Share

CUKUP MILA

Aku tidak perhitungan, hanya ingin mengajarkan arti sebuah tanggung jawab. Akad utang itu mengikat manusia hingga akhirat. Bahkan kalau sudah meninggal pun, tetqp harus dibayar.

Mereka bisa renovasi rumah, beli perhiasan dan sering banget rekreasi. Tentu hal tersebut membutuhkan uang besar. Masa mengeluarkan budget sebanyak itu bisa, bayar utang tidak?

"Waah, hebat, kamu Dodi, sudeh punya mobil baru. Gila, mobilnya keren banget! Boleh, dong, nanti kita pinjam!" kata mba Winda.

"Mqkin sultan saja kamu!" puji mas Agus.

Kutinggalkan sepasang suami istri yang tengah memuji-muji mas Dodi. Aku akan menyiapkan minuman dan kudapan untuk mereka.

Entahlah, kenapa tak mau sekalipun mereka memujiku.. Padahal pasti tahu bahwa yang terjun dalam bisnis itu aku, bukan mas Dodi. Tentu saja sadar kalau uang berlimpah kami berasal dari bisnis tersebut.

Kayaknya rugi untuk sekedar memberi satu pujian padaku. Giliran butuh, barulah merengek-rengek minta dikasihani. Menyebalkan memang.

"Sekarang 'kan Dod
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status