Share

Wanita Gagal dan Cacat (2)

"Apa kau bodoh? Menangis dan tertawa?" tanya gadis itu lagi.

Kimberly Miro tidak tahu dia harus berbuat apa. Meski mulut malaikat kecil ini agak beracun, tapi sama sekali tidak mengurangi kesukaannya.

"Jangan menangis. Ibuku bilang permen bisa membuatmu bahagia" kata malaikat kecil itu lagi sambil mengusap pipi Kimberly Miro yang basah oleh air mata, dengan tangan kecilnya yang lembut dan berdaging.

"Terima kasih, Sayang" Ucap Kimberly perlahan menjadi tenang, pikirannya yang tadi tersesat kembali menuju kenyataan "Siapa namamu, Baby?" lanjutnya bertanya dan mengusap kepala kecil gadis manis itu.

Andai dia tidak keras kepala menunggu Harry Kaminsky, andai saja dia tidak begitu teguh dengan keyakinan egoisnya sendiri, malah mendengar bibinya dan menikah dengan orang lain, mungkin sekarang keadaannya akan berbeda. Mungkin sekarang dia sudah memiliki seorang putri seperti yang dia impi-impikan seperti g

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status