Share

Chapter 8 Barang Bukti

Saat pagi tiba Safira sudah bergegas menyiapkan diri melakukan penyelidikan. Safira berjalan sendiri menyusuri jalan demi jalan, kakinya terhenti saat melihat seorang wanita duduk termenung dikursi teras rumahnya. Kaki Safira spontan melangkah mendekati rumah tersebut dan menyapa wanita tersebut dengan ramah.

“Assalamualaikum….” ucap Safira tersenyum ramah. Namun tidak ada sahutan dari Nadira.

Safira berinisiatif melangkah memasuki teras rumah Nadira, dan berdiri tepat disamping Nadira.

“Bagaimana kabarmu?” tanya Safira mencoba ramah, walaupun mencoba ramah bukanlah sifatnya.

Sunyi, wanita itu hanya diam, tatapannya lurus kedepan, wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya nampak kurus dan tak terurus, tatapannya kosong. Safira menghela napas pendek, mengusap pundak Nadira.

“Saya tahu kamu pasti sangat terpukul atas kematian Ulungmu, tapi apakah kau bisa menceritakan kronologi kematian Ulung mu? Mana tahu aku bisa membantumu menemukan siapa pelakunya.”

Tak ada jawaban dari Nadira, kemb
aries23

Ulung adalah panggilan untuk anak pertama dari orang melayu Rokan Hilir, Bagan Siapi-Api.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status