Share

Enam-keluarga baru

Kini Chale dan kedua orang tua nya sudah berada di rumah sakit, Chale sudah menghubungi Deren tadi saat di mobil. Mereka ke sini menggunakan mobil Devon dan menggunakan sopir pribadi. 

Pintu ruangan Terisya terbuka menampilkan Deren yang tampak diam memandang wajah Terisya. Chale menyipitkan matanya melihat wajah Deren yang masih tampak tak sadar akan kehadiran mereka. 

"Ekhm" suara dari Chale menyadarkan Deren membuat pria itu langsung berdiri. 

"Bagaimana keadaan nya?" Tanya Chale pada Deren. 

"Hemm baik" ucap Deren agak ragu. 

Dia tidak tau bagaimana keadaan gadis di depannya ini, yang jelas dokter bilang Terisya cukup stabil. Margaret mendekat lalu menatap lekat wajah Terisya, tangannya terangkat mengusap wajah Terisya. 

"Bagaimana jika kita mengambil nya?" Tanya Margaret pada Suaminya.

Devon sedari tadi diam memandang Deren, dia mengapa Deren sangat tenang. Biasnya pria itu akan melakukan hal hal tak jelas bagaimana pun kondisinya. Bahkan Deren tak berteriak saat bertemu dengannya. 

Devon dan Deren tidak pernah akur dari dulu, mungkin pengaruh keduanya yang sama sama keras kepala. Margaret pun kadang bingung dengan kedua nya. 

Berbeda dengan Devon dan Chale yang tak pernah berkelahi sedikit pun. Kedua nya tampak akur, mungkin karena Chale adalah tipe orang yang tenang dan santai. 

Namun Margareta bersyukur Deren bisa menjadi warna dalam kehidupan nya. Jika tak ada sosok Deren mungkin Margareta hanya akan hidup oleh dua gunung es. 

****

Terisya mengerjabkan matanya saat indra pendengaran nya menangkap suara seorang wanita yang berbicara. Saat membuka mata wajah Margareta adalah hal pertama yang dilihat Terisya membuatnya langsung berusaha bangun. 

"Hey hey hey, tetap lah tidur jangan memaksakan diri mu" ucap Devon saat melihat Terisya yang tampak kaget dengan kehadiran mereka. 

"Maaf" Terisya mengguma pelan. 

"Terisya perkenalkan ini orang tua kami" kata Chale membuka suara. 

Terisya mengerjabkan matanya tak percaya memandang Margareta yang tampak masih sangat muda. Tingkah Terisya membuat Margareta gemas membuat wanita paruh baya itu langsung mencubit pipi Terisya gemas. 

"Mom orang lagi sakit malah digituin" Deren menatap kesal Margareta. 

"Dia imut banget" balas Margareta sambil melepas cubitannya. "Ah perkenalkan nama momy Margareta dan ini Devon, Terisya bisa memanggil nya Dady" lanjut Margareta sambil menarik baju suaminya agar berdiri di sampingnya. 

"Senang berteman dengan mu Terisya" ucap Devon dengan senyum tulusnya. 

"Sa.... Saya Terisya" Terisya menautkan kedua tangannya dan meremas nya. Jantung nya berdegup kencan, pertanyaan pertama di otaknya adalah kenapa kedua orang tua Chale ada di sini. 

"Ah apa kau lapar?" Tanya Deren pada Terisya, Deren dengan semangat membuka penutup mangkuk sup yang ada di atas meja. 

Margareta lagi lagi terpaku oleh tingkah putra terakhir nya itu, dia menyikut lengan Devon meminta penjelasan. Devon menggeleng tak mengerti. 

"Terimakasih tapi aku tak lapar Deren" balas Terisya dengan senyum kecil. 

"Oh ok ok" Deren kembali menutup sup nya dan menatap Terisya dalam diam. 

"Jangan menatapnya terus nanti dia bisa mimpi buruk karena mu" Ujar Chale membuat Deren langsung menatapnya kesal. 

"Ah Terisya aku ingin membicarakan sesuatu dengan mu" ucap Margareta sembari duduk di bangku sebelah Terisya. 

"Ya nyonya?" Terisya menolehkan kepalanya kearah Margareta.

Dia bingung harus memanggil Margareta apa, tak mungkin dia memanggil Margareta momy karena mereka baru saja bertemu. Akan sangat canggung jika dia memanggil wanita itu Momy. 

"Aku rasa kau masih terlalu canggung dengan kami. Tapi tidak apa nanti kau pasti terbiasa. Chale sudah menceritakan semua tentang mu, aku tau ini pasti berat untuk mu. Apa lagi kau masih muda tapi harus menanggung semua ini" Margareta menggenggam erat tangan kiri Terisya.

"Jika kau mau aku berencana untuk mengadopsi mu, ah aku berjanji akan menjamin keamanan diri mu dan identitas mu" lanjutnya dengan senyum meyakinkan. 

"Tenang saja aku akan membuat kan identitas baru untuk mu, kau tau masud ku kan. Emm.. atau aku akan memasukkan marga keluarga ku jika kau tak ingin mengganti nama mu" Lanjut Margareta.

"Ak...aku tak ingin merepotkan mu, Chale sudah sangat banyak membantu ku" Terisya menunduk dalam. 

Sungguh Chale sudah sangat banyak membantunya, bahkan rasanya Terisya berhutang nyawa dengan pria itu. Pikir saja jika Chale saat itu tidak menolong nya mungkin Terisya sudah tak bernyawa sekarang. 

"Kau sama sekali tidak merepotkan, aku akan sangat senang jika kau mau menjadi putri ku. Kau tau mempunyai dua anak laki laki yang berbeda sifat membuat ku kadang stres apa lagi mereka tidak bisa diajak belanja bersama" curhat Margareta dengan lirikan sinis kearah Chale dan Daren.

"Apa benar tak merepotkan kalian?" Tanya Terisya memastikan. 

"Ya tentu saja" balas Margareta dengan penuh semangat, begitupun dengan Devon dia mengangguk setuju dengan perkataan istri nya. 

"Jika kau setuju aku akan mengurus semuanya hari ini" -Devon. 

"Terimakasih banyak, aku ti....tidak tau harus berterima kasih bagaimana lagi" Terisya menangis, masih tak menyangka jika keluarga Chale orang yang menjadi dewa penyelamat nya mau menampung nya.

"Sett... Jangan menangis, kau tau di sini ada yang berwajah galak namun hatinya sangat lembut" kata Margareta sambil memeluk lembut Terisya. 

Hangat, itu yang di rasakan Terisya. Sudah sangat lama dia tidak merasakan kehangatan seperti ini, bahkan dia hampir lupa bagaimana hangatnya pelukan seorang ibu. 

"Mom!" Ucap Deren merasa tersinggung. Apa salahnya memang jika dia tak bisa melihat orang lain menangis?. 

"Apa? Momy tidak ada bilang jika itu kamu" Margareta menampilkan wajah polosnya seakan memang dia tak menyinggung Deren. 

"Peftt...." Terisya menahan tawanya. Sungguh mereka tampak memang keluarga yang hangat. 

"Sekarang kau istirahat lah lagi, kau harus cepat sembuh" ujar Chale. 

Margareta mengangguk setuju, Terisya harus banyak istirahat untuk saat ini. Gadis kecil di depannya ini harus benar-benar stabil agar cepat keluar dari tempat penuh obat ini. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status