Share

Bab 4

Author: Chelsea
Kakek memang tidak percaya Jeffrey telah berselingkuh, tetapi dia percaya aku tidak akan menggunakan hal seperti ini untuk membohonginya.

Kakek menghela napas panjang, lalu menuangkan teh bunga yang paling kusukai dulu. Ketika melihat uap air mengepul, aku tiba-tiba kepikiran dengan tatapan Jeffrey ketika melihatku di acara pertunangan.

Rasa gusar.

Rasa tidak percaya.

Rasa syok.

Rasa memalukan.

Jeffrey yang dulunya bersikap toleransi terhadapku, malah bersikap sangat keras hari ini.

Vera dan Crystal adalah orang yang telah membunuh ibuku. Dia tidak pernah merasakan rasa sakit yang kualami, malah memintaku untuk memaafkan mereka. Aku tidak bisa melakukannya. Selamanya aku juga tidak bisa melakukannya.

Seandainya ibu tiri Jeffrey memaksa ibu kandungnya hingga mati, apa dia masih bisa bersikap lapang dada, menganggap pihak lawan sebagai anggota keluarganya?

Pasti tidak mungkin.

Manusia itu selamanya bersikap egois.

Selama tiga tahun ini, sandiwara Jeffrey memang sangat bagus, tetapi pada akhirnya pun terbongkar juga. Aku bersyukur wajah aslinya terbongkar tepat pada waktunya.

Aku lebih bersyukur selama tiga tahun ini, aku tidak sepenuhnya menyerahkan diriku kepadanya, tidak peduli diriku maupun hatiku, semuanya hanya menjadi milikku sendiri.

“Tenang saja. Cucumu lebih kuat daripada putrimu. Aku itu cerdik dan lincah, nggak seperti putrimu yang naif dan lugu. Isi koperku yang penuh ini bukan cuma pakaian.”

Ketika kepikiran dengan barang di dalam koper, aku pun melirik ponselku sekilas. Aku sedang menunggu panggilan dari Jeffrey.

Hanya saja, aku sungguh tidak menyangka orang pertama yang menghubungiku bukanlah Jeffrey, melainkan adalah Crystal.

“Kak, kenapa kamu berbuat seperti ini? Kak Jeffrey bawa aku dan Ibu menghadiri acara pertunangan kalian, cuma ingin memperbaiki hubungan keluarga kita saja. Kami datang untuk berbaur dalam keluarga besar ini. Kenapa kamu selalu mengucilkan aku dan Ibu?”

Saat pakaian Crystal kurobek tadi, dia menunjukkan ekspresi kasihan dengan mata berkaca-kaca. Hanya saja, saat Jeffrey melepaskan jas yang kudesain khusus untuknya demi membungkus tubuh Crystal, dia baru mulai meneteskan air matanya.

“Kamu sudah berakting selama bertahun-tahun. Apa masih belum cukup aktingmu? Kalau kamu suka akting, kenapa kamu nggak ambil jurusan akting untuk perdalam kemampuanmu?”

Selama tiga tahun ini, aku tidak sepenuhnya memutuskan hubunganku dengan mereka. Sejak emosi ibuku terpancing oleh dan Vera dan Henry hingga sakit hingga nekat melompat dari gedung rumah sakit, aku langsung menghapus dan memblokir semua kontak mereka.

Namun, Crystal selalu saja menemukan cara untuk bisa menghubungiku.

Awalnya, Crystal akan mengirim kata-kata dengan nada aneh untuk mengajakku pulang. Kemudian, setelah sering dimarahiku, dia juga tidak bersandiwara lagi.

Setiap kali Henry membeli barang mewah untuk Vera dan Crystal, dia akan langsung memamerkannya kepadaku.

Tas edisi terbaru.

Perhiasan terindah di iklan.

Semua yang dulunya seharusnya menjadi milikku telah masuk ke dalam kantong Vera dan Crystal.

Jelas-jelas Crystal tahu arus keuanganku telah dipotong oleh Henry dan Vera. Demi memancing emosiku, Crystal sengaja mengendarai mobil selama satu jam, mendatangi toko tempat aku bekerja paruh waktu khusus meminta pelayananku.

Setelah wajah Crystal hampir rusak karena tusukanku, dia tidak berani datang menemuiku dan mencari gara-gara denganku. Dia hanya memprovokasiku di internet saja.

Ketika dihadapkan dengan provokasi Crystal, aku pun mengabaikannya. Setelah dipikir-pikir, sepertinya sudah dua tahun Crystal tidak pernah menghubungiku.

“Kak, aku tahu kamu menyalahkan masalah kematian ibumu di diri aku dan ibuku. Tapi kamu mesti mengerti, meskipun kami nggak muncul di sisi ayahmu, ibumu juga bakal mati.”

“Selama beberapa tahun ini, kami sudah membahas masalah waktu itu. Mungkin ibumu memilih untuk bunuh diri waktu itu bukan karena menyalahkan kami, tapi dia ingin menggunakan cara seperti itu untuk merestui dirinya dan juga merestui keluarga kita.”

“Sejak kecil, ibumu selalu hidup dengan dimanja. Setelah menikah dengan ayahmu, dia selalu hidup nikmat di rumah, nggak pernah pergi mencari nafkah. Hal paling menyakitkan yang dia alami dalam hidupnya adalah rasa sakit saat kemoterapi penyakit kankernya.”
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Putus Setelah Menyadari Perselingkuhan Kekasihku   Bab 8

    Selama ini aku mengira Henry mencampakkan istrinya yang menemaninya selama belasan tahun karena dia mencintai Vera.Tidak peduli seberapa banyak bukti yang kukirimkan padanya, mengenai berapa banyak uang yang digelapkan Vera selama tiga tahun pernikahan atau seberapa banyak harta bersama yang dialihkan oleh Vera, Henry pasti menutup sebelah mata.Bahkan, mungkin saja Henry tidak memercayai bukti-bukti yang kukirimkan padanya, melainkan memutarbalikkan fakta beranggapan aku sedang memfitnah. Aku pun telah menyusun rencana kedua jika dia tidak percaya, tetapi Henry malah percaya.Saat aku mendengar kabar itu, aku merasa agak bingung. Seandainya sejak awal pemikiran Henry begitu jernih, mungkin ibuku tidak akan meninggal dunia.“Winnie, sekarang akhirnya kamu puas, ‘kan?”Ketika bertemu Vera dan Crystal, mereka berdua sedang berada di ruang tunggu bandara. Aku tidak menyangka dunia sempit sekali, malah akan saling bertatapan muka lagi.“Nggak terlalu puas,” balasku dengan terang-terangan

  • Putus Setelah Menyadari Perselingkuhan Kekasihku   Bab 7

    Bagaimanapun, setelah kematian ibuku, Vera memegang kendali terbesar atas keuangan keluargaku. Justru karena dia, aku pun tidak ke luar negeri sesuai yang dijadwalkan, tidak bisa belajar jurusan yang paling ingin kupelajari.Sekarang, Vera akan mengembalikan segalanya. Sesuai logika, seharusnya aku merasa gembira hingga meneteskan air mata.“Kamu siapkan mas kawin itu untuk Crystal saja. Aku nggak butuh,” tolakku.Tidak dipungkiri, daripada dikendalikan orang lain, lebih baik dikendalikan oleh diriku sendiri! Rasanya bisa mengendalikan segalanya itu sangatlah nyaman!“Apa maksudmu?”Vera merancang peran sosialita untuk Crystal. Biasanya dia sangat ketat terhadap Crystal, mengatur jam pulangnya, bahkan memeriksa teman pergaulannya. Namun, Vera malah melupakan Jeffrey.“Apa kamu nggak ingin tahu siapa pria yang bersama dengan Crystal? Dia itu Jeffrey. Dulu kamu mengerahkan seluruh tenaga untuk merebut ayahku dari tangan ibuku. Sekarang Crystal juga menirumu, merebut Jeffrey dari tangank

  • Putus Setelah Menyadari Perselingkuhan Kekasihku   Bab 6

    Aku selalu meyakini ucapan putus mesti diungkit duluan oleh pihak wanita. Jadi, saat aku mengucapkan kata itu, Jeffrey sudah tidak ada hubungannya denganku lagi.“Winnie, aku harap kamu cuma bercanda saja! Apa kamu sudah beri tahu Kakek soal kamu mau putus? Waktu itu, dia yang menjodohkan aku denganmu. Saat kamu membuat keputusan mendadak ini, apa kamu mempertimbangkan perasaannya?”Selama ini, Jeffrey mengira saat kakekku menjodohkanku dengan dia, kakekku takut Jeffrey tidak akan mengejarku. Kakekku merasa Jeffrey sangat baik.Hanya saja, Jeffrey tidak tahu orang yang paling disayang kakekku di dunia ini adalah cucu luarnya.“Kakekku sudah setuju, jadi kamu nggak usah capek-capek memikirkannya.”Setelah aku merekam video dan menyimpannya, aku merasa gambaran itu sangat mencolok mata. Aku pun keluar dari aplikasi CCTV dan mengakhiri panggilan.Setelah itu, aku memburamkan video yang kurekam tadi, lalu mengunggahnya ke semua media sosial. Sekarang aku tergolong selebgram yang lumayan te

  • Putus Setelah Menyadari Perselingkuhan Kekasihku   Bab 5

    Crystal sungguh tidak tahu malu. Ucapan tidak memalukan itu kembali terngiang-ngiang di telinganya.Jika Crystal berdiri di hadapanku dan aku tidak mesti merawat kakekku hingga akhir hayatnya, aku pasti akan mengambil pisau untuk membunuhnya.Aku menggertakkan gigiku dengan geram. Aku berusaha menggunakan akal sehatku untuk menekan rasa gegabahku.“Kalau begitu, ibuku mesti berterima kasih kepada kalian berdua karena sudah merebut Henry?”Aku memberi tahu diriku bahwa pembalasan dendam ini masih belum terlambat. Semua orang memiliki karmanya masing-masing. Bukannya karma itu belum datang, tapi belum saatnya saja.Ketika kepikiran dengan rencana selanjutnya, aku pun menghela napas panjang. Aku berusaha untuk memudarkan rasa emosi di hatiku.“Kamu nggak usah berterima kasih. Asalkan kamu bersedia untuk menerima kami, kami pun sudah cukup puas. Kak Winnie, Kak Jeffrey sudah bilang tadi, asalkan kamu kembali untuk minta maaf sama aku, Ayah, dan Ibu, dia akan melupakan masalah hari ini. Dia

  • Putus Setelah Menyadari Perselingkuhan Kekasihku   Bab 4

    Kakek memang tidak percaya Jeffrey telah berselingkuh, tetapi dia percaya aku tidak akan menggunakan hal seperti ini untuk membohonginya.Kakek menghela napas panjang, lalu menuangkan teh bunga yang paling kusukai dulu. Ketika melihat uap air mengepul, aku tiba-tiba kepikiran dengan tatapan Jeffrey ketika melihatku di acara pertunangan.Rasa gusar.Rasa tidak percaya.Rasa syok.Rasa memalukan.Jeffrey yang dulunya bersikap toleransi terhadapku, malah bersikap sangat keras hari ini.Vera dan Crystal adalah orang yang telah membunuh ibuku. Dia tidak pernah merasakan rasa sakit yang kualami, malah memintaku untuk memaafkan mereka. Aku tidak bisa melakukannya. Selamanya aku juga tidak bisa melakukannya.Seandainya ibu tiri Jeffrey memaksa ibu kandungnya hingga mati, apa dia masih bisa bersikap lapang dada, menganggap pihak lawan sebagai anggota keluarganya?Pasti tidak mungkin.Manusia itu selamanya bersikap egois.Selama tiga tahun ini, sandiwara Jeffrey memang sangat bagus, tetapi pada

  • Putus Setelah Menyadari Perselingkuhan Kekasihku   Bab 3

    Iya.Benar.Tiga hari lalu.Aku melihat pesanan di ponsel Jeffrey. Berhubung kami harus mempersiapkan urusan pertunangan, kami pun tinggal di rumah pengantin baru kami dalam seminggu belakangan ini. Kami tinggal bersama agar lebih gampang dalam membahas detail dan progres acara pertunangan.Kami tinggal di kamar masing-masing. Masalah bisa melihat ponsel Jeffrey juga murni kebetulan belaka.Sejak awal, aku mengira pesanan Jeffrey dibeli untukku. Dia kepikiran aku benar-benar tidak menyukai warna merah terang, tidak ingin aku memaksakan diriku demi membahagiakannya dan juga para hadirin. Jadi, dia diam-diam berdiskusi dengan pihak tokok untuk mengganti warna gaunku.Siapa sangka, begitu mengeklik “pesananku”, ternyata selama setengah tahun terakhir, setiap hadiah yang dia belikan selalu dibeli dua set.Satu set diantar ke rumah lamaku, kemudian satu set lagi diantar ke rumah kontrakanku.Satu set ditulis namaku, kemudian nama penerima satu set lagi adalah Crystal.Aku masih ingat, saat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status