Share

Bab 16

“Wulan, terima kasih,” ucap Bik Inah, ketika kami menata makanan di meja.

“Ini masakan yang Wulan bisa, Bik. Semoga saja Tuan dan Nyonya suka.”

“Tidak apa-apa. Sebentar, Bibi bilang nyonya dulu.” Perempuan itu beranjak pergi.

Ketika aku sedang menuangkan air ke dalam gelas, mereka datang, dan kami pun beranjak ke dapur.

“Lo, kok, masakannya ini?” tanya Nyonya Jovita heran, ketika melihat menu di meja.

“Maaf, Nya, tangan Bibi terluka. Jadi digantikan Wulan yang masak,” Bik Inah menjelaskan.

Makan malam di mulai. Aku deg-degan, ketika mereka mulai mencicipi masakanku. Tuan Amar mulai mengambil nasi dan lauk, kemudian menyantapnya. Seketika ia terdiam cukup lama, bibirnya masih bergerak-gerak. Pandangannya menerawang ke depan, seperti sedang menilai masakanku.

“Kenapa, Pi?”

“Ini siapa yang masak, Mi?” Tuan Amar bertanya.

“Wulan, Pi. Tangan Bik Inah terluka, jadi digantikan Wulan. Kenapa? Apa Papi tidak suka?”

“Suka. Ini enak.” Tuan Amar menoleh ke arah dapur, tempat kami menunggu. Sek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Nim Ranah
gercep David .........
goodnovel comment avatar
Satria izzet ilhami
kisah upik abu & pangeran berkuda
goodnovel comment avatar
Nur Lela
Gak updet thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status