Share

Urusan Pribadi

Hari demi hari semakin berlalu, tak terasa sudah satu bulan saja semenjak Mas Alif meninggal. Aku sudah bisa sepenuhnya ikhlas akan kepergiannya, begitupun dengan Panji.

Anakku yang awalnya sampah murung tersebut, perlahan kembali ceria. Senyumnya sudah mulai kembali merekah, semangat yang ada di dalam dirinya pun tampak sudah kembali.

Satu bulan pula, Ibu memilih untuk tinggal denganku. Tentu saja aku merasa senang, karena seperti mendapatkan teman mengobrol tiap kali hendak berangkat ataupun pulang kerja.

"Bu, aku berangkat dulu, ya!" 

Ibu yang tengah menikmati sarapan, lantas menoleh ke arahku, seulas senyuman tergambar di bibirnya.

"Iya, Melda. Hati-hati di jalan."

"Iya, Bu."

Setiap akan pergi kerja, aku tak lupa untuk bersalaman pada Ibu, meminta doa restu padanya.

"Kalau sudah sampai tempat kerja, kamu kaba

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
ceritanya seruh tapi kq gantung
goodnovel comment avatar
Isabella
ini gak ada lanjutannya apa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status