Share

Berangkat menuju desa Glagah.

Pagi itu, Bu Tiwel mempersiapkan segala keperluan dan bekal yang akan Alina bawa selama di perjalanan nanti.

Tak lupa Bu Tiwel juga mempersiapkan bekal juga untuk ustad Ahmad.

"Nduk! Nduk!" panggil Bu Tiwel.

Dengan segera Alina berlari kecil menghampiri Bu Tiwel.

"Ada apa, Bu?" tanya Alina.

"Ini sudah Ibu siapkan bekal untuk di perjalanan nanti, jangan lupa di masukkan ke dalam tas, Nduk. Ibu lebihkan juga supaya kamu bisa berbagi dengan ustad Ahmad," ucap Bu Tiwel.

"Iya, Bu. Terimakasih Ibu sudah repot mempersiapkan ini semua, Alina kan bisa sendiri," jawabnya memeluk Sang Ibu.

"Ngerepotin apa si, Nduk. Kamu anak Ibu, masa iya ngerepotin. Sudah, masukkan dalam tas, takut tertinggal!"

Alina pun bangkit dan berjalan menuju kamar untuk meletakkan bekalnya ke dalam tas.

Harum mawar menguar menusuk indera penciumannya.

"Rose, aku tahu itu kamu." ucap Alina tanpa memperhatikan sekelilingnya.

Alina sangat faham harum yang selama ini berada di sekitarnya.

Rose, bagi Alina memiliki harum yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status