Share

60. Mempecundangi

Seluruh peri yang hadir di aula agung tercekat. Menatap tanpa kesip pada Renata yang terbalut cahaya terang dan berkilauan.

Rambut sang gadis berkibar dengan mata bersinar laksana bintang paling terang di seluruh galaksi.

Energi yang keluar dari tubuhnya membuat aula agung bergetar hebat. Tiang-tiang berderak, lampu-lampu gantung terjun bebas, kertas dan perkamen berterbangan sementara dinding-dinding retak di beberapa bagian.

“Kak Renata,” desis Kenzio cemas. Ia berdiri, akan melayang ke tengah aula namun urung karena Samudera Biru sudah lebih dulu melesat.

Peri itu meraih pinggang Renata lantas berbisik lembut, berusaha mencapai titik di mana kesadarannya tertelan.

“Renata, kuasai dirimu sayang.”

Renata menoleh dengan ganas. Seperti dewi kehancuran dalam cerita pewayangan. Ia menghempaskan lengan Samudera Biru, membuatnya hampir terlempar seandainya tak menahan dengan hampir separuh kekuatannya.

“Sayang, tenanglah,” Samudera Biru kembali berbisik sambil memeluk erat, menelusupkan se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status