Chapter 46Can't Stop ThisSunshine duduk di meja wastafel yang terbuat dari marmer di kamar mandi hotel. Ia mengenakan jubah mandi, sedangkan Lexy berdiri tidak jauh darinya sedang merapikan jambangnya menggunakan pisau cukur elektrik. Pria itu hanya mengenakan handuk yang melingkar rendah di pinggangnya.Merasa Sunshine terus memperhatikannya, Lexy mempercepat pekerjaannya dan meletakkan pisau cukurnya ke atas meja kemudian mendekati Sunshine. Ia mendaratkan sebuah kecupan di pelipis Sunshine.Sunshine tersipu dan bertanya, "Apa besok kita akan kembali ke Madrid?"Jemari Lexy menyusuri anak rambut di kening Sunshine, tatapan matanya mengamati wajah cantik kekasihnya, dan bibirnya mengulas senyum bahagia. "Apa kau memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu dekat?"Sunshine menggeleng pelan."Kalau begitu kita bisa tinggal beberapa hari lagi di sini."Harga kamar presiden suite room tidak sedikit, meskipun uang bukan masala
Chapter 47Scandal Nick menyodorkan sebuah amplop berwarna cokelat kepada Lexy. "Sebagai apresiasiku padamu," ucap Nick diiringi senyum di bibirnya.Kedua alis Lexy berkerut seraya menyeret amplop di atas meja tanpa membukanya. "Apresiasi atas apa?""Kau mendapatkannya, 'kan?" Ekor mata Nick melirik ke arah Sunshine. Ia yakin jika tebakannya tidak salah karena beberapa kali ia bertemu Sunshine, rona wajah gadis itu berbeda dengan sebelumnya.Beberapa hari di Barcelona, ia melihat Sunshine dan Lexy lebih intim. Sikap Sunshine juga lebih lunak, cara keduanya bertatap mata juga lebih mesra. Nick berani bertaruh jika adiknya pasti telah berhasil menaklukkan Sunshine.Lexy mengarahkan pandangannya ke arah Sunshine seraya mengelus janggutnya. Menyaksikan Sunshine yang terlihat akrab bersama Vanilla, rasanya membuatnya semakin enggan untuk membawanya kembali ke Madrid. Gadisnya pasti akan kembali kesepian di sana, tanpa seorang pun teman yang deka
Chapter 48The Winner Fernando meletakkan telapak tangannya di atas bahu Poppy, memijatnya dengan lembut. "Jangankan mendapatkan proyek itu kembali, dengan kekuatanku, kau bahkan bisa mendapatkan jabatan seperti Paloma.""Aku tidak ingin berbasa-basi," ucap Poppy, ia menendang jauh kesopanannya karena Fernando juga melakukan itu."Waktunya semakin dekat...."Pasokan oksigen di paru-paru Poppy terasa semakin menyempit. Ke mana sebenarnya arah pembicaraan Fernando?"Satu bulan lagi...." Fernando mengelus pundak Poppy. "Apa kau bisa membuat desain yang melampaui desain itu?"Poppy menghela napas berat. "Itu mustahil," ucapnya dengan nada datar."Desain yang kau pegang itu, lebih layak untuk terpilih dibandingkan dengan buatanmu."Kedatangannya tidak lain adalah untuk mencapai ambisinya, bukan untuk omong kosong, apa lagi untuk mendengarkan penghinaan Fernando. Poppy nyaris tidak bernapas, baru beberapa menit
ImageChapter 49Caught in the Act"Hai, Clara."Poppy tersenyum lebar ke arah Clara, wanita yang ia anggap sebagai dewi penolong. Tidak keberatan jika harus membayar budi kepada Clara, karena tanpa Clara tentunya ia tidak bisa menikmati udara di Madrid saat ini.Bukan hanya itu, Fernando bahkan berjanji akan memberinya jabatan di dunia politik setelah proyek mereka sukses. Poppy tentu tergiur, ia bahkan tidak peduli lagi kepada Lexy karena di matanya kini, Fernando lebih menjanjikan dibandingkan Lexy yang hanya membuatnya terbuai oleh harapannya sendiri."Aku senang kau datang," ucap Poppy seraya memberikan kecupan di pipi Clara."Aku merindukanmu." Clara menatap Poppy, bibirnya tersenyum lebar. "Rasanya sangat sayang dilewatkan jika aku tidak berada di sini, aku ingin menyaksikan keberhasilanmu malam ini."Poppy meraih telapak tangan Clara, matanya berpendar menatap mata Clara. "Kau memang harus menyaksikannya, ini semua berkat bantu
Chapter 50Salud Fernando mengenali suara itu. Juga nada bicara yang dingin, tegas, dan sombong seperti Dimitri, kakaknya. Dan Fernando membenci itu."Bagaimana rasanya memakan makanan sisa, Paman?" tanya Lexy dengan nada sangat sinis."Jadi, kau sedang cemburu?" Fernando tidak kalah sinis. Ia tersenyum mengejek dan dengan pongah menyilangkan kakinya dan menyandarkan kembali bahunya ke sandaran kursi mobil.Cemburu? Mustahil. Lexy menaikkan sebelah alisnya. "Bagaimana jika istrimu... atau Paloma tahu hal ini?"Fernando tertawa pelan. "Kau pikir mereka percaya dengan ucapan bocah ingusan yang sedang cemburu karena kasihnya sekarang menjadi jalang pamannya?"Lexy mengusap janggutnya kemudian menyadarkan punggungnya ke sandaran kursi, ia meraih iPad yang diletakkan di kursi samping kemudi lalu membuka kunci akses iPad dan membuka sebuah menu yang berisi kumpulan video rekaman kamera pengawas."Semua ada di sini," ucapnya datar seraya menun
Chapter 51Father Fernando memeriksa jam di pergelangan tangannya kemudian berucap, "Kurasa pembicaraan kita selesai."Lexy setuju dengan hal itu. "Ya. Tapi, kuperingatkan padamu sekali lagi, kau sebaiknya berpikir seribu kali jika ingin bermain-main denganku karena aku, kau tidak akan pernah menyangka bagaimana sepak terjangku jika menyangkut keluargaku.""You have my words."Dibandingkan skandalnya terbongkar dan ia tidak akan lagi memiliki wajah di depan seluruh manusia di muka bumi ini, Fernando lebih baik kehilangan ambisinya. Ia lebih baik mengubur keinginannya untuk menumbangkan keluarga kakaknya dari pada citranya sebagai pria baik dan suci hancur menjadi kepingan-kepingan yang tidak berarti. Baginya jika kehilangan memiliki citra baik di muka umum, sama halnya memakai topeng yang terbuat dari kotoran."Kurasa pilihanmu tepat untuk tidak berada di tengah acara," ucap Fernando saat Lexy menekan kunci mobil untuk membukanya.Le
Chapter 52She Deserved Lexy menghampiri Sunshine yang berdiri di depan dinding yang terbuat dari kaca yang memisahkannya dengan Poppy."Amor," sapa Lexy seraya memberikan kecupan di pipi Sunshine.Sunshine tidak bereaksi. Entahlah, perasaannya berkecamuk menyaksikan Poppy yang nyaris kehilangan nyawanya. Beberapa bulan yang lalu Poppy bersamanya di rumah sakit untuk Lexy dan sekarang keadaan justru berubah, ia berdiri bersama Lexy untuk menatap Poppy yang terbaring di atas ranjang pasien.Namun, bukan hanya sampai di sana yang membuat hatinya terasa hancur. Pemberitaan yang beredar di media sosial dan media massa, Poppy menghadang peluru untuk melindungi Lexy. Meski kenyataannya Lexy yang berada di tengah acara adalah Nick, tetap saja batin Sunshine terasa dihujani rasa bersalah. Lebih dari itu, Poppy kembali mendapatkan proyeknya. Entah ada campur tangan Lexy atau tidak.Namun, menurutnya Cinta Poppy lebih besar dari cintanya kepada L
Chapter 53Jealous of León Nick tidak ingin melihat wajah Clara lagi andai wanita itu bukan ibunya. Setelah membuat malu di depan Beck dan keluarganya, Clara juga membuat Nick kini kehilangan wajah di depan Lexy. Untungnya Beck tidak pernah menaruh dendam kepadanya, juga Lexy yang bersikap bijaksana. Lexy bersedia merahasiakan siapa dalang dibalik rencana pembunuhan yang menargetkan dirinya.Dengan berat hati ia meraih gagang telepon di atas meja, matanya menatap Clara dengan tatapan penuh kepedihan. "Apa salah Lexy padamu?"Lexy tidak salah, tetapi Dimitri. Ini adalah kali kedua ia berurusan dengan polisi. Tetapi, tidak ada penyesalan baginya karena Clara ingin membuat Nick mendapatkan haknya sebagai putra mahkota. Ia berusaha melakukan yang terbaik untuk putranya.Clara tidak menyangka jika ia akan tertangkap dengan cepat. Ia telah memperhitungkan dengan teliti, saat eksekusi Lexy dilakukan Clara berada di bangku pesawat yang sedang lepas