Home / Historical / Queen of Heart - Istri Sang Duke / 4. Duke Muda Sander dan Permintaannya

Share

4. Duke Muda Sander dan Permintaannya

Author: Amethyst re
last update Last Updated: 2025-01-28 16:21:28

…..

Pulang ke penginapannya di Ibu Kota, pelayan bernama Dory menyambut Cleo dengan sepucuk surat di tangan. Ia mengatakan, petugas pos terlambat mengirimkan surat Cleo, beralasan jika kereta mereka mengalami kendala di perjalanan sehingga surat yang seharusnya sampai seminggu yang lalu baru bisa tiba siang ini.

“Terima kasih,” ucap Cleo saat menerima surat itu.

Duduk di depan meja rias, kepala Cleo diliputi banyak pertanyaan. Ia mengira, Sander hanya membual saja. Faktanya, surat dari rumah telah datang.

Usai membersihkan diri dan mengenakan gaun tidur, Cleo yang beres mengoleskan krim kecantikan di wajahnya, membawa surat itu ke atas ranjang. Sembari berbaring, ia membacanya di bawah temaram cahaya lilin.

“Duke Dorian melamarku untuk putranya?!” seru Cleo terkejut sampai terduduk kembali.

Mendadak, wajah tampan Sander bertebaran di benak Cleo. Pria muda yang sukses menarik perhatiannya di pertemuan pertama mereka ternyata calon tunangannya. Pantas saja, sepanjang bincang-bincang mereka bersama Alden dan yang lain, Cleo menyadari Sander yang terus mencuri pandang ke arahnya.

Sebagai bangsawan pinggiran, adalah hal lumrah bagi Cleo, kesulitan mendapatkan kesempatan untuk bersosialisasi dengan para bangsawan. Setelah lulus sekolah, Cleo yang menyadari betapa pentingnya koneksi dan relasi memutuskan tinggal sementara waktu di Ibu Kota. Selain memperluas lingkup pertemanannya, tinggal di Ibu Kota menjadi langkah besar Cleo untuk mencari calon suami yang berkualitas, baik dari segi pendidikan, status maupun kekayaan. Ibu Kota sendiri adalah ladang mencari jodoh terbaik karena di sinilah dunia sosialita bangsawan Elinor berkembang.

“Setahuku, reputasi Duke Muda Sander sangat baik. Dia jarang terlibat skandal. Jika ayah dan ibu memintaku untuk mempertimbangkan baik-baik lamaran ini, sepertinya mereka tidak ingin aku menolaknya.”

Cleo meletakkan surat itu ke atas nakas di samping ranjang. Pikiran wanita itu berputar cepat, memikirkan masa depannya. Lamaran ini, jika diterima, bukan hanya soal pernikahan, tetapi akan mempengaruhi posisi sosialnya di Dorian dan Elinor. Berdasarkan pengalamannya tinggal di Ibu Kota beberapa tahun ini, ia mengerti bahwa dunia sosialita merupakan medan pertempuran yang tak kasat mata. Para bangsawan saling bersaing membangun citra, dan yang paling kentara, mereka memperkuat kedudukan melalui pernikahan yang menguntungkan.

Setiap acara minum teh, pesta dansa, atau bahkan pertemuan kecil sekalipun, para madam dan lady selalu mencari cara menonjolkan kelebihan pasangan mereka. Ada yang membanggakan pangkat militer suaminya, ada pula yang memamerkan jumlah perkebunan keluarga milik calon mertua mereka. Beberapa bahkan dengan bangga menyebutkan hubungan jauhnya dengan raja, meski namanya tidak pernah tercantum di buku silsilah Keluarga Kerajaan.

Cleo duduk tegak, matanya tertuju pada bayangan yang terpantul di cermin. “Apakah aku siap meninggalkan dunia lajangku dan mengabdikan diri kepada suamiku?” pikirnya masih ragu. “Jika aku menerima lamaran ini,” lanjut Cleo, “maka aku bukan lagi Cleo dari Keluarga Austin, tetapi tunangan Duke Muda Sander Dorian, calon duchess Dorian. Itu berarti, aku akan dihormati, disorot, dan… mungkin ditakuti.”

Wajah Cleo menegang, membayangkan dirinya menghadiri pesta dansa, berjalan mengapit lengan Sander. Semua mata akan tertuju pada mereka, bertanya-tanya bagaimana seorang wanita dari keluarga bangsawan pinggiran sepertinya mampu menaklukan pria semenawan Sander Dorian.

Namun, Cleo pun sadar, semua kemewahan itu tidak mungkin datang tanpa tantangan. Kehidupan sosialita bukan hanya tentang ajang saling pamer pengaruh dan kekuasaan, tetapi juga tentang bertahan dari gosip dan perundungan. Jika Cleo menerima lamaran ini, ia harus mempersiapkan diri menghadapi kecemburuan serta sindiran pedas dibalut kata-kata pujian dari para bangsawan. Cleo sangat yakin, untuk ukuran pria sesempurna Sander, pasti memiliki banyak penggemar.

Cleo mencoba mengingat lagi nasihat ibunya sebelum ia berangkat ke Ibu Kota. ‘Dunia bangsawan hanyalah panggung, Nak. Kau harus tahu kapan berbicara, kapan diam, dan kapan tersenyum meskipun hatimu tak ingin.’

Wanita lulusan terbaik Akademi Kerajaan di tahun angkatannya itu menarik napas panjang. Ia bangkit dari ranjang, membuka jendela kamar, membiarkan angin malam masuk dan mendinginkan kepalanya. “Aku tidak mungkin mundur. Jika ingin menjadi nomor satu di dunia sosialita Elinor yang keras, aku harus berani mengambil risiko.”

Cleo duduk kembali di kursi meja riasnya, mengambil pena serta kertas dari laci. Dengan hati-hati dan penuh perhitungan, ia mulai menulis surat balasan untuk orang tuanya. Di akhir surat, hatinya berdebar hebat saat menuliskan kalimat ini:

“Jika Ayah dan Ibu merestui lamaran Duke Dorian, maka saya siap menyambut Duke Muda Sander sebagai calon pendamping saya.”

Cleo menyegel surat itu dan meletakkannya di atas meja. Ia akan mengantarkannya ke kantor pos besok pagi.

…..

Ketukan di pintu kamar membangunkan Cleo dari tidur nyenyaknya. Di luar, Dory memberitahukan jika sarapan telah siap. Sembari menguap lebar, Cleo membuka selimut lalu turun dari ranjang. Setelah mencuci muka dan berganti baju, wanita itu keluar dari kamar.

“Selamat pagi, Lady Austin,” sapa Dory ramah, mempersilakan Cleo untuk duduk. “Sebelum saya lupa, saya ingin memberikan surat ini kepada Anda.”

“Surat? Kali ini dari siapa?”

Dory mengeluarkan amplop dari kantong celemeknya. “Duke Muda Sander Dorian.”

Mata cokelat Cleo membola. Untung saja ia belum menyeruput tehnya sehingga peristiwa memalukan tidak terjadi padanya pagi ini. “D-duke Muda Sander kau bilang?”

“Benar Lady. Jika Anda masih ragu, saya yakin di bagian depan amplop tertulis nama pengirimnya.”

Terbawa suasana, Cleo sampai menganggurkan potongan roti panggang yang diolesi madu di atas meja makan. Pandangan wanita itu terpaku lama pada amplop merah muda di tangan, mengeja kata demi kata nama si pengirim.

Sander Arthur Dorian.

“Kenapa tiba-tiba Duke Muda Sander mengirimiku surat? Apakah dia ingin menegur ketidaksopananku karena menolak ajakan Pangeran Alden tempo hari?” batinnya khawatir.

Dengan jantung yang berdegup kencang, Cleo kembali teringat pada ketampanan dan kewibawaan sahabat Alden itu. Di dalam lubuk hatinya yang terdalam, sejujurnya ia tidak keberatan jika surat ini memang benar surat teguran. Karena dengan datangnya surat ini memberikannya sebuah alasan untuk bisa berkomunikasi dengan Sander.

Cleo menyentuhnya hati-hati, seolah amplop merah muda itu benda rapuh yang bisa pecah kapan saja. Ketika berhasil membuka segelnya, Cleo perlahan mengeluarkan lembaran kertas beraroma bunga lavender yang dinodai tulisan tangan rapi milik pria bernama Sander.

Mata cokelat Cleo menyusuri baris-baris awal surat tersebut penuh ketelitian.

Lady Cleo Austin yang terhormat,

Saya harap surat ini menemukan Anda dalam keadaan sehat dan bahagia. Saya akui, surat ini sedikit mendadak, tetapi saya tidak boleh menundanya lebih lama lagi. Dalam beberapa hari ke depan, istana akan menyelenggarakan pesta dansa untuk merayakan diangkatnya Pangeran Alden Lysander sebagai pangeran mahkota. Saya dengan penuh kerendahan hati, menginginkan Anda menjadi pasangan saya di acara tersebut.

Cleo berhenti membaca sejenak, memandangi tulisan itu dengan mata berkaca-kaca. Tangannya gemetaran. Ia membaca ulang kalimat terakhir untuk memastikan dirinya tak salah paham.

“Pasangan?” gumamnya masih belum percaya.

Saya memahami bahwa permintaan ini mungkin saja membebani hati Anda. Saya berharap, Anda mau mempertimbangkannya dengan hati yang lapang. Saya menantikan jawaban Anda, Lady Austin.

Hormat saya,

Sander Arthur Dorian.

Cleo mengatur napas, menangkan diri dari keterkejutan yang menghantam jiwanya. Sander ingin menjadikannya pasangan di pesta dansa kerajaan? Perkembangan hubungan ini terasa kelewat cepat, lebih lancar daripada yang pernah ia bayangkan.

Ingatannya berputar pada interaksi mereka di aula Akademi Kerjaan. Senyum hangat Sander, caranya mencuri pandang, nada suaranya yang tenang— ternyata semua itu bukan sekadar basa-basi biasa. Cleo mengerti, ternyata Sander benar-benar tertarik padanya. Pria itu berani mengambil langkah besar untuk memperjelas niatnya.

Cleo meletakkan suratnya di meja, menatap sarapan yang hampir tak tersentuh. Tidak ada waktu untuk melamun, batinnya. Ia pun menghabiskan makanannya, lalu pergi ke kamar untuk menulis surat lagi. Orang tuanya pasti senang menerima kabar baik ini.

…..

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   5. Pangeran Alden dan Taktiknya

    …..“Dengan siapa kau datang ke pesta besok, Sander?” tanya Carl di tengah waktu istirahatnya selepas berlatih pedang tiga jam. Pria itu tampak memeras sehelai handuk kecil yang basah kuyup oleh keringat. “Sepertinya aku datang sendiri.”“Keputusan ayahmu?”Carl mengangguk. “Demi keamanan calon istriku.”Lama terjun di bidang kemiliteran, Keluarga Leander memiliki pengaruh besar pada pertahanan Elinor. Mereka biasanya ditugaskan untuk membantu prajurit kerajaan menekan pemberontakan, menangani aksi terorisme, menjaga perbatasan serta menghalau serangan musuh. Pekerjaan kotor berisiko tinggi dengan bayaran tinggi adalah makanan sehari-hari para ksatria Leander yang gagah dan pemberani.Namun, belakangan ini permintaan jasa Elinor rupanya mulai berganti haluan. Jika sebelumnya, kerajaan memanfaatkan kekuatan Leander untuk mengamankan wilayahnya. Tujuan mereka sekarang berubah ke arah ekstrim, yakni rencana invasi wilayah lain. Tentu saja situasi ini memanaskan hubungan Elinor dengan ker

    Last Updated : 2025-01-29
  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   6. Godaan Hidup Bebas

    …..Selepas menyampaikan niat baik keluarganya, Marquess William diam-diam menghadiahkan Sander foto kelulusan Cleo Austin supaya pria itu tahu seperti apa paras putrinya. Ketika pertemuan di aula Akademi Kerajaan terjadi, bukan hal mengherankan jika Sander langsung menyadari bahwa salah satu wanita yang ia temui adalah calon tunangannya.“Dibandingkan foto, wujud nyatanya jauh lebih cantik,” puji Sander sambil memandangi foto Cleo yang tersimpan di jam saku.Suara ketukan dari arah pintu mengejutkan Sander. Pria itu buru-buru menyimpan jamnya ke laci meja belajar. Setelah merapikan diri, ia bergegas memeriksa tamu yang datang berkunjung. Saat pintu dibuka, terlihat seorang pelayan asrama telah menunggu.“Ada yang bisa saya bantu?”“Surat untuk Anda, Lord Sander.”“Terima kasih.”Meski tak kentara, air muka Sander berubah cerah begitu menemukan nama Cleo Brisena Austin. Tak berniat membuang waktunya lebih lama lagi, Sander membuka segel surat tersebut. Ia berharap Cleo membawakannya b

    Last Updated : 2025-01-30
  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   7. Persaingan Para Wanita

    …..Menggantikan tugas ibunya yang telah meninggal dunia, menjadi rutinitas bulanan Zelda Adler, mengadakan acara minum teh meriah di Sky Hall. Tujuan acara tersebut tidak lain adalah untuk bersosialisasi dan menegaskan posisi tingginya di dunia sosialita. Ia mengundang beberapa wanita dari keluarga bereputasi baik, termasuk di antaranya Lady Cleo dari Keluarga Austin.“Oh Tuhan, ini cantik sekali,” seru Cleo setibanya di tempat acara.“Kemarin tukang kebun memberitahuku, taman belakang mansion sedang dipenuhi Bunga Candytuft liar,” jelas Zelda. “Rugi membiarkan mereka mati tak terurus, jadi aku manfaatkan sebagai dekorasi tambahan.”“Musim panas memang waktu bagi Bunga Candytuft bermekaran.” Cleo memetik setangkai bunga berwarna putih, mengendus harumnya.Zelda menyapukan pandangan ke sekitar, memantau para tamu menikmati sajian mewah sembari berbincang santai di tengah keindahan taman. “Aku lega semua orang menyukainya. Tidak sia-sia usahaku memindakan meja besar dan belasan kursi ke

    Last Updated : 2025-01-31
  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   8. Penolakan yang Berujung Neraka

    …..Usai berpamitan dengan sang tuan acara, Cleo menaiki kereta kuda sewaan untuk pulang ke penginapan. Membiarkan kepalanya bersandar pada jendela, di sepajang jalan wanita itu termenung memikirkan nasibnya. Ia sangat menyukai pesta, tetapi pada kenyataannya, bersosialisasi menguras banyak energi. Selain pandai merayu, keramahan palsu adalah kemampuan yang harus dimiliki setiap wanita.Kusir memelankan laju kuda, menghentikan kendaraan mereka tepat di depan bangunan penginapan. Cleo bergegas turun, lalu mengucapkan salam perpisahan. Sesampainya di ruang tengah, ia melihat Dory telah menunggunya di sana.“Hadiah dari siapa, Dory?” tanya Cleo begitu menerima buket besar bunga mawar merah yang dirangkai cantik. “Bunganya masih segar, pasti baru diantar.”“Hadiah dari Duke Muda Dorian, Milady.”Pipi Cleo pelan-pelan merona. Hatinya ikut berbunga-bunga sehingga rasa resah dan lelah yang dibawanya pulang seketika sirna. “Beliau yang mengantarkannya sendiri?”Dory menggeleng cepat. “Kurir y

    Last Updated : 2025-02-01
  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   9. Kebebasan tanpa Batasan

    …..Dua pria bertampang sangar yang menjaga The Amour House mempersilakan pelanggan kesayangan bos mereka masuk. Mengetahui sumber uangnya telah datang, Madam Rosseti selaku pemilik rumah bordil itu tanpa ragu meninggalkan tamu yang sedang dilayani untuk memberikan sambutan meriah. Sesampainya di serambi, dahi wanita tua yang kesehariannya selalu tertutup bedak tebal justru berkerut sempurna ketika mendapati tampang lesu pangeran.“Astaga! Manusia mana yang tega membuat Anda bersedih hati seperti ini.”Alden melepaskan tawa hambar, berharap kelesuannya sedikit memudar. “Di mana yang lain?” tanya Alden sembari menyugar rambutnya menggunakan jemari tangan, matanya bergerak gelisah memeriksa sekeliling ruangan. “Mereka belum datang, Madam?”“Oh, teman-teman minum Anda?” tanya Madam Rosseti memastikan. Bukan Sander ataupun Carl, teman-teman yang dicari Alden adalah para bangsawan muda nakal kenalannya, yang biasa menghabiskan waktu senggang di tempat ini. “Sudah di sini sejak sore.”“Raji

    Last Updated : 2025-02-02
  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   10. Hati Pangeran yang Gelisah

    …..Rutinitas Alden di istana selain membantu menyelesaikan tugas administrasi kerajaan adalah menemani sang ibu, Ratu Shopie di ruang bersantai. Wanita nomor satu di Elinor itu sangat hobi menyulam. Keahliannya telah diakui oleh para bangsawan wanita. Sapu tangan hasil sulamannya dikatakan menjadi hadiah langka yang ditunggu-tunggu. Saking indah dan berkelasnya sulaman Ratu Shopie, Raja Edward sendiri mengizinkan istrinya menghiasi jubah kebesaran raja-raja Elinor dengan sulamannya.“Semalam kau pulang jam berapa, Nak?” tanya Ratu Shopie. Mata birunya yang cemerlang mengikuti gerakan tangannya yang lihai memainkan jarum dan benang. “Aku mulai risau dengan lingkungan pertemananmu.”Alden memanggil pelayan, meminta dibawakan teh baru karena tehnya sudah dingin. “Yang Mulia, pernahkah saya mengecewakan Anda? Saya selalu menjaga diri saya dengan baik. Buktinya, sejauh ini saya belum pernah menghamili wanita yang saya kencani.”“Dasar anak nakal,” seru Ratu Shopie, pusing menghadapi tingk

    Last Updated : 2025-02-03
  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   11. Perang Dingin

    …..Khawatir hasil tangannya mengecewakan Sander, Cleo sengaja mendatangkan penata rias handal bernama Oskar ke penginapan, kendati harus membayar lebih jika dibandingkan berkunjung langsung ke salon. Setelah berbagai persiapan dan proses merias diri yang panjang, tangan ajaib pria yang lebih senang dipanggil Madam itu sukses menyulap Cleo menjadi sosok Dewi Aphrodite yang menawan.“Dari butik manakah kau menyewa gaun ini, Sayang?” tanya Oskar yang penasaran dengan asal muasal gaun merah marun Cleo. “Pasti harganya selangit. Kau tahu, bulu kudukku merinding ketika menyentuhnya.”Cleo tertawa mendengar celotehan Oskar. Pria itu pintar sekali merangkai pujian aneh. “Madam, apa yang sebenarnya kau takutkan?”“Oh ayolah, Cleo. Aku takut tanganku merusaknya. Meski terbuat dari bahan berkualitas tinggi, barang apapun yang harganya mahal, di mataku mereka terlihat ringkih.”“Benarkah itu?”“Kasarnya, aku hanya sadar diri. Penghasilanku selama setengah tahun mungkin tak akan cukup untuk mengg

    Last Updated : 2025-02-15
  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   12. Wanita Pilihan Ratu Shopie

    …..Kurang fokus ketika mengelap perabotan, seorang pelayan paruh baya tak sengaja memecahkan guci kesayangan mendiang Duchess Adler. Setelah menghitung kerugian dan memberikan hukuman yang pantas, Zelda bergegas kembali ke taman belakang, khawatir meninggalkan tamunya terlalu lama.Suasana taman yang awalnya ramai berubah lengang begitu Zelda tiba. Ia mencari-cari keberadaan Cleo, lalu menemukannya tengah menyendiri di sisi lain taman. Para bangsawan tampak menjauhi wanita itu dan situasi ganjil ini mendapatkan kejelasan tatkala Mysie datang dengan ekspresi tegang.“Apa yang terjadi? Kenapa semua orang bertingkah aneh?” tanya Zelda kebingungan.Mysie meraih lengan Zelda, mengajaknya pergi ke tempat sepi. “Zelda, dengarkan aku. Baru saja Pangeran Alden mengundang Cleo ke pesta kerajaan.”Kening Zelda berkerut, belum menemukan kesalahan pada berita tersebut. Pesta kerajaan diselenggarakan untuk merayakan pencapaian Alden. Sebagai tuan acara, pria itu berhak mengundang siapapun yang diin

    Last Updated : 2025-02-17

Latest chapter

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   51. Awal Mula Kesuksesan Cleo Austin

    …..“Pria matang seperti Duke Muda Sander Dorian,” ucap Countess Green sembari mengaduk pelan tehnya, “semestinya tidak dibiarkan bebas terlalu lama. Pria tampan misterius mudah membuat wanita gelisah. Ditambah lagi, beliau jarang tersandung skandal vulgar seperti teman-teman seumurannya.”Beberapa wanita terkikik pelan. Lady Raspe dari keluarga bangsawan berpangkat baron segera menimpali. “Saya mengamati beliau selama pesta resepsi Pangeran Alden dan Lady Adler. Kala itu, Duke Muda Dorian tengah meladeni perwakilan dari Kerajaan Ferrosia. Dari cara memperlakukan lawan bicaranya, beliau sangat menghargai orang lain.”“Ah, berbeda sekali dengan Pangeran Alden,” celetuk Lady Ophelia, terkenal dengan komentarnya yang selalu mengundang tawa. “Pangeran kita itu pesona berjalan. Wajah tampan, tubuh atletis, dan selalu tahu bagaimana membuat seorang wanita merasa diperlakukan spesial.”“Benar,” sahut Lady Raspe, tersenyum geli, “tetapi justru karena itulah, pesonanya terasa terlalu umum. Sem

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   50. Partisipasi dalam Pertempuran Sosialita

    …..Menjelang pertemuan bangsawan di Gedung Parlemen Elinor, para pegawai istana harus menahan dinginnya cuaca—berlalu-lalang menyiapkan dokumen dan memanaskan ruang sidang. Di pelantaran gedung, tampak dua sosok berdiri terpisah dari kerumunan bangsawan yang mulai berdatangan memenuhi panggilan raja.Mereka adalah Duke Joar Leander dan Duke Muda Sander Dorian.Dengan kedua tangan bersedekap di belakang, raut wajah Duke Joar—ayah dari Carl, terlihat keras dan kaku setiap waktu. Mata hitamnya yang sunyi memandangi langit yang kelabu bersalju. Di sampingnya, Sander menikmati ketenangan itu dengan penuh pengendalian diri.“Bagaimana kabar Carl, Duke? Meskipun saya tahu watak putra Anda, hidup saling kenal tetapi berjauhan seperti ini terkadang membuat saya mengkhawatirkan kondisinya.”“Carl baik-baik saja, Duke Muda. Mental dan fisiknya kuat.” Duke Joar menepuk bahu Sander, cukup meyakinkan. “Sejak kecil, Carl sudah dilatih untuk menggantikanku. Pelan-pelan, dia akan mengambil alih semua

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   49. Sambutan Hangat

    …..Salju yang turun di luar jendela besar mengguyuri taman paviliun seperti taburan gula di atas kue pengantin. Menghangatkan diri di dalam ruangan megahnya, para wanita bangsawan berkumpul dalam lingkaran-lingkaran kecil, dibalut gaun musim dingin yang tebal dan berkualitas tinggi. Bau harum teh rempah yang impor dari Benua Selatan, biskuit manis yang jarang ditemukan di toko-toko biasa, semuanya bercampur menjadi satu dengan bisikan-bisikan halus serta tawa kecil yang ditahan sopan. Musim dingin membuat siang terasa seperti malam, jadi pelayan istana menyalakan banyak lilin lebah. Cahayanya yang berkilauan memantulkan rona keemasan pada wajah-wajah tersenyum yang sesungguhnya menyimpan berjuta maksud tersembunyi. Paviliun ratu, sebagaimana adanya, bukan sekadar tempat perjamuan santai kenalan Ratu Shopie, tetapi sebuah panggung tak resmi di mana reputasi dibentuk, diuji, dan kadang dihancurkan hanya dengan lirikan mata dan percakapan basa-basi.Hari kamis di bulan kedua musim dingin

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   48. Diskusi tentang Dunia Sosialita Elinor

    …..Kereta melaju perlahan di jalanan bersalju, mengayun lembut seiring derak roda yang memecah keheningan musim dingin. Kabut tipis menggantung rendah di atas tanah, menyelimuti pepohonan telanjang laksana siluet pahit di antara bangunan batu tua yang menjulang gagah di kejauhan.Memasuki area pusat Ibu Kota, pemandangan hiruk-pikuk kota kerajaan menyambut mereka. Di sepanjang jalan utama, warga yang berbalut mantel tebal tampak terburu-buru menembus kabut, para pedagang membongkar peti-peti barang di balik kios yang berlapis terpal, dan kereta-kereta lain berseliweran, menyisakan jejak roda di permukaan jalan yang beku. Asap hitam dari cerobong rumah-rumah bata mengepul tinggi, berpadu dengan aroma roti hangat dan kayu terbakar yang samar menyelinap masuk ke sela-sela jendela kereta.Dalam kabin yang hangat, Cleo dan Sander duduk berhadapan, dibalut selimut wol tebal pemberian pelayan sebelum keberangkatan. Di antara mereka, keheningan bukanlah kekosongan—melainkan ruang tenang yang

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   47. Doa Zelda untuk Cleo

    …..Angin musim dingin menyusup melalui celah tirai renda yang tipis, menari lembut di atas permukaan selimut beludru yang masih rapi di sisi ranjang sebelah kiri—sisi yang seharusnya hangat oleh kehadiran seorang suami. Zelda membuka mata dengan malas, seolah mimpinya semalam tak mampu memberinya harapan yang layak untuk pagi hari yang sama membosankannya dengan hari kemarin.Ia duduk di tepian ranjang. Jubah satin perak yang membalut tubuhnya bergeser perlahan, memperlihatkan lekuk bahu yang pucat seperti pahatan marmer dingin. Ia tampak seperti patung dewi dalam lukisan tua—memukau, tetapi tidak bergairah. Bukan karena kekurangan tugas, yang pasti karena letih. Letih menghadapi kenyataan yang tak juga berubah: ranjang yang terlalu luas, kamar yang terlalu sunyi, dan suami yang terlalu sopan.Alden, Pangeran Elinor yang tampan dan memesona—atau dulu setidaknya demikian pikirnya—kini lebih setia pada setumpuk dokumen negara daripada pada istrinya sendiri. Ia pulang saat malam nyaris

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   46. Mengambil Alih Sosialita

    …..Perenungan jiwa di balkon istana telah berjalan setengah jam lamanya. Angin malam menyapu helaian rambut cokelat Cleo, membawa serta wangi mawar putih yang menggantung di sepanjang teralis besi. Lilin-lilin dari area pesta terlihat berpedar samar di balik tirai ketika seseorang membuka pintu yang menjadi pembatas balkon dengan lantai dua aula. Cleo menoleh dan menemukan sosok yang dikenal tengah memandangnya lekat-lekat.“Anda meninggalkan saya lagi,” ujar Cleo di antara desir angin malam. “Apakah diskusi bisnisnya berjalan lancar?”Sander ikut bergabung dalam perenungan jiwa itu. Ia bersama Cleo berdiri di tepian balkon, menikmati pemandangan halaman depan aula yang dipenuhi tamu-tamu kerajaan. Beberapa dari mereka sengaja keluar dari aula untuk menghilangkan rasa mual dan pusing di kepala, atau mungkin hanya ingin mencari udara segar saja.“Itu sindiran untukku?”“Saya pikir Anda sudah pulang.”“Dan melewatkan kesempatan menolongmu dari serangan orang-orang gila?” Sander berbalik

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   45. Obrolan Teman Lama

    …..Memutuskan untuk meninggalkan aula lebih awal karena tak tahan sudah dipermalukan, Zelda melarikan diri ke lorong istana yang sepi dari manusia. Persetan dengan Duke Simon yang marah kepadanya, Zelda merasa tidak sudi nasibnya dikasihani para tamu. Tak sendiri, Alden yang khawatir segera menyusul ke tempatnya.“Saya tidak mengulanginya dua kali, Yang Mulia.” Berhadapan langsung dengan Alden yang masih jengkel dengan tingkah gilanya, suara wanita itu terdengar parau usai menangis cukup lama. “Selama Anda di Dorian… apakah kalian berbuat sesuatu?”Tersinggung oleh tuduhan istrinya, kepala tangan dan rahang Alden kompak mengeras. Sejumlah pelayan yang ditugaskan menunggu di sekitar lorong tampak gugup dan panik. “Omong kosong apalagi yang ingin kau debatkan?”“Saya ingin tahu, apa yang terjadi di antara Anda dan Cleo selama di Dorian. Apakah… Anda menyentuhnya? Apakah dia membalas perasaan Anda?”Alden yang kelewat tercengang sampai mengambil langkah mundur sebelum akhirnya tertawa t

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   44. Dipermalukan Suami

    …..Barisan tamu kehornatan berderet rapi di sepanjang jalur tengah aula ketika rombongan Keluarga Kerajaan sedang bersiap-siap di posisi masing-masing. Di bagian paling depan, berdiri Cleo dan Sander. Ekspresi pasangan itu tampak tenang, kendati detak jatuh salah satunya sedikit berdebar menghadapi tatapan tajam para bangsawan yang menunggu di belakang mereka.“Duke Muda Sander,” sapa Raja Edward. Pria itu tampil penuh karisma dengan jubah beludru biru tua berhias lencana kerajaan di dada dan mahkota bertahtakan berlian dan safir. “Terima kasih telah datang ke pesta ini.”Sander membungkuk sopan dan diikuti oleh Cleo. “Kehormatan besar bagi saya untuk hadir di sini, Yang Mulia. Kami turut bersukacita atas pernikahan agung ini. Atas nama Keluarga Dorian, saya menyampaikan doa terbaik untuk Pangeran Alden dan Putri Zelda.”Tatapan Ratu Shopie beralih pada sosok Cleo. Menua dengan cara cantik, wajahnya yang dingin dan halus layaknya porselen tua yang mahal. Gaunnya menjutai elegan dalam

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   43. Pesta Resepsi

    …..“Lady Austin,” sapa seorang pria paruh baya dengan tongkat kayu yang menghampiri tempat Cleo bersama istrinya. “Kita bertemu lagi.”Cleo mengangguk sopan. “Baron Abellard.”“Di pertemuan pertama kita, saya sedang terburu-buru. Maaf jika sikap saya kepada Anda terkesan dingin,” ujarnya ingin dimaklumi.“Oh, tidak sama sekali. Waktu Anda terlalu berharga untuk disia-siakan.”Istri Baron Abellard, seorang wanita anggun dengan gaun lavender dan rambut yang digelung sederhana—tersenyum malu-malu sembari memandangi Cleo. Kulitnya yang berkeriput halus siang ini tampak tertutupi lapisan bedak tipis dan perona pipi, membuat tampilannya lebih segar.“Lady Austin, izinkan saya memperkenalkan istri saya, Ariana,” ujar Baron Abellard. “Pesta ini adalah acara sosial pertamanya setelah sekian lama beristirahat.”Ariana mengangguk sopan. Suaranya halus saat berbicara, “Saya sempat menarik diri dari banyak kegiatan sosial setelah kelahiran anak bungsu kami. Senang bisa berjumpa dengan Anda, Lady

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status