Share

Bertemu Maya

“Saat kita memutuskan memaafkan seseorang, itu bukan persoalan apakah orang itu salah, dan kita benar. Apakah orang itu memang jahat atau aniaya, bukan! Kita memutuskan memaafkan seseorang karena kita berhak atas kedamaian di dalam hati.”

----------

Hati Alesha berdebar kencang, kala mobil yang ditumpanginya memasuki halaman rumah sederhana yang berada di ujung kampung. Rumah sederhana yang pernah ia tinggali selama 9 tahun itu, masih berdiri kokoh persis saat terakhir ia tinggal di sana.

Alesha berjalan terlebih dahulu, meninggalkan ayah, opa serta papa Yonya yang sedang berbincang di dalam mobil dan entah sedang membicarakan apa. Perlahan Alesha berjalan mendekati pintu, lalu mengetuknya perlahan. Satu, dua kali ketukan tidak ada yang membukakan pintu. Dan lagi, Alesha mengetuk pintu sedikit keras dan tidak lama suara derap langkah kaki terdengar hingga membuat gadis yang masih cantik mengenakan kebaya itu semakin berdeba

บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status