puas melampiaskan nafsunya Rehan lantas melepaskan Clara gadis itu terduduk dengan air mata yang tumpah.

"Hiks...hiks...hiks..."

"Ini 'kan yang Kamu mau! sex with me!" Rehan mencengkram dagu Clara lalu melepaskannya dengan kasar.

Dua orang pun langsung masuk setelah Rehan melakukan panggilan, mereka langsung membawa Clara untuk keluar dari ruangan Rehan.

"Dasar pelacur cih." Rehan mencibir dengan angkuh tentu saja kalimat itu masih dapat didengar oleh Clara yang setengah menyeret tubuhnya.

"Tuan maafkan Saya, ada masalah lagi." seorang wanita setengah berlari membuka pintu langsung menghampiri Rehan Ia pun langsung berbisik pada laki-laki ini.

"Shit...menambah masalah saja," umpat Rehan lantas langsung berdiri Ia pun mengepalkan tangannya sambil melihat ke arah jendela yang dimana langsung memperlihatkan bangunan lainnya.

"Siapkan helicopter!"

"Baik Tuan." wanita itu dapat melihat kekhawatiran dari Rehan saat Ia ingin keluar Rehan kembali berbicara.

"Panggilkan Alex," katanya tanpa menoleh wanita itupun mengangguk.

"Baik Tuan akan Saya panggilkan."

****

"Stupid! bagaimana bisa kamu membiarkan dia lolos."

Bug

Bug

Rehan memukul dan menendang Alex selaku tangan kanan yang sering menyelesaikan masalah Rehan. Kali ini Ia tidak akan bebas begitu saja Rehan melampiaskan amarah dan kekesalannya pada Alex.

Wanita yang habis ditiduri oleh Rehan dengan liar itu mencoba bunuh diri di apartemennya sedangkan jejak dari Rehan belum hilang, karena wanita ini sangat terobsesi dengan Rehan. Ia tidak mau berpisah dari Rehan dan hanya kematian yang akan memisahkannya.

Wanita itu tidak pernah merasakan kasih sayang dan dicintai sehingga Ia tidak memiliki gambaran sebuah cinta dan ketika Rehan datang dengan toxic seperti mencekik, memukul dan juga mengumpat disaat mereka bercinta perempuan ini berpikir bahwa itu semua adalah bentuk cinta yang Rehan berikan dan itu sangat dinikmati olehnya. Terdengar bodoh tapi inilah yang membuatnya gila.

"Saya tidak akan mendatanginya lagi, selesaikan Alex!" perintah Rehan sebelum terbang.

Alex yang sudah babak belur hanya bisa mengangguk. Rehan terbang ke California hanya untuk memesan seorang pelacur yang baru saja Ia dapatkan.

Suara desahan dan juga rintihan memenuhi ruangan gelap dan panas itu, tidak lupa dengan berbagai umpatan yang keluar dari keduanya.

"Kau sangat binal baby...." Rehan mengumpat seraya mencekik leher gadis ini tidak kuat hanya sedikit membuat gadis itu berteriak sambil menikmati hentakan dari Rehan.

Sementara di tempat lain Clara menunggu dengan pakaian dinasnya, setelan hitam yang transparan mencetak kedua buah dadanya dilengkapi dengan celana dalam tipis yang jika terkena angin bisa saja langsung terbang.

Hampir dua jam gadis itu menunggu dan tidak ada batang hidung Rehan terlihat, ketika sudah penat Ia pun menghubungi asisten Rehan.

"Di mana Rehan?" tanyanya to the point tapi, jawaban yang Ia dapatkan sungguh membuatnya kesal.

"Tuan sedang di California Nona."

"Shit...," umpat Clara langsung melemparkan ponselnya. Ia sudah menebak apa yang dilakukan Rehan pada malam hari ini tentunya mendesah dengan perempuan lain.

"Dasar brengsek." kesal Clara langsung saja Ia menghubungi teman laki-lakinya yang bisa diajak bercinta Ia tak ingin sia-sia sudah bersiap seperti ini.

"Ini untuk tip anda," ujar asisten Rehan memberikan pada wanita yang baru saja memakai pakaiannya itu, Rehan keluar dari kamar mandi mengenakan jubah mandi.

Sambil berpakaian Rehan berbicara pada bawahannya itu.

"Semuanya sudah beres Tuan."

"Bagus." ntah apa yang sudah dilakukan oleh bawahannya pada seorang wanita itu Rehan tidak peduli yang penting baginya sekarang adalah bercinta.

****

Tbc

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 185

    Happy ReadingMatahari bersinar hangat di Zurich siang itu. Setelah berminggu-minggu penuh perjuangan, cemas, dan harapan, kini semuanya terbayar dengan manis. Nara sudah sepenuhnya pulih berkat pengobatan terbaik di Swiss. Wajahnya berseri, matanya bersinar penuh semangat yang baru, dan tawa kecilnya yang khas kembali memenuhi rumah.Hari itu, mereka semua berkumpul di halaman belakang villa kecil yang mereka sewa selama di Swiss. Sebuah perayaan kecil diadakan untuk merayakan kesembuhan Nara, keberhasilan Aiden dan Alea dalam ujian semester mereka, dan rencana besar yang mulai membentuk masa depan keluarga mereka.Alea berlarian kecil di taman, tertawa saat Aiden mengejarnya dalam permainan ringan mereka. Sesekali, Aiden dengan nakalnya mencolek pinggang Alea, membuat gadis itu berteriak geli sambil berusaha melarikan diri.Di bawah pohon apel yang rindang, Nara duduk di kursi rotan sambil menikmati teh hangat. Rehan duduk di sampingnya, menggenggam tangan istrinya dengan lembut, se

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 184

    Happy ReadingPagi yang cerah di Zurich terasa begitu sempurna. Aiden, yang biasanya serius dan terkadang terlihat sangat sibuk dengan pekerjaan dan urusan lainnya, tampak lebih santai hari ini. Setelah menikmati sarapan bersama Alea dan Nara, serta mendengarkan rencana liburan mereka yang semakin menyenangkan, Aiden merasa ada sesuatu yang ingin dia bicarakan.Nara, yang sedang mempersiapkan diri untuk pergi berbelanja dengan Alea, duduk di kursi ruang tamu, memandangi pemandangan luar jendela yang indah. Rehan, yang sedang mengatur jadwal pertemuannya lewat telepon, terlihat sibuk dengan pekerjaannya, namun tetap mencuri waktu untuk berbicara dengan keluarga.Aiden menatap Nara dan Rehan, dengan niat untuk meminta sesuatu yang cukup besar. Melihat momen yang pas, dia mengambil napas panjang dan akhirnya berkata, "Mami, papi, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."Nara yang baru saja selesai memeriksa ponselnya, menoleh dan tersenyum pada Aiden. "Ada apa, Nak? Kamu kelihatan serius,"

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 183

    Happy ReadingMinggu pertama liburan mereka di Swiss dimulai dengan suasana yang penuh kebahagiaan. Setelah ujian semester selesai dan kabar baik tentang pemulihan Nara yang semakin membaik, Aiden, Alea, Nara, dan Rehan memutuskan untuk menikmati liburan panjang di negeri yang terkenal dengan pegunungannya yang megah dan pemandangan yang menakjubkan ini. Mereka memutuskan untuk menjelajahi keindahan alam Swiss, menikmati kebersamaan mereka setelah melewati banyak tantangan.Pagi itu, mereka tiba di Zurich, kota terbesar di Swiss, dan langsung disambut dengan cuaca yang cerah dan udara segar yang begitu menyegarkan. Rehan, yang selalu merencanakan setiap perjalanan dengan teliti, memesan penginapan di sebuah hotel mewah yang terletak di tengah kota, dekat dengan banyak tempat wisata terkenal. Setelah check-in dan beristirahat sejenak, mereka semua berkumpul untuk merencanakan petualangan mereka hari itu."Bagaimana kalau kita mulai dengan jalan-jalan di sekitar Zurich dulu?" Rehan meng

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 182

    Happy ReadingAiden dan Alea duduk bersama di meja belajar, keduanya sangat fokus pada buku-buku mereka. Meskipun ujian semester sudah semakin dekat, mereka tidak bisa mengabaikan kabar bahagia yang baru saja mereka terima. Nara, yang sempat terbaring lemah di rumah sakit, kini mulai pulih berkat perawatan yang diterima di Swiss. Kabar ini membuat hati mereka sangat lega. Sejak mengetahui kondisi Nara membaik, mereka merasa seolah-olah beban yang ada di pundak mereka sedikit berkurang."Alea, kamu dengar kabar tentang Nara kan?" Aiden memecah keheningan sambil memandang wajah Alea, yang tampak lebih ceria dari biasanya.Alea mengangguk sambil tersenyum lebar. "Iya, aku senang sekali mendengar bahwa Mami Nara mulai pulih. Aku bahkan tidak sabar untuk bisa bertemu dengan dia lagi. Mami Nara benar-benar wanita yang kuat, Aiden. Aku percaya dia akan kembali sehat seperti sediakala."Aiden mengangguk, matanya tampak penuh dengan kehangatan. "Aku juga merasa lega mendengarnya. Setelah semua

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 181

    Happy ReadingSetelah keputusan untuk membawa Nara ke Swiss, perjalanan pengobatan dimulai dengan penuh harapan. Nara, yang sebelumnya sangat terpuruk karena kondisinya, kini merasakan sedikit perubahan positif berkat pengobatan yang intensif dan tepat sasaran. Di bawah pengawasan dokter ahli di salah satu rumah sakit terkemuka di Zurich, setiap hari menjadi langkah kecil menuju kesembuhan.Rehan, yang selama ini setia menemani Nara, merasakan betapa beratnya perasaan sang istri, tetapi ia tidak pernah menunjukkan kelelahan atau keputusasaan. Ia selalu berusaha memberikan dukungan terbaik untuk Nara, bahkan ketika terkadang dirinya sendiri merasakan kelelahan luar biasa. Namun, melihat Nara perlahan mulai pulih membuat hatinya tenang. Proses pemulihan Nara tidak hanya mempengaruhi tubuhnya, tetapi juga hatinya. Sinar kebahagiaan kembali menerangi wajahnya, meski masih ada sisa-sisa kelelahan yang harus dihadapi.Hari-hari di Swiss bagi Rehan dan Nara terasa sangat berbeda. Di tengah k

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 180

    Happy ReadingHari-hari menjelang ujian semester semakin dekat, dan Aiden serta Alea semakin sibuk mempersiapkan diri. Meskipun banyak hal yang mereka hadapi dalam kehidupan pribadi, mereka tetap berfokus pada tujuan yang lebih besar—menyelesaikan ujian dengan hasil yang memuaskan. Alea, yang sudah beberapa kali terlibat dalam berbagai olimpiade, tahu betul bahwa persiapan yang matang adalah kunci. Sementara itu, Aiden, meskipun tertekan dengan keadaan keluarganya, tetap berusaha keras untuk belajar dan berfokus pada ujian.Setiap pagi, Aiden selalu menjemput Alea dengan mobil sport kesayangannya. Mobil itu, yang biasanya menjadi simbol kemewahan dan kesuksesan, kini menjadi alat untuk mendekatkan mereka berdua. Aiden tidak hanya mengandalkan mobilnya untuk mengantar Alea, tetapi juga untuk memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbicara lebih banyak, bertukar pikiran, dan saling mendukung.“Alea, siap untuk belajar?” tanya Aiden sambil tersenyum, mengingatkan Alea tentang hari yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status