Share

17. Semakin Manis, Semakin Harum

Renata berjalan tertatih sambil menepuk bagian dress yang kotor. Wajahnya menekuk, menatap frustasi pada lutut dan siku yang tergores cukup lebar. Bekasnya  pasti tidak sedap dipandang mata.

Samudera Biru sangat keterlaluan. Ia baru saja selamat dari racun tapi sudah diserang secara brutal.

“Latihan macam apa itu? Bilang saja mau menindasku, huh! Dasar rubah licik tak berperasaan!” umpat Renata sambil meniup luka di telapak tangannya.

“Bugh! Aww!!”

Karena terlalu fokus Renata menabrak sesuatu yang lebar, keras dan wangi.

“Aish, sialnya,” keluh gadis itu sambil menyentuh kening yang berdenyut.

Renata mengangkat kepala,  menemukan kaus putih dan jas kasual biru laut menggantung sempurna di satu dada kokoh. Ia menelusur, terhenti di paras rupawan dengan bibir semerah kelopak mawar dan mata sejernih kristal.

Sungguh keindahan yang bisa meruntuhkan akal sehat, membuat bodoh dan linglung penatap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status