Share

Desa Glagah.

Fajar perlahan bergerak naik, menandakan bahwa hari sudah pagi.

Alina yang tidak bisa tidur setelah melihat bagaimana kejamnya seorang Bapak dan Ibu menumbalkan putri mereka hanya demi kekayaan dan kedigdayaan semata, membuat Alina terus merasa iba.

Terlebih lagi, gadis kecil itu adalah Rose.

Alina pun membulatkan tekadnya untuk menumpas habis pesugihan yang masih terjadi saat ini.

Alina tidak ingin jika korban gadis-gadis remaja akan terus berjatuhan hanya karena duniawi dan keegoisan semata.

Hanya karena menginginkan harta secara instan, mereka rela mengorbankan orang lain, bahkan anak sendiri.

Sekali pun pelaku pesugihan itu telah tiada, namun biasanya ritual akan terus dilakukan hingga keturunan yang telah mereka sepakati bersama dengan junjungan mereka.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Nduk, kamu sudah bangun?" ketuk ustad Ahmad mencoba membangunkan Alina.

Ceklek.

"Sudah ustad, saya sudah bangun dari tadi. Bahkan saya belum tidur lagi," jelas Alina.

"Ya sudah, nanti kita lanjutkan lagi n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status