Share

26. Wanita Yang Terikat Dengan Laut

‘Sejauh apa kita pergi, tanah, air dan udara di mana kita lahir selalu punya cara untuk memanggil pulang’

Pulau kecil itu sangat indah dan bertabur cahaya matahari tenggelam. Karang dengan ceruk-ceruk dalam dan tumbuhan khas pantai terpahat anggun di sekitarnya.

“Apa ini raja ampat?” tanya Renata sambil melepas helm. Pasir putih menyapa kaki kecilnya saat turun dari punggung Samudera Biru.

“Pulau ini tak bernama, tak ada dalam peta dan tak bisa dilihat oleh manusia biasa.”

“Maksudmu pulau gaib?”

“Bukan, hanya pulau bertuah,” jawab Samudera Biru sambil meniup helm, menyingkirkan benda bulat itu entah ke mana. “Sagara, kau tahu dengan baik pulau apa ini bukan?”

Hyang Sagara mengangguk membuat Samudera Biru tersenyum sinis.

“Dan kau percaya wanita itu tak memiliki kekuatan apa-apa? Ck, sepertinya cinta membuatmu tumpul.”

Hyang Sagara meringis pasra

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status